Di hari minggu
Di kala itu
Lagi-lagi,aku bangun kesiangan
Aku di siram air oleh bapak ku
Saat masih terlelap
Tidur di atas tikar,anyaman emak ku
Lekas ku terbangun lesu
Dan sadari kesalahan ku
Merinding.....
Ku lihat bapak ku
Yang memelintir kumis nya
Menjeling mata, dan memarahi kuLagi-lagi aku
Terlupa tugas wajib ku
Tuk siap kan kayu
Dan nyalakan tungku
ku lihat adik-adik kuYang laki-laki tak pakai baju
Yang perempuan, pakai baju
Tapi berlubang koyak seribu
Ku mandikan mereka satu per satu
Semampu dan sebisa ku
Ku pakai kan
Pakaian kumal, bekas masa kecil ku..
Ku suapi mereka satu per satu
Lauk ikan betutu
Hasil Tangkapan jala bapak ku..Di hari libur ku
Di hari minggu
Ku bangun dari tempat tidur ku
Ku lihat adik-adik tersayang ku..Yang laki-laki..Nyalakan api tungku
Yang perempuan..Bantu ibu cuci baju
Dan nampak bapak ku
Sedang menikmati kopi
Duduk Di atas risban bambu....
Buatan tangan ku..Tersenyum aku
Melihat keluarga sederhana kuDan terkadang,merasa malu...
Pada emak dan bapak ku
Jika ku ingat kenangan laluHari-hari dimana aku
sering di marah emak dan bapak
Karna kelalaian ku..
Dan karna mereka sayang pada kuKini tlah dewasa adik-adiku..
Yang merasa malu
Jikalau tak kenakan baju..Betapa terharu...
Jika teringat kenangan laluDi rumah miring ber dinding kayu
Jatah Transmigran
hunian transmigrasi milik bapak ku....Yang kini menjadi kenangan lalu
Lima belas tahun yang lalu....
Oleh:Ndaru imam .p.
Kawasan transmigrasi,mesuji 2019******
KAMU SEDANG MEMBACA
ujung pena anak desa
ŞiirKetika perasaan dan fikiran yang telah lama terpendam, tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata... Maka biarlah jari jemari yang turun aksi. Ter inspirasi oleh, sastrawan puisi tanah air dengan karya-karya nya yang sangat megagum kan Dan sangat inspi...