10. Baby wolf

11K 1.2K 40
                                    

"Apa kau tidak bosan berada disini?" Tanya Hyunjin dengan nada merajuk, sudah hampir dua jam sang Luna bermain-main dengan para pups membuat Hyunjin jelas merasa cemburu.

"Mereka sangat lucu, Hyunjin." Ujar Lucy sembari menggendong salah satu pups yang tadi berjalan mendekatinya.

"Siapa namamu?" Tanya Lucy dengan nada gemas dan suara yang begitu lembut.

"Yuu...."

Lucy memiringkan kepalanya bingung, "Yu?"

"Namanya Zeyu." Timpal Hyunjin.

Lucy memekik gemas sampai Zeyu terkejut dan hampir menangis, langsung saja gadis itu meminta maaf sambil mengecupi pipi bulat nan memerah milik si bocah serigala.

"Untung kau masih kecil, Zeyu." Ucap Hyunjin sembari mengelus puncak kepala sang Luna, dan dengan kurang ajarnya Lucy malah mendorong pemuda itu dengan bahunya.

"Jangan mengatakan hal yang aneh pada anak kecil."

"Aku hanya mengingatkan anak itu untuk tak memonopoli Lunaku, sekarang sudah hampir sore dan dia belum mau diajak pulang." Singgung Hyunjin tanpa menoleh kearah Lucy.

"Kamu bisa pulang lebih dulu, aku akan menemui Yeji setelah ini."

Hyunjin semakin merajuk dengan bibir yang mencebik sebal, tadi Zeyu sekarang Yeji, lalu siapa lagi yang nanti akan menyita waktu sang Luna?

"Aish menyebalkan sekali." Gerutu Hyunjin kemudian menggendong seorang balita cantik berambut panjang.

"Hi Lami, dimana Papamu?" Tanyanya, anak kecil itu menggidikkan bahunya tanda tak tau.

"Dia cantik sekali, Hyunjin." Puji Lucy sembari berjalan mendekati sang Alpha, jangan lupakan Zeyu yang masih bersandar nyaman dalam gendongannya.

"Dia Lami," Ucap Hyunjin, "Dia anak dari Yoona, aktris ternama itu."

Lucy membulatkan matanya terkejut, benar-benar tak menyangka seorang aktris seterkenal itu merupakan seorang Shewolf.

"Benarkah? Wah, hebat sekali." Puji Lucy sambil memandangi wajah mungil nan cantik Lami, benar saja, gadis kecil itu memang terlihat secantik Ibunya.

"Suatu hari anak kita pasti akan secantik kamu," Goda Hyunjin dengan tangan kanannya yang sibuk mencolek pipi sang Luna, "Kamu akan jadi Ibu yang keren."

"Apa sih, Hyunjin!"

"Kau selalu malu tiap membahas ini. Kenapa? Kamu tidak mau punya anak? Yeji saja sudah mendahuluiku."

"Kau pikir punya anak itu semacam perlombaan, huh? Kita bahkan belum lulus kuliah." Lucy merajuk dengan bibir cemberut yang sangat lucu, Hyunjin jadi harus menahan tangannya untuk tidak mencubiti kedua pipi gembul itu.

"Saat kau siap punya anak maka kita akan memilikinya, aku jelas tak akan memaksamu, Sayang."

Jantung Lucy berdetak tak karuan tiap mendengar panggilan Sayang keluar dari mulut Hyunjin, tak terbiasa namun sangat suka dengan panggilan itu.

"Terima kasih, Hyunjin." Ucap Lucy buang muka, dia memilih berjalan menjauh dari Hyunjin dan juga Lami untuk menghindari sang Alpha yang lagi-lagi membuatnya tersenyum begitu lebar.

Hyunjin tak boleh melihatnya salah tingkah, Lucy tak ingin diejek olehnya.


"Apa Zeyu lapar?" Tanya Lucy saat anak itu memegangi perutnya yang berbunyi, sementara Zeyu hanya mengangguk dengan bibir cemberut lucu.

"Oh, apa itu Zeyu?" Seseorang dengan rambut pendek dan kulit putih berlari menghampiri mereka, "Aku Saerom, pengasuh para pups." Gadis itu memperkenalkan dirinya dengan sopan.

My Alpha. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang