Kamar yang tadinya rapi itu, kini dipenuhi oleh pakaian yang terhambur di setiap sudutnya. Di atas tempat tidur dan juga di lantai. Seongwoo mengerang frustasi. Kakinya menendang kecil. Dia kesal dan bahkan sedikit merengek, entah kepada siapa. Ia bingung harus mengenakan acara apa untuk malam ini.
“Apa yang harus aku kenakan huhu…” Rengeknya entah sudah yang ke berapa kali.
Karena merasa lelah ia pun memilih untuk membaringkan sejenak tubuhnya. Tak peduli dengan fakta bahwa kasurnya masih dipenuhi oleh pakaian miliknya.
1 menit
5 menit
10 menit
15 menit
30 menit
“Hyung, apa Hyung sudah siap?”
Teriak Hoshi dari luar kamarnya. Namun Seongwoo masih tertidur dengan lelapnya.
“Hyung ayo berangkat, kita bisa terlambat!”
“Hyung cep- astaga Ongie Hyung! Kenapa Hyung malah tidur?!”
Hoshi terkejut mendapati Seongwoo tengah tertidur lelap di atas tempat tidurnya yang dipenuhi pakaian. Dengan kaki yang berjinjit –karena tak ingin menginjak pakaian Seongwoo yang ada di lantai- ia berjalan pelan ke arah Seongwoo. Seharusnya sekarang ini mereka sudah harus berangkat ke kediaman Daniel.
Jadi setelah bertemu dengan In Guk, Daniel menceritakan semuanya kepada sang ayah. Sangwoo yang kembali mendengar kabar sang sahabat setelah beberapa tahun tak saling berhubungan pun merasa sangat gembira.
Langsung saja ia menyuruh anak tunggalnya untuk mengejak In Guk beserta Seongwoo dan Hoshi untuk makan malam di rumah mereka. Yang pastinya langsung disetujui oleh Daniel.
“Hyung bangun.” Si bungsu mengguncang tubuh Seongwoo dengan pelan. Tak lama Seongwoo membuka matanya dan mendapati Hoshi sudah berpakaian rapi dengan rapi yang sedikit ditata.
“Kenapa cepat sekali kau bersiap?” Tanyanya dengan suara yang sedikit serak.
“Cepat? Apa Hyung tahu sekarang sudah mendekati jam 7 malam dan itu artinya kita sudah harus berangkat ke rumah Daniel Hyung.”
Kedua matanya terbuka sempurna. Bak sebuah robot ia memutar kepalanya ke arah jam yang berada di atas nakas di samping tempat tidurnya. Pukul 18.55 yang berarti Seongwoo hanya memiliki waktu 5 menit untuk bersiap.
Karena terkejut, ia pun langsung melompat menuruni tempat tidurnya. Kaki rampingnya berlari ke sana kemari untuk mencari pakaian yang akan ia kenakan. Hoshi hanya memandang sang kakak dengan tatapan bingung sebelum akhirnya ia menyadari bahwa mereka sudah benar-benar harus pergi.
“Hyung, kita tidak punya banyak waktu lagi. Pakai saja pakaian yang ada di hadapan Hyung sekarang.”
“Tapi-”
“Ongie, Hoshi, ayo berangkat sekarang.” Keduanya serempak menoleh ke arah pintu kamar Seongwoo saat mendengar suara In Guk.
“Hyung dengar sendiri kan?”
“Se-sebentar Appa!”
Kini mereka bertiga sudah berada di dalam mobil dan sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Kang. Seongwoo menatap keluar jendela mobil dengan wajah tertekuk. Ia kesal dan tak habis pikir dengan kecerobohannya sendiri.
Jika saja tadi ia tidak tertidur, mungkin saat ini ia tidak akan memakai celana jeans, baju kaos dan jaket kebesaran yang sama sekali tak pernah ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser - Ongniel [END]
FanfictionKisah tentang 2 manusia yang melarikan diri dari masalah. Berusaha untuk memberontak agar bisa hidup sesuai dengan naskah buatan mereka sendiri. Menganggap kehidupannya sangat buruk dan melelahkan. Yang dipertemukan dengan ketidaksengajaan. Perlahan...