03. Mate? mate!

13.3K 1.5K 90
                                    


Aku berjalan pelan menyusuri jalanan yang sepi menuju rumahku, biasanya aku akan pulang bersama Heejin, tapi hari ini dia akan pergi berkencan dengan kekasihnya.

Maka dari itu aku harus pulang sendiri dengan berjalan kaki setelah tadi menaiki bus selama sepuluh menit.

Rumahku dan halte bus ga terlalu jauh, cuma perlu berjalan sekitar lima menit dari sana. Namun karena tempat tinggalku sedikit terpencil jadinya saat sore begini orang-orang sudah jarang yang berlalu lalang.

"Kenapa kamu berada diluar rumah? Sendirian?" Aku tersentak kaget begitu mendengar suara rendah nan berat itu.

Saat berbalik, ku lihat seorang pemuda dengan pakaian serba gelap serta tudung yang menutupi sebagian besar wajahnya.

"Si-siapa kamu?" Tanyaku takut-takut sembari mundur secara teratur.

Biasanya aku akan langsung lari saat ada yang bertingkah aneh dan mencurigakan, tapi entah kenapa kedua kakiku serasa lemas dan tak bisa bergerak saat ini.

Auranya begitu mengintimidasi.

"Lunaku..." Dia membuka tudungnya, menampakkan sosok lelaki dengan mata yang tajam dan bibir penuh menggoda.

Ada apa denganku?!

Dia mendekat, mengurung tubuhku diantara dirinya dan juga tembok bangunan tua yang ada dibelakangku.

"Kenapa kamu ketakutan?" Desisnya sembari mengelus pelan pipi kiriku.

Perasaan apa ini... Apa yang dia lakukan pada tubuhku...

"Lunaku cantik sekali," Ujarnya, "Kenapa kau diam aja? Apa aku semenyeramkan itu?"

Aku mengangguk kecil kemudian buang muka saat dia mulai tersenyum seduktif kearahku.

"Tatap aku, Luna." Geramnya, dan detik itu juga aku langsung menatapnya kembali.

"A-apa maumu?"

"Kamu." Ucapnya, mendekatkan wajahnya dan mulai menciumi wajahku.

Aku berusaha menghindar, tapi entah kenapa aku juga menginginkannya.

Otakku benar-benar sakit, bisa-bisanya aku membiarkan diriku disentuh oleh pria asing menyeramkan sepertinya.

"Berhenti..." Pintaku dengan suara pelan, untungnya aku berhasil menghentikannya.

"Jangan mempelakukanku seperti seorang jalang, aku bahkan ga kenal kamu." Ucapku, setelahnya aku mengambil tas yang tadi tergeletak dan pergi menjauh dari dirinya.

Aku merasakan sakit setelahnya, tapi ku tahan dan segera masuk ke rumah sebelum dia kembali menyerang.

"Dunia memang sudah tidak aman lagi, lelaki mesum bahkan mulai berani menampakkan diri."

✨🌃🐺🌃✨

Author pov :

Hyunjin berjalan pelan mengikuti Lucy menuju rumahnya, dia hanya khawatir kalau-kalau terjadi hal yang buruk pada Lunanya.

Disekitar rumah sang Luna berkeliaran banyak hewolf, sepertinya mereka juga baru mengetahui keberadaan gadis itu setelah masa heatnya kemarin.

"Dia mate-ku!" Geram Hyunjin pada sekumpulan hewolf yang lebih muda darinya. "Kalian kembalilah ke pack atau aku akan mencabik tubuh kalian."

Alpha, Beta dan Gamma yang tadi berkeliaran disekitar rumah Lucy segera mengangguk patuh akan perintah Hyunjin.

Mereka tentu mengenal Hyunjin, putra dari ketua Alpha yang menguasai pack tertinggi diantara semua pack yang ada.

My Alpha. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang