Awal

3.2K 102 6
                                    

Sebuah kerusuhan terjadi di Jakarta, banyak para mahasiswa bahkan para masyarakat terjun ke jalan untuk melakukan demo. Tak jauh dari kerumunan, seorang gadis dengan dua temannya tengah terduduk lemas. Mereka terlihat sangat lelah dan istirahat di bawah pohon rindang.

"Girls, bawa minum gak? Gua haus bet nih," ujar Yuna.

"Nih, jangan dihabisin ya soalnya gua juga haus," ujar Haerin sembari memberikan botol minum.

Saat mereka bertiga tengah beristirahat, tiba-tiba sekelompok lelaki datang dan mengusir ketiga gadis itu. Sontak saja, Haerin kaget dan kesal.

"Kalian bertiga pergi sana, ini wilayah kami," ujar Jisung.

"Kalian siapa ngusir kami? Emangnya ini wilayah nenek moyang lo!" gertak Haerin.

"Udahlah, gua gamau main kasar sama cewe jadi nurut aja sama kami," ujar Lino.

"Heh ngomong apa lo? Kita disini cuma istirahat aja gaboleh," cetus Haerin.

"Iya nih, mentang-mentang gaya sok keren," ujar Mina.

"Ya emang kita keren, lo mau apa?" ujar Hyunjin.

"Kalian gabisa apa ngalah sama cewe? Egois!" cetus Haerin.

"Kali-kali cowok yang menang ye kan," celetuk Jaemin.

"Bodo ah, cabut aja girls," pekik Yuna.

"Yaudah yang waras ngalah aja," cetus Haerin.

"Maksud lo kita ga waras?" cetus Jaemin.

"Udah jangan bikin tambah masalah aja lo," ujar Lino.

Ketiga gadis itu pergi dan menatap sinis ke arah sekelompok lelaki itu.
Namun, Lino menatap ke arah Haerin dengan lembut.

"Apasih lo liat-liat! Jijik gue," pekik Haerin.

"Ntar lo bakal suka sama gue, liat aja," pekik Lino.

"Gila tuh orang,"bisik Yuna.

••

Suasana demo semakin sore, semakin ricuh sehingga membuat para polisi turun ke jalan. Hingga para polisi mengambil tindakan untuk melempar gas air mata. Pada saat itu juga, Lino bingung mencari seseorang.
Matanya seolah mencari objek yang spesial ke beberapa penjuru.

"Woi, lu celingak-celinguk nyariin apaan?" tanya Jaemin.

"Nyari bidadari bro," ujar Lino.

"Itu ya? Yang bawa sayap bidadari itu?" tanya Hyunjin sembari menunjuk ke arah lelaki yang mengenakan kostum sayap bidadari.

"Gila lu, gua masih waras kali," cetus Lino.

Dan ketika Lino menemukan sosok yang dicarinya, ia langsung menemui sosok itu. Ia melepas almamaternya kemudian menutupi gadis itu dengan almamater. Agar gadis itu tak terkena dengan gas air mata yang membuat mata perih dan sesak nafas.

"Kau tak apa? Ayo kita ke masjid saja," ujar Lino kemudian membawa gadis itu ke masjid.

Setelah sampai di masjid, Haerin mencoba menghirup udara segar.
Ia bahkan terlihat sangat menderita.

"Kau sesak nafas? Wajah mu terlihat pucat," tanya Lino.

"Aku hanya batuk saja dan mataku perih," ujar Haerin.

"Baiklah tunggu sebentar, kau harus bertahan," ujar Lino sembari mengeluarkan alat oksigen.

Ia membantu Haerin untuk bernafas dan mencoba menenangkan gadis itu.
Lino begitu perhatian kepada Haerin karena pria itu tak ingin Haerin terluka sedikitpun.

Bad Boy HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang