Jujurlah pada dirimu sendiri jangan pernah menutup dirimu dari segala hal yang meyakitimu. Hadapi semua masalah yang ada didepanmu, jika lelah istirahatlah. Jangan pernah menghindar apalagi lari, karena kamu tak akan tau akan hasilnya jika tak kamu hadapi
.
.
.
Author PoVSuasana canggung seketika menyelimuti mereka berdua, mino dengan rasa bersalah dan tak enak hati akibat tanpa ijin memberi kecupan singkat pada pipi irene. Sedangkan irene cukup terkejut dengan tindakan mino padanya. Perasaan canggung tak cukup sampai disitu dengan segala keberaniannya mino melakukan saran dari Jennie dimana mino mencoba membawa irene kepadanya dengan melakukan hal-hal yang irene sukai
“Mianhe...mian karena membuat rumah menjadi berantakan” seru irene dengan sedikit menyesal karena membuat meja ruang tengah mirip seperti kapal pecah
Mino hanya menanggapi dengan senyuman hangat yang biasa mino tunjukkan pada irene “apa yang kamu lakukan? membuat kolase foto?” tanya mino dengan sedikit memiringkan kepalanya merasa aneh dan juga lucu melihat tingkah irene yang tengah berjongkok diatas meja dengan piama tidur berwarna kuning
Irene yang merasa ditanya hanya mampu menoleh kearah sang suami dengan wajah bertanya “apa hobiku membuat kolase?” bukannya menjawab irene justru memberi pertanyaan balik pada mino
“Entahlah, sepertinya tidak” jawab mino dengan wajah polos sambil mendelikkan kedua bahunya
“Hufttt...tsk” irene mengela napas jengah akibat jawaban dan repon mino
“Kamu tahu, aku baru saja mendapatkan inspirasi setelah kemarin aku berkumpul dengan temen-teman. Bukankan ini luar biasa”
“Dengan membuat kolase?”
“Ehmm...bukankan luar biasa ingatan masa lalu ku tiba-tiba muncul dan aku akan merangkainya lalu membuat jalan ceritanya” jawab irene dengan penuh keyakinan dan semangat
“Ya...ya itu luar biasa” suara mino terdengar ragu meskipun ia bersyukur karena sang istri mau berjuang mengembalikan ingatannya
“Oh ya, maaf karena aku mengeledah beberapa barang-baranngmu. karena ku pikir ada barang-barangmu yang mampu mengingatkanku akan suatu hal”
“Tak apa irene, barangku juga barangmu”
“Aku akan berjuang menemukan ingatanku dari hal-hal kecil, oh ya lihat aku menemukan beberapa foto keluarga dan teman-temanku saat kecil itu sangat mudah ku temukan karena aku mengingatnya” ucap irene dengan penuh semangat
“Yah..itu bagus”
“Dan sekarang aku berusaha mencari ingatan terakhir sebelum semua menjadi kosong” ucap irene dengan wajah mendadak sayu
“Dan kamu menemukan sesuatu?”
“Belum...aku bahkan mendatangi restoran terakhir yang ku ingat dan bertannya apakah aku pernah memesan ttoekbokki pedas sebelum aku tertidur dan bangun dirumah sakit” jawab irene dengan menggebu
“Mwo? Buat apa kamu ke restoran korea dan bertanya tentang tteokbokki pedas. Memang mereka ingat akan pesananmu?” tanya mino dengan bingung dan diakhiri dengan tawa keduanya, dimana irene merasa bodoh kenapa juga dia bertanya tentang tteokbokki pedas pada pegawai restoran
dengan berat hati irene hanya mampu menghela napas dalam karene ia tak mampu mengingat kenangan terakhir yang terjadi pada hidupnya. Sebagai suami mino hanya dapat menenangkan irene yang tampak sedikit mulai frustasi dengan kondisinya“Tak apa jangan kamu paksa irene, semua akan baik-baik saja. Kita lakukan bersama...oke” ucap mino sambil memijat tengkuk dan bahu irene yang mungkin terasa tegang. Dengan rasa frustasi yang ada dibenaknya akhirnya mino mengikuti saran jennie, tangan mino yang awalnya memegang bahu irene itu kini turun pinggang guna menggelitiki irene. Respon yang irene tunjukan justru membuat mino semakin frustasi

KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Reason (END)
Fiksi PenggemarCeria adalah salah satu dari sekian banyak alasan aku mencintainya. Akankah dia tetap mencintaiku - Song Mino Dia bilang aku adalah salah satu alasannya bahagia. Dapatkah aku mengingatnya - Bae Irene 🌷