"Sebenarnya kami sungkan dengan Jeff masuk ke geng. Kami tidak begitu cocok dengan Jeff pada awalnya. Kau tahu kalau Jeff tidak suka pada Yvan?" Lanjut Tiff.
"Yvan? Kenapa?"
"Pokoknya Jeff tidak suka kalau Dean berada di dekat Yvan. Padahal, kau pasti sudah tahu kan, kalau mereka sudah berteman sejak kecil? Jeff sering kali curiga kalau mereka diam-diam punya hubungan di belakangnya. Dan itu salah satu alasan kenapa Dean dan Jeff sering bertengkar," tutur Tiff sambil mengipasi mulutnya ddngan tangan karena kepedasan bumbu cheetos.
"Jeff itu terlalu cemburuan. Jangan-jangan kalau Dean pergi ke McD dan pelayannya laki-laki, dia juga cemburu," timpal Pat. "Dia gila, lebih tepatnya."
"Tiff, kau ingat saat Jeff menyuruh Dean keluar dari Spartan hanya karena pelatih sementaranya laki-laki? Dean harus membujuknya beberapa kali dan meyakinkannya kalau coach Carr itu gay."
"Kurasa dia begitu karena trauma atau semacamnya. Tapi tetap saja itu bukan alasan untuk melakukan domestic abuse," kata Tiff.
"Dia bisa kena masalah kalau Dean sampai melaporkannya. Tapi kalau sudah buta karena cinta ya, begitu.." gumam Pat, yang memberiku ide untuk memberitahu detektif Ocean. Ini bisa jadi mengarah ke sesuatu yang besar.
.
.Sepulang sekolah, aku duduk di tribun lapangan lacrosse. Sebelumnya aku sudah mengirim pesan ke detektif Ocean kalau aku punya sebuah informasi untuknya. Kebetulan detektif Ocean sedang berada di Vinings dan akan langsung menemuiku di sekolah. Tentu saja aku akan memberitahunya tentang Jeff.
"Ms. Vernon," tiba-tiba saja detektif Ocean sudah berada di depanku. "Apa yang ingin kau sampaikan padaku?"
Aku mengangguk. "Beberapa hari sebelum Dean meninggal, asisten rumah tangga Dean, Molly, mendengar Dean berteriak di telepon. Seperti sedang beradu mulut dengan seseorang. Dan orang itu adalah Jeff."
"Jeff? Mr. Jeffrey Jung? Kekasih ms.River?" Tanya detektif Ocean.
"Iya.." gumamku.
"Bukannya ketika itu mr.Jung sedang mengikuti kejuaraan renang di Washington DC?" Tanya detektif Ocean.
"Memang," jawabku. Aku mengeluarkan sesuatu dari tas ranselku. Buku harian Dean, yang kebetulan saat itu sedang kubawa. Lantas memberikannya pada detektif Ocean.
"Ini adalah buku harian Dean. Molly membolehkanku menyimpannya untuk kenang-kenangan. Di buku harian ini, di halaman-halaman terakhir, Dean secara tidak langsung menuliskan kalau ia dan Jeff punya hubungan yang.. gila," kataku.
Detektif Ocean mengerutkan kening, tidak mengerti maksudku. Aku membuka buku harian itu dan menunjukkan bagian dimana Dean menuliskan kutipan lirik lagu Love The Way You Lie.
Detektif Ocean mengangguk, sudah mengerti apa yang kubicarakan.
"Teman-temanku, Patricia dan Tiffany, yang lebih dulu berteman dengan Dean daripada aku, bilang kalau Dean mengalami beberapa kali domestic abuse dari Jeff," kataku.
"Jeff memukulnya?" Tanya detektif Ocean.
Aku mengangguk. "Tapi, Dean juga membalasnya. Mereka saling melukai satu sama lain secara fisik. Kurasa Dean hanya melakukan itu untuk pertahanan diri."
"Jeff memukulnya duluan?" Tanya detektif Ocean.
"Mereka bilang begitu. Dean tidak akan memukulnya kalau Jeff memukulnya duluan," jawabku.
"Baiklah. Sebelumnya apa kau pernah melihat bekas luka atau lebam dari tubuh ms.Rivers?" Tanya detektif Ocean lagi.
"Sepertinya tidak. Atau mungkin memang ada, tapi Dean menutupinya dengan make up atau semacamnya. Tiff dan Pat juga menyebutkan kalau mereka pernah melihat Dean menutupi lebamnya dengan concealer," jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends
Teen FictionSetelah kepergian adiknya, Alana memutuskan untuk pindah dari LA ke sebuah kota kecil di Atlanta, dan tinggal sendirian di sana untuk memulai hidup baru. Di hari pertama di sekolah barunya, ia langsung menjadi bagian dari sebuah kelompok pertemanan...