Selamat membaca,
Jisung terusik dari tidurnya karena cahaya matahari yang menerpa kulitnya.
"Heung..." direnggangkan seluruh otot tubuhnya yang terasa kaku karena tertidur di kursi.
"Huh..." hembusan kasar terdengar dari hidungnya, dia tertidur di kursi balkon setelah bercengkrama lama dengan sang ayah tadi malam.
"Eh seingatku tadi malam tidak memakai selimut-" dia pandangi selimut tebal berwarna krem yang tadi menutupi seluruh tubuhnya hingga leher.
"Ah mungkin ayah."
"Jisung!!! pagi!!!" Pekikan Minho dari belakang terdengar di telinga Jisung, dia menoleh untuk memastikan.
Senyum Jisung langsung merekah tepat ketika dia bisa melihat Minho dengan wajah cerah tanpa ada lagi air mata dan kesedihan di matanya walaupun dia tahu masih ada rasa sedih namun setidaknya Jisung tahu Minho mencoba bangkit.
"Sudah baikan ?"
"Tentu!!" Minho menjawab dengan semangat.
"Syukurlah-"
"Ayah sudah memasak sarapan untuk kita. Yuk sarapan!"
Dengan sumringah Jisung mendahului Minho menuju ruang makan.
"Lets Gowww ehk!!" Jisung dengan suara falsenya di akhir membuat Minho tertawa kecil, dia menatap punggung Jisung.
"Well, aku mau mandi dulu kak tunggu di ruang makan yaaaa" Jisung berbalik sebentar dan langsung menuju kamar mandi.
"Selamat makan!!!" Mereka berempat berucap serempak.
Sarapan berjalan dengan diam, hanya terdengar suara sumpit dan sendok yang bertemu dengan mangkok.
Mereka menikmati masakan Ayah Han yang selalu terasa enak.
Lima menit berselang,
Kring kring kring
Ponsel Jisung yang masih berada di balkon berbunyi,
"Sepertinya aku harus mengangkat telepon terlebih dahulu." Jisung bangkit dari kursinya dan berjalan menuju balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentripetal/Sentrifugal, kamu | minsung✓
Фанфик"Ketika dihadapkan pada pilihan mendekati atau menjauhi pusat, aku bimbang. Yang harus kamu tahu, bahwa kamu adalah pusatku. Terima kasih telah selalu berada di sampingku apapun keadaanku." Dari Lee Minho untuk sang adik, Han Jisung. ㅡ Cover edit on...