Hari ini adalah hari pemakaman Jeff. Aku mematut diriku yang mengenakan pakaian serba hitam di depan cermin. Memastikan penampilanku sudah cukup rapi. Tak lama kemudian, aku mendengar suara klakson mobil dari bawah. Ketika aku melihat ke jendela, rupanya jemputanku sudah datang. Sam, Yvan, dan Z sudah menjemputku. Kali ini mereka naik mobil Sam.
Aku mengambil tas clutch-ku. Lalu turun ke lantai bawah dan masuk ke mobil Sam. Mereka semua berpakaian hitam sepertiku. "Kita jemput Tiff dan Pat dulu ya. Dave sepertinya sudah pergi duluan," kata Sam yang menyetir.
Aku, Z, dan Yvan sebagai penumpang pun mengangguk, setuju. Sam menyetir mobilnya ke arah rumah Tiff dan Pat.
.
.Kami berenam pun sampai di pemakaman umum Vinings. Banyak wajah yang familiar bagi kami disitu, orang-orang dari sekolah. Mereka ikut mengantarkan Jeff ke tempat tidur terakhirnya. Dave berada diantara orang-orang itu. Ia tampak berantakan. Jules yang berada di sebelahnya terus menerus merangkul dan mengusap punggungnya. Wajah Dave sembab. Ia tampak yang paling sedih. Ia dan Jeff sangat akrab.
"Oh, Dave.." Kami bergantian memeluk Dave. Menguatkannya.
Tak lama kemudian, datanglah keluarga Jeff yang membawa jenazah Jeff di dalam peti. Pemakaman akan segera dimulai. Pusara Jeff terletak tepat di sebelah pusara Dean yang masih basah.
Lihat sisi baiknya, Dean tidak akan kesepian lagi di sana. Jeff sudah menyusulnya. Kira-kira apa yang dua bucin itu sedang lakukan di sana?
Kami bertujuh berdiri paling depan, tepat di depan makam Jeff, menyaksikan tubuh Jeff di dalam peti dimasukkan ke liang lahan. Aku mengusap bahu Dave yang berdiri di sebelahku. Mataku menangkap Rob yang berdiri paling belakang dengan jaket kulit berwarna hitam khasnya.
Pada saat yang sama Rob juga melihat ke arahku. Eye contact yang tidak disengaja. Rob tersenyum singkat padaku. Aku membalasnya dengan mengangkat salah satu alisku. Detektif Ocean dan beberapa anggota kepolisian juga hadir.
Setelah tubuh Jeff selesai dikuburkan, orangtua Jeff mengucapkan terima kasih untuk kami yang telah hadir. Juga mewakili Jeff meminta maaf atas kesalahannya.
Setelah itu, acara pemakaman pun selesai. Kami diundang ke rumah Jeff setelah ini untuk memakan hidangan yang tersedia. Orangtua Jeff menghidangkan makanan Korea untuk para tamu. Selain itu, orangtua Jeff juga memutarkan video transformasi Jeff dari bayi hingga remaja. Semacam acara memorial untuk Jeff. Di akhir video itu diperlihatkan foto Jeff dan Dean saat homecoming. Mereka tampak bahagia di foto itu. Semoga saat ini mereka berdua juga bahagia di alam sana.
.
.Malam harinya, aku baru selesai menghabiskan ramen Korea sebagai makan malamku. Porsinya besar, jadi sangat mengenyangkan buatku.
Aku meletakkan handphone ku di meja kopi tempatku makan tadi. Lalu meletakkan piringku ke wastafel untuk kucuci. Aku mengamati seisi kamarku dari wastafel. Berantakan juga ya. Buku-buku sekolah sudah kemana-mana. Baju-baju berantakan. Dan, hey, kapan terakhir aku ganti seprei? Kalau begitu, sekarang sudah waktunya beres-beres kamar.
Mulai dari pakaian-pakaianku. Aku mengeluarkan pakaian yang baru dicuci di laundry yang tadinya kuletakkan di ember bersih. Lalu kumasukkan ke dalam lemari. Setelah itu, aku beralih untuk mengganti seprei dan bed cover-ku. Aku memilih seprei yang bermotif awan dan bed cover berwarna biru langit. Seprei yang lama kuletakkan di ember laundry untuk dicuci.
Setelah selesai mengganti seprei, aku beralih ke meja belajar untuk membereskan buku. Buku-buku pelajaranku kemana-mana karena tidak ada space lagi di meja belajar karena ada kotak pemberian Molly yang berisi barang-barang kecil milik Dean, seperti koleksi gachapon-nya. Sepertinya aku harus memindahkannya ke tempat lain. Aku mengangkat kotak itu dan meletakkannya ke kasur untuk sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends
Teen FictionSetelah kepergian adiknya, Alana memutuskan untuk pindah dari LA ke sebuah kota kecil di Atlanta, dan tinggal sendirian di sana untuk memulai hidup baru. Di hari pertama di sekolah barunya, ia langsung menjadi bagian dari sebuah kelompok pertemanan...