24. Adik untuk Zeyu

9.8K 1K 155
                                    















✨🌃🐺🌃✨

Hyunjin meletakkan Lucy diranjang mereka, setelah itu melangkah pergi untuk membawa Zeyu ke kamarnya.

Pemuda itu benar-benar merutuki heat sang Luna yang begitu dadakan dan tak tertebak, kenapa harus saat dimobil? Bagaimana kalau Hyunjin hilang kendali dan justru membahayakan mereka?

"Selamat malam, Jagoan." Ucap Hyunjin, mengecup sekilas puncak kepala Zeyu kemudian menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

Setelahnya Hyunjin melangkah ke dapur, berniat mengambilkan air untuk sang Luna agar tak mengalami dehidrasi selama heat.

Cup

Tanpa aba-aba Lucy langsung berlari dan mencium Hyunjin tepat dibibir, membuat pemuda serigala itu harus menahan birahinya yang kembali terpancing oleh Sang Luna.

Lucy mengalungkan tangannya kemudian bersandar manja sambil menggambar abstrak didada Hyunjin. Wajahnya ditekuk dan bibirnya dimajukan.

"Kenapa kamu meninggalkan aku sendirian? Apa kamu sudah tidak suka aku?" Sungutnya sensitif.

Hyunjin terkekeh, menundukkan kepalanya lalu mengecup singkat pipi gadis itu.

"Pertanyaanmu bodoh sekali, sayang." Ujarnya, menggendong sang Luna dan membawanya duduk diatas meja.

"Kamu bilang aku bodoh?" Tanya Lucy, tatapannya berubah sayu dihiasi keringat dingin yang justru semakin menggoda Alpha dalam diri Hyunjin.

Pemuda itu memajukan wajahnya, menciumi rahang serta leher gadis itu dengan sensual. Membuat Lucy seketika menggelinjang karna semakin didesak oleh nafsunya.

"Apa kamu janji tidak akan meninggalkanku?" Tanya Lucy ragu, menangkup kedua pipi Hyunjin dan menatapnya dengan pandangan memohon.

Hyunjin benar-benar dibuat gila oleh gadis itu, tatapannya, suaranya, bahkan tingkahnya yang sangat berbeda dari biasanya adalah kelemahan besar seorang Hyunjin.

Pemuda itu menjilati bibirnya, semakin tak tahan ketika merasakan sang Luna menjepit pinggangnya dengan kaki jenjang sang gadis.

Hyunjin segera meraup bibirnya, mengecupi dan melumat kasar bilah bibir Lucy dengan tak sabaran seperti tak akan ada hari esok.

Sementara Lucy hanya bisa membalas dengan gugup, apalagi ketika bibirnya berhasil dibuat lecet oleh gigi taring milik sang Alpha.

"Matamu cantik, Luce." Puji Hyunjin saat bola mata Lucy berubah perak, beradu indah dengan miliknya yang kini keemasan terang. Jangan lupakan gigi taring dan kuku-kukunya yang perlahan mengoyak sweater biru tua milik sang Luna.

Lucy menggeleng, "Jangan disini." Pintanya malu, memilih naik ke gendongan Hyunjin dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher pemuda itu.

Hyunjin terkekeh gemas, merasa gila karna Lucy yang begitu polos dan menggoda disaat yang bersamaan.








"Akhhー Hyunjin, pelan-pelan." Pinta Lucy saat pemuda itu mulai menciumi tubuh bagian atasnya.

Hyunjin menggeleng, sedikit menggerang sebelum kembali memangut bibir Lunanya dalam sebuah ciuman panas.

"Hyunjin, aku mohon jangan menggodaku terus." Rengek Lucy memohon, merasa kesal karna Hyunjin yang tak kunjung menandainya.

Hyunjin tersenyum seduktif, mendudukkan Luna itu dipangkuannya kemudian mulai mengelus punggung telanjangnya.

My Alpha. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang