- 19 -

511 41 0
                                    

author puv

sekarang mark,lucas,orang tua yeri,doyeon,arin,tzuyu,umji sedang berada di rumah sakit seoul,mereka amat sangat terlihat khawatir,bahkan ada yang menangis,arin dan umji menangis sedangkan kedua orang tua yeri sedang berbincang dengan mark dan lucas,entah sedang membicarakan tentang apa.

saat ini keadaan yeri sedang koma dan kehabisan darah karna waktu sehabis di tonjok oleh lucas yeri mengeluarkan banyak darah,sampai dokter membutuhkan donor darah.

dokter mengatakan bahwa yeri membutuhkan donor darah yang darahnya golongan A,saat itu juga mark mendonorkan darah untuk yeri dan sangat kebetulan golongan darah mark sama dengan golongan darah yeri,dan sekarang mark lucas sedang di wawancarai dengan kedua orang tua yeri.

"kenapa anak saya sampai begitu,siapa yang coba-coba menonjok anak saya" bentak papa kim

lucas yang sedang menunduk tiba-tiba dia mengangkat tangan dan menjelaskan semua yang terjadi.

"mark,apa kau tega menikahi orang lain dan sedangkan anak saya menunggu kamu hingga bertahun-tahun,saya kecewa sama kamu mark,lebih baik kamu jaga jarak dengan anak saya" ucap mama kim yang seketika mark melebarkan bola mata dan meminta mohon pada mama kim
"tante maafin saya,sumpah saya waktu itu sangat menolak pernikahan itu,tapi orang tua saya menantang saya kalau saya menolak pernikahan itu,yeri akan kecelakaan,dan saya mohon beri saya waktu 5 bulan untuk bersama yeri,tan om,kalau yeri sudah sembuh dan memaafkan saya,saya tidak akan menjaga jarak dengannya,saya mohon om tante,saya benar-benar mencintai anak kalian" ucap mark dengan sedikit gemetar,ntah kenapa mark seperti dihantam batu besar di hatinya,perih,sakit,sedih.

melihat mark yang bersungguh-sungguh mencintai anak mereka,papa kim mensetujui apa yang barusan mark katakan.

"tapi kalau misalkan kamu menyakiti hati anak saya lagi,saya tidak mau kamu mendekati dan memiliki hubungan dengan anak saya lagi,ingat itu" ucap mama kim
"baiklah,terimakasih om tante sudah memberi saya waktu" kata mark sembari membungkuk 90°
"maafkan saya tante om,saya kebawa emosi,hari ini dan seterusnya saya akan menjagakan yeri,saya janji" ucap lucas sambil mengacungkan jari kelingkingnya
"baiklah lucas saya pegang janji kamu,yasudah kebetulan saya dan mama kim ada tugas diperusahaan jadi tidak menunggu yeri,kalian berdua bisa menjaga yerikan?" ucap papa kim
"bisa om bisa" kata mark dan lucas bersamaan
"baiklah,kami pergi" finish papa kim dan kami berdua masuk kedalam rumah sakit untuk menanyakan bagaimana keadaan yeri sekarang.

...

"dok! apa yeri sudah siuman?" tanya mark pada dokter yang baru saja keluar dri ruangan yeri untuk mengecek keadaan yeri.
"pasien kim yerim sudah siuman,tapi kalau kalian mau masuk jangan berbanyakan,dan juga tadi saya mendapat pesan dari pasien bahwa menyuruh yang namanya mark masuk ke ruangannya" jelas dokter yang bername tag winwin
"saya mark,baiklah"
"kalau begitu saya permisi" ucap dokter lalu pergi dari ruangan yeri

tanpa basa basi mark memasuki ruangan yeri,baru masuk saja harum obat-obatan begitu menyengat di hidung,sebenarnya mark membenci bau-bauan seperti ini.

"mark. ." ucap yeri lirih
"yeri,apa kau tak apa-apa?" ucapnya dengan nada khawatir yang membuat yeri tersenyum manis
"aku tak apa,kamu bagaimana? apa kah ada yang sakit di wajahmu?" tanya yeri sambil menangkup wajah mark yang di penuhi dengan perban.
"aku tak apa yer"
"syukurlah"

dengan beberapa detik kedua insan sedang bertatap-tatapan memberitahu bahwa keduanya saling mencintai,bisa dilihat dari eskpresi mereka berdua.

"maaf" ucap mark yang membuat alis yeri berkerut dalam
"untuk?" tanyanya
"aku sudah menyakiti hatimu,dan fisikmu,aku minta maaf,aku benar-benar mencintaimu yer"
"tak apa,dengan adanya kau disini sakit di hati masih ada namun sakit difisik sudah sembuh,karna ada kamu" jawab yeri dengan senyuman manisnya.
"aku laki-laki tidak becus menjaga hati dan fisikmu yer,aku pengecut"
"stt mark,jangan berbicara seperti itu"
"yeri.. m-maafin aku" mark berbicara dengan gemetar dan menangkup kedua tangan mungil milik yeri
"mark? kamu nangis?" tanyanya yang merasakan ada air yang jatuh ditangannya
"yeri. . maafin aku"
"ey,mark,aku sudah memaafkanmu,jangan nangis,laki-laki kok cengeng" canda yeri dengan kekehan kecil.
"ih kamu ngeselin" mark menggelitiki yeri hingga yeri tertawa sangat besar hingga kedengar sampai luar,pikiran orang-orang diluar mark dan yeri sudah berbaikan dan tak perlu menjadikan satu lagi kalau mereka tetap marahan.

terimakasih pada wanita paruh baya yang berada di kedai eskrim langganan kami,dengan saran wanita itu aku dan mark tidak bermarahan lagi atau dengan perang dingin,aku sangat-sangat terimakasih padanya,dengan begini aku dan mark akan tetap bersama - yeri

terimakasih pada wanita paruh baya yang berada di kedai eskrim langganan aku dan yeri,aku tetap mengingat saran darinya,hingga aku dan yeri tetap bersama tanpa ada emosi dan bermusuhan,aku sangat mencintainya,dan sangat berterimakasih pada wanita paruh baya itu - mark

author puv end

back street -markri END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang