Tik tik tik tik
Seongwoo terus memperhatikan jarum jam dinding yang tak henti berputar. Anehnya, waktu di sekitarnya terasa berjalan dengan sangat lamban. Menumpukan wajah diatas kedua telapak tangannya, Seongwoo beralih menatap sang kekasih yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
Ia mencebikkan bibir tipisnya. Ponsel Daniel yang sedari tadi dipinjamkan padanya sudah tergeletak begitu saja di atas meja. Makanan ringan yang tadi Daniel belikan pun sudah habis ia lahap, hanya menyisakan bungkusnya yang bertumpuk di tempat sampah.
Seongwoo mengetukkan jari-jarinya di atas meja, berusaha untuk mendapatkan atensi Daniel. Namun Daniel tidak bergeming, sekadar menoleh saja tidak. Si manis kemudian sengaja menghela napas dengan cukup keras. Dan ternyata berhasil.
"Kenapa? Apa kau lapar lagi?"
"Aku bosan Hyung! Mau sampai kapan aku menunggu Hyung."
"Sebentar lagi sayang, tinggal sedikit lagi dan pekerjaanku akan selesai."
"5 jam yang lalu Hyung juga berkata seperti itu." Ujarnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Hehe maafkan aku."
"Sudahlah aku ingin pulang naik taksi saja."
Seongwoo berdiri dan langsung berjalan keluar. Buru-buru Daniel mengejarnya dan menghalangi sang kekasih yang berada di ambang pintu. Seongwoo sih hanya menatapnya dengan tatapan kesal.
"Begini saja, temani aku setengah jam lagi dan besok aku akan melakukan apa saja yang kau inginkan. Bagaimana?"
"Kenapa harus besok? Kenapa tidak sekarang?"
"Karena sekarang aku harus bekerja."
Seongwoo tampak berpikir sejenak, "Uhm Hyung serius kan?"
"Duarius!" Jawab Daniel sembari membentuk jarinya menjadi huruf V.
"Baiklah kalau begitu."
"Nah sekarang katakan, kau mau apa."
"Aku ingin ke pantai."
"Pantai?!"
Seongwoo sedang mematut penampilan dirinya di depan cermin. Dari pantulan cermin itu terlihat sebuah tas ransel yang cukup besar. Berisi beberapa potong pakaian serta perlengkapan lain yang sekiranya ia butuhkan dalam perjalanannya nanti.
'Tumben tidak membawa camilan?'
Lalu untuk apa Seongwoo mengajak Daniel jika camilan saja masih ia beli dengan uangnya sendiri? Hehe.
"Hyuuuuuuuung."
Tawa kecil keluar dari bibir tipis Seongwoo. Ia berbalik dan menatap sang adik yang kini memberikan tatapan memohonnya. Jadi sejak tadi malam saat Seongwoo meminta ijin kepada In Guk untuk pergi ke pantai bersama dengan Daniel, Hoshi merengek untuk ikut. Padahal hari ini ia harus kuliah dan Seongwoo tidak ingin ia bolos.
"Tidak bisa Hoshi-ah, kau harus kuliah bukan?"
"Aku bisa bolos- aw!"
Hoshi meringis kala Seongwoo menyentil dahinya, pelan saja kok. Tapi meski begitu, Hoshi semakin menekuk wajahnya. Dalam hati ia berharap bisa cepat lulus dan bekerja supaya bisa bebas seperti kakaknya.
Si bungsu menghela napas, "Aku berharap cepat lulus kuliah supaya bisa bebas seperti Hyung."
"Bagaimana kau bisa cepat lulus kalau kuliah saja masih malas seperti ini, bahkan sudah berniat untuk bolos."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser - Ongniel [END]
FanfictionKisah tentang 2 manusia yang melarikan diri dari masalah. Berusaha untuk memberontak agar bisa hidup sesuai dengan naskah buatan mereka sendiri. Menganggap kehidupannya sangat buruk dan melelahkan. Yang dipertemukan dengan ketidaksengajaan. Perlahan...