3. Jangan Tanya Jodoh (JTJ)

4.6K 432 12
                                    


Melviano Dirgantara Alfarizel 👆👆


Haiy ketemu sama si Melvi yang hello Kitty 😆
Maaf part dikit banget
Tandai typo gaes
Jangan lupa vote🌟and komen🗨
Biar Melviku sayang hello Kitty senang gaess😍

Happy reading
.
.
.
.

🐣 Melviano POV

Aku berdiri di lapangan bersama beberapa rekanku untuk mengikuti upacara laporan korp dan kenaikan pangkat ku.

Letnan Satu Melviano Dirgantara Alfarizel

Gelar yang ku sandang pun kini sebagai seorang Danton. Komandan Peleton yang baru, menggantikan bang Heru yang kini pindah tugas ke kota lain karena naik pangkat.

Kini aku akan pindah tinggal di asrama, sebenarnya berat kalau ku harus pindah ke asrama. Pasti Billal bakalan ngomel panjang dan ujung-ujungnya dia bakalan nangis.

Billal emang laki-laki slengean, tapi hati dia hello Kitty kek Mama. Laki-laki usil, bandel dan caper tiada tara itu memang bikin Mama dan Papa pusing.

Tapi kalau tak ada dia, rasanya sepi hidupku.

Mama datang membawakanku sebuket bunga Azalea dan memelukku erat. Sejak menjadi seorang prajurit, aku merasa waktuku untuk keluarga ku.

"Ma, maafin abang ya, kalau sibuk banget, sampai gak bisa kumpul bareng" Mama menggeleng dan memelukku erat.

"Mama bangga sama kamu bang. Mama sayang sama kamu" Aku memeluk Mama erat mengabaikan tatapan Papa yang cemburu.

"Apa sih Pa. Sama anak sendiri juga. Ini juga mamaku" Papa melotot kearah ku dan menyentil keningku. "Ma, Papa nih"

"Papa ih diem napa. Jangan ganggu Mama sama abang"

"Hmm"

Aku tertawa puas bersama Mama. Kapan lagi coba lihat Papa seperti itu. Emang dasar Papa ini cemburuan. Habisnya Mamaku ini tetap cantik diusianya yang gak muda lagi.

🐣🐣🐣

Ku berjalan menuju asrama, melewati sekumpulan ibu-ibu istri prajurit, baik bawahannya ataupun atasannya.

Aku mengangguk sopan untuk menyapa para ibu-ibu yang menyapaku. Ibu-ibu dengan daster merah maroon itu menghampiriku

"Danton, mohon ijin bertanya" aku mengangguk.

"Silahkan ibu"

"Maaf kalau lancang. Apa Danton ada rencana untuk menikah? Saya berniat menjodohkan putri saya yang masih lajang"

Sabar Mel, sabar. Orang sabar jidatnya lebar. Batin Melvi yang masih memperlihatkan senyuman kaku.

"Maaf ibu kalau saya lancang. Tapi, saya--"

"Bu" suara bariton itu menegur ibu-ibu daster merah maroon. "Siap salah Dan. Maafkan kelancangan istri saya"

"Oh gak papa kok Pa. Saya permisi dulu. Permisi ibu-ibu, Pak mari"

"Waah senyuman Danton itu bikin meleleh"

"Aku mau kalau dijodohkan sama Danton itu"

"Danton itu yang gak mau sama elo"

Aku hanya diam saja tidak menanggapi perkataan mereka. Ku merasa bosan, kapan histeria para kaum hawa itu berhenti. Ku juga malas kalau harus tiap hari bertemu dengan ibu-ibu yang selalu berniat menjodohkan putri mereka.

Bahkan ada yang terang-terangan datang ke Papa mengajukan lamaran untuk putrinya ke aku. Dunia emang udah kebalik.

Ya Allah, kapan jodoh hamba datangnya. Apa mungkin jodoh hamba masih dijaga jodohnya orang?.

"Bang" teriakan itu menghentikan ku yang akan masuk asrama.

Mama dan Billal menghampiri diriku yang sedang bengong melihat mereka.

"Kelamaan jones sih, jadinya songong"

Sialan!

"Bahasa lo Jones. Kayak lo kagak aja"

"Sorry, gue masih sekolah, lha abang? Tuir" tawanya pecah.

Adek laknat!

"Jodoh gue masih ngejagain jodoh orang"

Tawa Billal dan Mama makin mengejekku. Sepertinya bahasaku keliru.

"Cari gih jodohnya, keburu lupa tuh jodoh Abang"

Jangan dong Ma!

🐣🐣🐣

Ugly Duckling (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang