19. 55 KST.
Hari Taehyung kembali bekerja lebih awal agar malamnya ia bisa pulang ke rumahnya. Namun, ia sengaja tidak memberitahu sang adik karna ingin tahu apa yang sebenarnya Jungkook lakukan saat ia tidak di rumah hingga membuatnya terus pulang larut malam.
Mobil itu, lagi-lagi mobil itu lah yang menjemput Jungkook. Taehyung semakin bingung di buatnya, apa kali ini Jungkook juga akan bertemu orang yang sama? Tapi ... untuk apa Jungkook selalu menemuinya?
Dan lagi, yang membuat Taehyung semakin heran kenapa Jungkook harus menyembunyikan itu darinya?
Taehyung terus saja bergelut dengan pikirannya sendiri sampai taxi yang di tumpanginya berhenti di belakang mobil yang Jungkook tumpangi.
Mobil Jungkook berhenti tepat di depan sebuah Cafe yang sama sekali tidak asing untuknya, Taehyung masih sibuk melihat gerak-gerik Jungkook sampai seseorang yang sangat familiar bagi Taehyung membantu Jungkook keluar dari mobilnya.
"J-Jimin?" lirih Taehyung tak percaya.
Yah, orang yang membantu Jungkook keluar dari mobil tidak lain adalah Jimin. Jimin membantu Jungkook keluar dari mobil, melambaikan tangannya pada orang di mobil hitam di depannya. Mobil itu melaju dengan cepat, setelahnya Jimin tampak menuntun Jungkook dan membawanya masuk kedalam Cafe miliknya. Sedangkan Taehyung? Namja itu membayar uang taxinya, keluar dari taxi tersebut dan langsung pergi menuju Cafe milik sahabatnya itu.
*****
Di sisi lain..."Siapa?" tanya Seokjin seraya menatap pria paruh baya di hadapannya.
"Saya adalah bodyguard suruhan Tn. Kim. Beliau mengatakan jika saya harus melindungi anda dari para musuh bisnisnya tuan," jawab pria itu.
Seokjin tampak berdecak sebal mendengar jawaban pria paruh baya di hadapannya, bukannya Seokjin tidak suka pada orang ini. Seokjin hanya merasa risih dengan kelakuan ayahnya yang over protektiv padanya.
Bodyguard? Heol! Yang benar saja? Seokjin itu sudah dewasa, Seokjin lebih dari mampu untuk menjaga dirinya sendiri!
"Aish, sudahku bilang, Appa tidak perlu bersikap berlebihan padaku. Aku ini kan bukan anak kecil lagi," guma Seokjin, "maaf, tapi anda bisa pergi."
Pria itu tampak menggeleng. "Tidak bisa, tuan. Tn. Kim sendiri yang sudah memerintahkan saya untuk menjagamu. Setidaknya selama Tn. Kim berada di luar negeri."
"Huft ... baiklah, hanya sampai Appa di luar negeri, Ahjussi bisa pergi setelah itu," pasrah Seookjin, menolak pun tidak ada gunanya, karna dari kecil ayah Seokjin memang bersikap overprotektiv padanya.
"Oh, ya. Siapa namamu, Ahjussi?" tanya Seokjin lagi.
"Tio, Kim Tio imnida."
*****
"Apa maksud semua ini?!"
Mata elangnya menatap tajam dua pemuda di hadapannya, sorot akan kekecewaan tampak jelas ia tunjukan pada salah satu pemuda yang tidak lain adalah adiknya itu.
"H-hyung ... K-Kookie-"
"Hyung bilang apa maksud semua ini, Jungkook?!" potong Taehyung.
"Jadi, selama ini kau bekerja di sini, huh? Kau menjadi penghibur di Cafe milik sahabat Hyung sendiri?!"
"Taehyung-ah, tenanglah. Aku bisa jelaskan semua ini," ucap Jimin.
"Apa? Apa yang bisa kau jelaskan, Jim? Kenapa kau merahasiakan ini dariku? Kau tahu sendiri kan aku tidak pernah ingin melihat adikku bekerja, sekalipun itu denganmu, Park Jimin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Brother✅
RandomJungkook adalah dunianya, prioritas utamanya, serta alasannya untuk tetap berjuang di saat keadaan seolah menyuruhnya untuk menyerah. Kekurangannya tak lantas membuat Taehyung malu, atau bahkan membenci Adiknya. Sebaliknya, Taehyung justru selalu...