15. Tergoda

11.6K 1.1K 112
                                    

"Sayang, Aku akan ke camp pelatihan. Kamu dan Zeyu tak apa kan kalau ku tinggal sebentar?" Tanya Hyunjin, melangkahkan kaki jenjangnya keluar kamar dengan hanya menggunakan celana pendek.

Lucy menaikkan alisnya kemudian mengangguk, "Pergi saja, aku dan Zeyu akan baik-baik saja dirumah. Iya kan sayang?" Tanya sang Luna pada bocah serigala yang sedang mengunyah makan siangnya itu.

Hyunjin tersenyum hangat, melangkah lebih cepat dan memeluk gadis cantik itu dari belakang.

"Coba sekali-kali kamu panggil aku sayang juga," Bujuknya manja, "Aku tak pernah mendengarmu memanggilku begitu." Hyunjin pura-pura merajuk.

"Karna aku tak ingin memanggilmu dengan panggilan sayang." Jawab sang Luna, begitu enteng sampai Hyunjin seketika merasa tertohok.

"Padahal aku begitu sayang padamu, tapi kamu tak pernah membalas perasaanku."

"Itu karna perasaan tak selalu harus ditunjukkan, Hyunjin. Ada beberapa orang yang memang sulit mengungkapkan isi hatinya. Dan selama aku masih ada disisimu, itu artinya aku menyukaimu."

Wajah Hyunjin tiba-tiba memerah, entah kenapa tapi setiap tutur kata yang keluar dari bibir sang Luna benar-benar membuatnya tersipu malu.

Hyunjin akui dia memang selemah itu, iya, kelemahannya adalah gadis ini.

Lucy meletakkan piring makan siang Zeyu kemudian berbalik dan mencium pipi kiri dan kanan Hyunjin, berpindah mengacak surai hitam milik sang Alpha kemudian meraih kedua pipinya, memaksa Hyunjin untuk memfokuskan perhatian hanya pada sang Luna.

"Berhenti meragukanku, okay?"

Hyunjin menelan salivanya, benar-benar bingung harus berbuat apa saat wajah sang gadis hanya berjarak sejengkal dari wajahnya.

"Kamu pikir aku tidak tau ya kalau kamu meragukan perasaanku?" Tanya Lucy sekali lagi, kali ini menarik leher sang Alpha untuk dipeluknya erat-erat.

"Aku tidak bisa bernapas."

"Biar saja," Ujar Luna itu, "Kamu ingin aku menunjukkan rasa cintaku kan? Nah sini ku tunjukkan!" Lucy kembali menhujani kepala Hyunjin dengan hadiah, bukan kecupan melainkan toyoran pelan yang malah membuat sang Alpha terkikik senang.

Hyunjin menahan tangan sang gadis, lalu memberi jarak agar kedua wajah bisa kembali saling berpandangan.

"Terus perlakukan aku seperti ini ya?" Pinta Hyunjin, mengecupi jari-jemari Lucy dengan penuh kelembutan.

Wajah Lucy memanas, bahkan kini tubuhnya mulai merasakan desiran aneh.

"Ka-kamu pergilah ke camp pelatihan, nanti kau terlambat."

Hyunjin mengangguk, mencuri sebuah kecupan final dibibir sang Luna kemudian mengacak rambut gadis itu gemas.

"Jaga dirimu dan Zeyu baik-baik," Ucap Hyunjin sembari mendekat pada bocah yang kini juga tengah menatapnya heran. "Jaga Mama ya, jagoan?"

Kembali, Zeyu mengangguk sambil tertawa lucu. Hyunjin jadi semakin gemas.

Ternyata kehadiran Zeyu tak ada ruginya, justru malah mempererat hubungannya dengan sang Luna.

"Hati-hati." Lucy kembali berucap, kemudian melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

Hyunjin hanya membalasnya dengan anggukan kecil, merasa sayang karna harus melewatkan waktu hari ini di camp pelatihan.

Kalau dirumah kan ada Lucy dan Zeyu, sementara di camp? Isinya hanya lelaki berbadan tegap dan bau badan yang kadang tak manusiawi.

✨🌃🐺🌃✨

My Alpha. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang