"Kriiiiiiing.." bel tanda pulang berbunyi. Bagai musik di telinga anak-anak sekelas yang tengah dibuat pening dengan pelajaran biologi oleh mr.Brown. Termasuk aku, Yvan, dan Z.
"Baik, anak-anak, kita akan sambung pelajarannya minggu depan. Selamat ber-long weekend!" Ucap mr.Brown sambil membereskan barang bawaannya, disambut sorakan anak-anak sekelas.
"Oh, iya, baca dan pahami lagi tentang DNA, ya! Kita akan kuis minggu depan!" Tambahnya, tapi sepertinya tidak ada yang mendengarkan karena yang lain sudah sibuk membicarakan rencana long weekend hari buruh nanti.
"Omg omg, aku nggak sabar!" Kataku excited. "Oh iya, kita mau pergi kemana, sih?"
"Kita akan ke rumah liburan keluarga Dean," Yvan yang menjawab.
"Iya, di daerah Gunung Kennesaw," tambah Z.
"Jauh?" Tanyaku lagi.
"Nggak sih, Dean bilang sekitar 2-3 jam dari Vinings. Kami belum pernah kesana sebelumnya," jawab Yvan.
"Omg, nggak sabar!" Kataku sambil meloncat-loncat, memang se-excited itu. Kami bersembilan akan pergi road trip! Aku baru sekali ini pergi road trip bersama teman, makanya aku tidak sabar.
Aku, Z, dan Yvan pergi ke kantin dulu untuk bertemu yang lain. Mau briefing dulu katanya. Yang lain sudah berkumpul di meja biasa. Aku langsung menyelip diantara Dean dan Dave.
"Nah, ini sudah kumpul semua, kan?" Tanya Dean.
"Sudah~~"
"Oke, semuanya, besok kumpul di rumahku jam setengah 9, ya!" Kata Dean.
"Heh, jam segitu aku belum bangun.." gumam Pat.
"Kita akan bawa dua mobil, pakai mobil Jeff dan mobil Sam. Jadi Jeff dan Sam yang nyetir," lanjut Dean.
"Kenapa tidak Dave yang nyetir?" Tanya Z.
"Z, kamu mau mati, nak?" Tanya Tiff balik. "Dave aja belum bisa membedakan mana rem dan gas."
"Heh, enak saja! Bisa ya!" Kata Dave tidak terima. "Yang ada kita yang mati kalau Tiff yang nyetir. Bisa terbang mobilnya."
"Heh, sudah sudah.." kata Dean sebelum terjadi baku hantam lebih lanjut. "Anyway, kita akan disana 2 hari 1 malam. Jadi siapkan perlengkapan kalian, ya! Rumahnya ada di gunung, nggak ada 7-eleven atau McD dan sebagainya, jadi sebelum berangkat kita beli bahan makanan di supermarket dulu. Disana kita masak.."
"Kita harus beli daging!" Kata Tiff.
"Omg iya, BBQ!" Kata Z.
"Boleh, boleh.. sepertinya ada pemanggang disana. Kita tinggal beli daging, bumbu, dan arangnya.." kata Dean.
"Jeff, besok buatkan Korean BBQ seperti 4 Juli kemarin, ya!" Kata Tiff.
"Ahsiyap," kata Jeff.
"Kau harus coba Korean BBQ buatan Jeff, Al," kata Tiff padaku.
"Pokoknya semuanya jam setengah 9 sudah di rumahku, ya! Yang terlambat ditinggal!" Kata Dean lagi. "Terutama kau, Patricia."
.
.
.Besoknya, aku memeriksa lagi barang bawaanku di ransel. Baju, check. Toiletteries, check. Handuk, check. Skincare, check. Lotion anti nyamuk, check. Plushie, check. Headset, check. Polaroid dan isinya, check. Sepertinya sudah semua. Tapi sepertinya aku melupakan sesuatu.
Oh, iya, charger! Aku segera mengambil charger ponselku di atas meja nakas. Oke, sudah semua! Aku melihat jam dari layar homescreen ponselku. Sudah jam 8:20 dan Yvan belum menjemputku. Apa anak itu ketiduran? Baru saja aku mau menelepon Yvan, Yvan sudah meneleponku duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends
Teen FictionSetelah kepergian adiknya, Alana memutuskan untuk pindah dari LA ke sebuah kota kecil di Atlanta, dan tinggal sendirian di sana untuk memulai hidup baru. Di hari pertama di sekolah barunya, ia langsung menjadi bagian dari sebuah kelompok pertemanan...