Hari ini adalah hari ke-17 ku tinggal di Vinings. Sejauh ini semuanya baik-baik saja. Tapi mungkin aku harus belajar memasak. Satu-satunya hidangan yang bisa kumasak dengan baik dan benar hanya telur dadar dan ramen instan. Untunglah Belinda sering datang ke apartemen dan memasak untukku. Jadi aku bisa menghemat dan tidak terkena usus buntu.
Sudah seminggu ini aku pergi-pulang sekolah bersama Yvan, Z, dan Sam. Kebetulan mereka tidak terlalu jauh dari apartemenku. Alurnya, Z akan berjalan ke rumah Sam yang cuma berjarak 3 rumah dari rumahnya. Lalu Sam akan membonceng Z ke rumah Yvan. Lalu mereka bertiga akan konvoi ke apartemen untuk menjemputku. Lalu kami berangkat bersama ke sekolah. Pergi-pulang sekolah bersama mereka menyenangkan, plus aku bisa berhemat ongkos bus.
Kehidupan sekolahku baik-baik saja. Oh ya, aku punya pekerjaan sampingan baru. Yaitu mengajari Dean kimia dan ia akan membayarku dengan permen Chupa Chups. Di ulangan kemarin, nilainya naik, karena itu Dean membayarku dengan tiga loli Chupa Chups. Ia punya banyak loli chupa chups di lokernya. Ada apa dengan Dean dan chupa chups?
Hari Minggu kemarin, Dean, Pat, dan Tiff mengajakku 'girls day out' ke Atlanta naik mobil Tiff. Tiff yang pertama dapat SIM diantara kami. Dan Tiff adalah pengemudi yang gila. Ia kadang marah-marah sendiri kalau orang di depannya terlalu lambat. Tiff bahkan memberi serangan klakson padanya. Tiff juga menggas 110 km/jam di jalan tol. Seru, tapi cukup seram. Adrenaline rush. Di Atlanta, kami menghabiskan waktu untuk belanja baju, menicure, dan makan siang. Mereka juga menemaniku ke Target untuk belanja bahan makanan. Jalan-jalan bersama mereka menyenangkan. Dan kurasa kami berempat sudah sangat dekat.
Oh iya, aku sudah ikut latihan pertama dengan Vinings Spartan. Latihan pertamaku cukup menyenangkan. Dean tahu kapan harus memimpin latihan dengan serius dan santai. Aku kembali menjadi flyer. Mereka sudah memesan seragam cheers untukku. Menurutku seragam Vinings Spartan lebih bagus dari Lincoln Honeybee. Seragamnya berwarna kombinasi merah marun-hitam.
Hari ini, Selasa, Yvan memarkirkan motornya di parkiran dengan dramatis seperti di film-film action. Motornya benar-benar miring. Aku memukul bahunya berkali-kali karena takut jatuh. Yvan tertawa puas karena aku teriak.
"Apa kelas pertama kalian?" Tanyaku sambil kami berjalan masuk gedung sekolah.
"Aku dan Yvan fisika. Dave juga," jawab Sam.
"Aku kalkulus. Mana ulangan lagi," kata Z. "Doakan aku, teman-teman!"
"Kau, Al?" Tanya Sam.
"English bareng Tiff," jawabku.
"Hey, Sam, Yvan, nanti makan siang jadi beli chili?" Tanya Z.
"Oh iya, hari ini kan Selasa chili!" Kata Sam.
"Selasa chili?" Tanyaku.
"Uh-huh. Setiap Selasa minggu kedua dan keempat kami akan makan siang chili! Hanya aku, Yvan, dan Sam sih," Z yang menjawab.
"Dave dan Jeff lemah. Mereka nggak tahan pedas," tambah Yvan.
"Oh ya? Aku suka chili! Aku ikut!" Kataku.
"Boleh saja. Tapi chili di kafetaria itu pedasnya level olimpiade, lho. Yakin?" Tanya Z.
"Kau meremehkanku?" Tanyaku.
"Oke, sekarang member Selasa chili bertambah satu!" Seru Yvan, mengajakku tos.
"Yeah, baby!"
Kami mengobrol sepanjang jalan sampai akhirnya berpisah ke kelas masing-masing. Aku masuk ke dalam ruang kelas Bahasa Inggris. Sepertinya aku datang kepagian, karena baru sedikit siswa yang hadir. Tiff juga belum datang. Di bangkunya belum ada tasnya. Aku pun duduk di bangku-ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends
Teen FictionSetelah kepergian adiknya, Alana memutuskan untuk pindah dari LA ke sebuah kota kecil di Atlanta, dan tinggal sendirian di sana untuk memulai hidup baru. Di hari pertama di sekolah barunya, ia langsung menjadi bagian dari sebuah kelompok pertemanan...