Episode 5

277 52 26
                                        

Setialah pada perkara kecil, maka kamu akan bisa melewati perkara yang lebih besar
Cinta itu suatu perkara kecil jika mengerti dan mengenalnya, tapi cinta akan menjadi perkara besar jika kita berusaha mengingkarinya.

Mino PoV

Disinilah aku sekarang, dirumah minimalis yang kumiliki bersama Irene. Setalah ku perjuangkan dan ku yakinkan akhirnya Irene ikut bersama pulang bersama kerumah kami. Saat dirumah sakit hoon menelponku dia bilang ingin membantuku membawa ingatan Irene kembali dengan mengadakan pesta penyambutan dan mengenalkan teman-temannya. Jujur aku berharap semoga semua berjalan lancar.

Sepanjang perjalanan Irene hanya terdiam tidak ada obrolan apapun, matanya lebih asik menikmati pemandangan jalan yang dipenuhi oleh tumpukan salju. Suasana yang sangat canggung dan itu membuatku sedikit tak nyaman
.
.
Flashback on

Maaf mengganggu” ucapku seraya masuk dalam ruangan rawat dan menghentikan obrolan dokter kyu dan Irene. Irene menatapku dengan tatapan penuh tanya saat melihatku yang terlihat kelelahan sambil mendekat kearahnya

Aku memilikinya, aku memiliki buktinya”

Saat aku telah berhadap-hadapan dengannya, ku keluarkan handphone miliknya dan ku putar rekaman suara yang ada. Rekaman suara itu dibuat Irene saat ulang tahunku dan dijadikanya sebagai hadiah.

“ 🎵 Saengil chukha hamnida, saengil chukha hamninad saranghaneun Song Mino saengil chukha hamnida 🎵..Anyeong oppa, emm...saengil chukhahaeyo jal daesigo, jal swisigo, geonganghage jinaesigo haengbokhaseyo. Saranghae oppa muach ayo bersama selamanya”

Kulihat wajah irene yang sedikit terkejut saat mendengar suaranya melantun indah saat menyanyikan lagu ulang tahun untukku.

Bagaimana, sekarang kamu mau ikut bersamaku? Kita kembalikan ingatanmu yang hilang bersama-sama”

“Baiklah, aku akan ikut dengan mu” Irene menjawab dan langsung membalik badannya untuk berpamitan dan meminta izin kepada kedua orang tuanya

Flasback off

Setelah perjalanan yang sedikit membosankan karena kami berdua hanya diam dengan pikiran masing-masing akhirnya kami sampai rumah

“Ayo masuk” ajakku yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Irene

Saat kami sampai rumah keadaan rumah sangat ramai, aku bersyukur karena teman-teman kami mau datang malam ini. Saat kami masuk Seulgi dan Seunghoon langsung menyambut kami dengan ramah dan tentu saja ramai

“Irene... Welcome home sweety” sambut Seulgi dengan senyuman yang membuat matanya nyaris hilang

“Emmm...hi” jawab irene dengan sedikit canggung, aku paham Irene masih belum mengingat tentang kami. Aku melirik Seulgi memintanya untuk memperkenalkan diri

“Oh, ya Irene kenalin aku Seulgi” jawab seulgi yang paham akan tatapan mataku.

Irene mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Seulgi, Seulgi langsung menarik dan membawa Irene berkenalan dengan yang lainnya

“Kenalkan dia wendy...terus itu lisa, kalau yang itu chorong, em dan itu krystal...dan” Seulgi yang semangat mengenalkan Irene dengan teman-temannya mendadak diam saat secara tiba-tiba irene diam dan melepaskan tangan Seulgi dari bahunya

“Maaf aku ingin ke toilet”

Melihat Irene yang pergi dari kerumunan membuatku secara spontan menyusulnya. Kudapati Irene tengah berada didapur dengan memegang kepalanya.

A Million Reason (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang