Warm

666 35 1
                                    

Haerin dan keluarganya berada di Rumah Sakit karena ibunda Haerin telah pingsan karena Sakit Jantung.
Lino dan Jaehyun juga ada disitu untuk menemani Haerin.

"Rin lo yang kuat, percaya kalo ibu mu bakal sembuh", ujar Jaehyun.

"Rin, gua pamit dulu ya. Lo yang sabar semoga ibu mu segera sembuh. Doain aja", ujar Lino.

Haerin hanya mengangguk dan terus menangis.
Ia tak sanggup melihat ibunya terbaring lemah.

"Apapun yang ibu mau, aku bakal turutin yah", ujar Haerin ke ayahnya.

"Kamu beneran nak?", ujar sang ayah.

"Beneran yah, aku gamau durhaka sama ibu", ujar Haerin.

Disitu, Jaehyun merasa puas dan senang.

"Akhirnya gua bakal jadi suami lo rin", ujar Jaehyun dalam hati.

Ayah Haerin memeluk putrinya dan mengucapkan terimakasih.
Sedangkan Haerin hanya pasrah pada takdirnya dan mencoba untuk tetap tegar.
Karena kesehatan ibunya jauh lebih penting.

                      --

Lino dan ibundanya tengah mempersiapkan makanan untuk acara makan malam dirumahnya nanti.
Lino hanya melamun ketika disuruh ibunya untuk mengambil piring.

"Nak, kamu kenapa? Kok ngelamun?", ujar sang ibu.

"Eh enggak ma", ujar Lino.

Lino kemudian mengambil beberapa piring dan diletakkan di meja makan.
Ia masih teringat dengan kondisi keluarga Haerin.

"Haerin udah makan belum ya?", pikir Lino.

Ia kemudian menelfon Haerin untuk memastikan bahwa gadis itu sudah makan atau belum.

"Hallo?"-Haerin.

"Rin lo udah makan?"-Lino.

"Belum"-Haerin.

"Cepet makan gih"-Lino.

"Iya nanti"-Haerin.

"Gua ke rumah sakit ya sekarang"-Lino.

"Hmm iya"-Haerin.

Lino mematikan telfonnya dan bergegas ke rumah sakit.

"Ma, aku pamit mau ke rumah sakit dulu. Jenguk tetangga sebelah", ujar Lino.

"Ini jangan lupa bawa bingkisan ini. Semoga cepet sembuh ya", ujar ibunda sembari memberikan bingkisan buah-buahan.

"Siap ma", ujar Lino.

Lino memakai jaket dan langsung naik mobil.
Dalam perjalanan, ia tak sengaja melihat Irene bersama pria lain.
Gadis itu terlihat sedang di kafe bersama seorang pria paruh baya.
Lino yang melihatnya sontak kaget dan kecewa.
Namun, ia tak memperdulikan hal itu dan langsung menuju ke rumah sakit.

"Cewek bajingan", pikir Lino.

Setelah sampai dirumah sakit, ia segera menemui Haerin yang tengah menangis dan terduduk lemas didepan ruang UGD.

"Rin, lo gapapa? Rin lo kenapa?", ujar Lino.

Haerin hanya menangis dan terus memukuli kepalanya.
Gadis itu terlihat sangat terpukul seolah terkena musibah.
Kemudian ayahnya menjelaskan kepada Lino bahwa ibu Haerin telah meninggal dunia.
Disitu, Lino kaget dan ikut berbelasungkawa.

"Innalilahiwainnalilahirojiun. Saya turut berduka cita ya pak. Bapak dan sekeluarga harap tabah", ujar Lino sembari meletakkan bingkisannya.

Kemudian pria itu menghampiri Haerin dan memeluknya dengan erat.
Ia memberikan pelukannya agar gadis itu bisa tenang dan nyaman.

Bad Boy HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang