"Bagaimana denganku tak memperkenalkan ku?” tanya sebuah suara dari balik punggungku, dan saat aku berbalik betapa terkejutnya aku melihatnya kini tengah berdiri didepanku
“oh Hai...” sapa ku dengan wajah terkejut
.
.
.Mino PoV
Pernah kalian bayangkan dalam benak kalian bahwa kalian akan melihat secara langsung perempuan yang kalian cintai yang notabene adalah istri kalian tersenyum manis dengan wajah bahagianya melihat pria lain yang tak lain adalah mantan kekasihnya berada dihadapannya? Jujur saat ini hatiku sedikit sakit melihatnya, selepas irene sadar dari siumannya tak pernah sekalipun dia menunjukan wajah sebahagia itu padaku
“Hai Irene, lama tak berjumpa” sapa sang mantan dengan senyum manisnya
“eum..” dengan senyum malu-malu irene berusaha mengingat dan menyebutkan nama dari mantannya
“Oh sehun” potongku sebelum irene menyebutkan namanya, karena aku tak ikhlas irene menyebutkan namanya
“Ah...iya, wah iya sehun-a ternyata kamu memang tak pernah berubah kamu selalu sama” ucap irene senyum dan terus memuji sosok sehun tepat didepanku
“Aku tak yakin dia sudah mengenalkanku, Song Mino...Suami Irene” ucapku melirik irene seraya mengulurkan tangan menjabat tangan sehun
“Hai..” balas sehun dengan senyum yang dapat meluluhkan hati setiap kaum hawa yang melihatnya
“Ehm..aku ingin mengambil minum ada yang kalian inginkan?” tanya sehun yang hendak menuju bar
“Aku mau disaronno sour” ucap salah teman Irene yang ku tau bernama krystal
“Aku minta blueberry mojito” pinta irene yang membuatku sedikit terkejut, sejak kapan irene suka minuman itu
“Tentu, aku selalu ingat yang ku suka” ujar sehun tersenyum sambil meninggalkan meja dan dibalas dengan senyuman oleh irene
Aku hanya mampu memperhatikan interaksi diantara irene dan sehun, entahlah aku ingin marah dan menyerah hanya saja aku tak bisa aku sudah terlanjur mencintai irene dan tak ingin kehilangannya. Saat sehun pergi mengambil pesanan, para wanita-wanita ini menghabiskan waktunya hanya untuk bercerita kesana kemari, dan ya irene sama sekali tak memandangku dan mengacuhkanku yang masih berdiri didepan meja mereka
.
.
.
Keesokan harinya kuputuskan untuk pergi kestudio mungkin dengan mendengarkan dan menikmati musik mampu menghilangkan penat dan kekacauan pikiranku yang tak habis pikir dengan sikap irene.Seperti biasa distudio hanya akan ada aku dan jennie, saat ini aku sedang membantu jennie membereskan beberapa kaset yang sudah tak terpakai. Jennie adalah salah satu orang yang paling dekat denganku, aku bahkan selalu menceritakan masalahku dengan irene pada jennie. Contohnya seperti sekarang ku bagikan segala rasa penatku padanya
“entahlah jen, aku merasa aneh semalam melihat teman-teman irene mengenakan baju yang seperti putri kerajaan, dan Irene bahkan memesan mojito”
“Mojito? ku kira irene tak suka minuman jenis itu” tanya jennie dengan penuh kebingungan
“Yah...secara teknis memang irene tak suka minuman itu atau lebih tepatnya irene tak suka bluebarrry, dan hahhh ya kamu tau irene bahkan bermain mata dengan sehun didepan mataku” ceritaku pada jennie berharap bebanku sedikit berkurang
“Sehun...mantan tunangannya?” tanya jennie memastikan tak salah dengar
“Aniya...ani...kau tau dalam pikirannya sekarang sehun tetap tunangannya dan ya semalam aku yang adalah suaminya malah seperti orang asing yang mengganggu kencan mereka berdua” jawabku dengan metertawakan diriku sendiri jika mengingat kejadian tadi malam

KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Reason (END)
FanfictionCeria adalah salah satu dari sekian banyak alasan aku mencintainya. Akankah dia tetap mencintaiku - Song Mino Dia bilang aku adalah salah satu alasannya bahagia. Dapatkah aku mengingatnya - Bae Irene 🌷