20. Honeymoon Haru (HH)

5.1K 459 22
                                    

Suka deh kalau liat Melvi cemburu..
Tandai typo
Jan lupa vote⭐

Happy reading
.
.
.


.

🐣Melviano POV

Aku mengajak Cinta untuk menikmati liburan ke Jogja. Ini sudah aku rencanakan jauh-jauh hari sebelum kita menikah.

Dari dulu aku selalu ingin mengunjungi kota Jogja, kota dengan berjuta pesonanya.

Cinta mengajakku duduk di bangku untuk beristirahat sebentar,dia terlihat lelah setelah melakukan perjalanan berkeliling Malioboro.

"Capek mas"

Aku hanya tertawa, melihat Cinta hari ini yang hanya memakai jumpsuit dan cardigan putih.

Aku hanya tertawa, melihat Cinta hari ini yang hanya memakai jumpsuit dan cardigan putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat sepasang kekasih yang sedang beragumen sedikit, namun terlihat manis. Gadis manis yang sangat mudah tersenyum itu sedang berdiri di depan kekasihnya yang memakai pakaian khas seorang taruna Akmil.

"Kok kayak kenal ya?"

Aku menoleh saat Cinta mengutarakannya. Ternyata dia juga memandang sepasang kekasih itu. Tanpa ku komando, dia langsung mendekati mereka.

"Savita?"

"Dokter Arcinta, ya ampun bisa ketemu disini ya"

"Ah, ini pasti Avi kan anaknya dokter Lala"

Lelaki itu mengangguk, aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana ya, aku sedikit lupa.

"Wajah kamu mirip sama Arvino"

Lelaki itu tersenyum dan mengangguk, lalu memeluk pinggang si gadis yang dipanggil Savita oleh Cinta tadi.

"Saya adiknya, dan pasti kenal dengan bang Arizaqqi?" Aku mengangguk. "Tunangan saya ini adiknya bang Zaqi"

Aku melotot tak percaya, masa sih gadis cantik murah senyum seperti dia adiknya Zaqi yang sekarang ada di baret merah dan menyandang gelar kapten karena prestasinya yang luar biasa.

"Serius kamu adiknya si Zaqi?"

Dia tertawa lalu mengangguk, dan menunjukkan hapenya yang terdapat foto dirinya dan Zaqi.

"Galak ya abang saya? Emang galak banget dia"

Aku menggaruk tenggkukku yang mendadak gatal, emang sih si Zaqi itu galaknya ampun-ampunan. Lettingku yang paling terkenal galak tapi prestasinya luar biasa ya Zaqi itu. Vino aja lewat.

"Heiy Lovebird , noh udah di tungguin temen lo, sekarang Vita sama gue"

Lelaki muda yang seumuran dengan mereka berdua itu berdiri di tengah Avi dan Savita.

"Bang, dokter, saya duluan ya. Nanti kalau aku pesiar lagi, aku temuin kamu"

Gadis itu hanya tertawa dan memberikan senyuman manis lalu memeluk Avi itu. Aku jadi ikutan memeluk Cinta yang juga asyik menikmati drama romantis gratis.

"Dari dulu tuh mereka berdua emang terlihat manis dan romantis lho mas"

"Emang kita enggak?"

Godaku, dan dia menyembunyikan wajahnya yang merona di dadaku. Aku membelai kepalanya gemas.

"Pulang duluan ya dokter, selamat menikmati honeymoon, maaf kalau kita gak bisa datang"

Mereka berdua lalu pergi meninggalkan kami berdua. Ku ajak Cinta kembali berjalan menyambut sore di kota Jogja ini.

Cinta banyak bercerita saat aku tidak ada di sisinya, dia juga menceritakan kalau dia menjenguk mantan mertuanya dan bertemu dengan mantan kekasihnya yang bertengkar di depan dirinya. Dan yang lebih ikut menyedihkan adalah lelaki yang dia panggil Papa Gilang itu sudah meninggal.

🐣🐣🐣

Aku dan Cinta menikmati pemandangan di pantai gunung Kidul, aku melihat senyuman Cinta yang sangat manis saat berjalan menjauhiku dan ku kejar dirinya di tepi pantai.

Bruk

Cinta terjatuh karena menabrak seseorang, aku sangat tidak suka ada yang menyentuh milikku.

"Sayang, kamu gak papa?"

Cinta mengangguk dan ku bersihkan tangannya yang terkena pasir pantai yang putih itu.

"Arcinta?"

Sialan!

Dia selalu ada di sekitar Cinta. Ku peluk Cinta posesif, enak aja dia mau mandangin Cinta gitu aja.

"Apa kabar mantan suaminya istriku"

Sapaku, dia kaget karena mendengar sebutanku tadi. Cinta balas memelukku juga, melingkarkan lengannya yang mungil di perutku.

"Sorry gak ngundang kalian berdua, gue udah nikah sama mas Melvi, ini kita lagi honeymoon. Duluan ya"

"Ayo sayang"

Ku peluk cinta posesif, dan ku bisikkan kata yang membuatnya mencubit pinggangku.

"Aku gak suka dia pegang kamu dengan modus mau nolong. Ayo kembali ke hotel, aku bersihkan semua sentuhan dia di kulit kamu"

Cara ampuh yang ku tempuh mirip Papaku yang sedang cemburu jika melihat Mama dengan lelaki lain. Sepertinya cara Papa ini akan ku jadikan hari favorit ku. Mengurung Cinta seharian di kamar. Ide yang sangat brilian gaes.

🐣🐣🐣

Sore ini aku mendapatkan telepon dari Mama, yang menyatakan bahwa Nana, gadis yang Billal sukai itu meninggal dunia saat mereka dinyatakan lulus sekolah.

Aku segera memesan tiket pesawat untuk kembali ke Jakarta. Melihat langsung keadaan Billal yang pastinya akan terguncang.

Billal pernah bercerita padaku saat itu tentang Gadis manis berjilbab itu yang dia katakan sebagai cinta pertamanya. Billal menceritakannya dengan wajah sedih, karena selain dia ditolak, dia juga mengatakan bahwa Nana mengidap kanker darah.

Aku yang mendengarnya saja merasa sesak apalagi Billal yang mencintainya.

Ku lihat Billal tengah duduk diam di kasurnya dan melihat foto dirinya dan Nana yang hanya berdua.

"Bill"

Ku tepuk bahunya, dan dia langsung memelukku erat, menangis sesenggukan menumpahkan segala kesedihannya dalam pelukanku. Runtuh sudah jiwa tengil Billal yang selalu buat onar ini.

"Nana bang"

"Ikhlaskan dia Bil, dia sudah tenang di alam sana"

🐣🐣🐣

Ciyee ketemu Savita dan Avi eh...

Ugly Duckling (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang