2. Kepribadian Ganda

1.2K 173 139
                                    

Daniel menjambak rambutnya frustasi. Demi kerang ajaib kepalanya serasa ingin meledak karena mengurus Seongwoo. Bagaimana tidak tadi Seongwoo mengatakan bahwa ia tidak mau ditinggalkan sendirian dirumah dan sekarang disaat Daniel berbaik hati ingin mengajak nya ia malah tidak mau ikut karena Daniel menggunakan motor.

Daniel tahu kalau si manis itu punya trauma terhadap kendaraan roda dua itu tetapi ya mau bagaimana lagi ia juga tidak mempunyai uang untuk naik bus ataupun taksi.


“Astaga Ongie aku harus berangkat sekarang. Cepat katakan apa mau mu !?”

“Aku hanya ingin ikut denganmu Hyung tapi jangan menggunakan motor”

“Lalu kau mau berangkat dengan apa ? Menumpang mobil bak terbuka hah ?”

“Ya Hyung pikirkan saja sendiri ! Pokoknya aku tidak ingin di tinggal dan tidak ingin naik motor !”

“Kau ini makhluk jadi-jadian atau apa. Kemana hilangnya Ongie yang imut itu”

“Aku tahu aku imut Hyung. Ayo cepat berpikir”

“Begini dengarkan aku Hong-“

“ONG !” Koreksi Seongwoo dengan cepat

“Ya ya ya. Dengarkan aku Ong Seongwoo. Aku hanya memiliki motor ini jadi jika kau ingin ikut maka cepatlah naik. Jika tidak masuklah kedalam rumah dan kunci pintu. Aku harus bekerja sekarang”


Seongwoo nampak terdiam. Ia bingung harus bagaimana. Ia baru sehari berada di daerah itu jadi tidak ada jaminan untuk Seongwoo merasa aman saat ditinggal sendiri dirumah. Tetapi jika naik motor, rasanya nyawa Seongwoo diambil perlahan. Apalagi si pembalap kita satu ini selalu memacu kendaraan seenak jidatnya.


“Baiklah. Masuk kerumah sekarang dan jangan lupa kunci pintu”

“Tunggu Hyung” Seongwoo menahan Daniel yang bersiap menarik gas

“Apa lagi !?”

“Aku akan ikut denganmu” Cicitnya

Daniel sontak membuka helm nya, “Kau sungguh ingin ikut ?” Tanya nya penuh selidik dan Seongwoo langsung mengangguk dengan semangat

“Baiklah asal kau tidak pingsan lagi saja”


Daniel turun dari motornya lalu masuk kembali ke dalam rumah. Setelahnya dia keluar dengan sebuah helm di tangannya. Dikunci nya terlebih dahulu rumahnya itu sebelum kembali kepada Seongwoo.


“Ini pakailah” Ia melemparkan helm itu kepada Seongwoo. Seongwoo pun langsung memakai helm yang terlihat agak kebesaran itu

“Kaitkan pengait helm nya” Perintah Daniel

“Bagaimana caranya ?”

“Aish kau ini menyusahkan sekali sih”


Daniel menarik tubuh Seongwoo agar mendekat padanya. Karena tinggi badannya yang lebih tinggi dari Seongwoo maka mau tak mau ia harus merendahkan sedikit tubuhnya.

Seongwoo yang mendapat perlakuan tiba-tiba seperti itu langsung menahan nafas. Bukan karena apa tetapi wajah Daniel sangat sangat sangat dekat dengan wajahnya saat ini.


“Hey mengapa wajahmu memerah begitu ?”

“Hah ? Ti—tidak aku hanya ke—kedinginan kok” Elak Seongwoo

“Benarkah ? Bukannya pagi ini matahari bersinar cerah. Cuacanya juga terasa hangat. Atau jangan-jangan …”

“Cepat naik Hyung !”


Loser - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang