Draft 2 (IDN)

1.3K 71 3
                                    

1608 kata

"Oke. Latihan kita hari ini segini dulu aja. Kita coba-coba gerakannya di rumah." Katanya sambil beres-beres barang.
"Siap, Kapten Kim!" Semuanya mengikuti.

"Tapi satu hal.." ketika semua sudah beranjak, perkataan Mingyu menghentikan mereka.
"Apa itu?"
"Coba-coba gerakannya jangan pake bola. Nanti itu bola tiba-tiba kelempar aje pecah kaca orang." Trus Mingyu cekikikan.
"KIM MIN GYU!" mereka yang tadi balik badan pada teriak.
"Anying. Kesel gue balik badan. Tau gini gue jalan terus aja." Jihoon, yang nama bekennya Woozi, hampir mau ngelempar gitarnya ke Mingyu. "Untung gitar gue mahal. Kalo murah udah gue lempar lagi ke kepala lo, Ming."
"SUMPAH, MING. LO KEBIASAAN BANGET." Seungcheol ngegas, ditahan-tahan sama yang lain.
"Iya udah atuh, Bang Cheol. Jangan ngegas gini ah." Dino nenangin.

Mingyu tertawa kecil.

"Yaude pada balik sono. Jangan lupa istirahat yang cukup, ye." Mingyu ngusirin mereka.
"Iya. Iya. Lu juga, Ming."
"Iye, lo bawel amat si bang Ci. Ude sono pergi."
"Lah dari tadi tuh lu yang bawel anjir Ming."
"Iya udah bang iya."

Mereka pun ninggalin Mingyu.

Mingyu dengan bersenandungria membereskan peralatan main basket sesudah mengonsumsi obat hisapnya.
















  












  

"Mingyu, kamu jadi laki-laki jangan lemah, dong. Gimana sih. Papa gamau ya kamu lemah. Baru kehujanan dikit aja langsung demam."

"Papa. Udah sih. Ya kalo emang Mingyunya gakuat emang kenapa? Dia masih anak Mama. Mama yang ngelahirin dia. Kalo Papa mau marah, marahin Mama."

"Tau nih. Papa becandanya ga lucu tau, Pa. Kasian kak Mingyu sama Mama juga jadinya kan. Papa kan-"

"Sudahlah. Aku tau aku lemah. Mingyu bukan laki-laki hebat. Tapi Mingyu pencetak poin terbanyak di tim basket. Wow. Lemah banget Mingyu di mata Papa."

"Mingyu, dengerin mama-"

Mingyu beranjak dari kursinya.

"Mingyu duluan ya. Ngantuk habis makan kenyang." Mingyu tetap berusaha tersenyum dan beranjak meninggalkan meja makan.

"Mingyu.."

"Udah, Ma. Anak penyakitan gitu. Biarin aja dia sadar diri dulu."

"Wow. Gila. Ga nyangka aku punya Papa kaya gini." Minseo geleng-geleng. "Aku juga duluan. Tiba-tiba langsung kenyang."

Di meja makan, tersisa kedua orangtua Mingyu.

"Ada apa sih, Pa? Kenapa Papa seperti ini?"

"Bukannya jelas, Ma? Papa tuh gamau punya anak yang penyakitan. Nanti dia gimana ngelanjutin perusahan Papa? Gimana nanti kalau dia udah punya keluarga?"

"Papa ga inget bapak Papa sakit jantung tapi masih bisa ngurusin 10 anak termasuk papa salah satunya?"

"Ya itu kan Bapak. Beda sama Mingyu, Ma."

Meanie 17 Drafts || WONGYU | ⏸️ENG&IDN✔️ ver.Where stories live. Discover now