Wrong

427 21 0
                                    

Di sebuah taman didekat komplek B, Lino menunggu Haerin sembari memainkan ponselnya.
Ia berharap bahwa Haerin akan datang.
Namun setelah beberapa jam, gadis itu tetap tak datang dan membuat Lino kecewa.

"Ga, gua gaboleh kecewa dulu. Gua harus sabar", pikir Lino sembari mengeluarkan pick gitar berwarna silver.

Ia terus mencoba bersabar dan menunggu kedatangan Haerin, namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
Pria itu segera berteduh di bawah pohon lebat didekat taman.

"Sial banget malem ini, mana si Haerin ga dateng", pikir Lino.

Namun, seorang gadis datang dan membawa dua payung.
Ia menghampiri Lino dan memberikan payung itu.

"Lino, lo ngapain sih nungguin gua disini?", tanya Haerin.

"Lo kira kenapa hah?", cetus Lino.

"Gua disini nunggu lo berharap lo bakal dateng! Tapi setelah 3 jam lo ga kesini!", cetus Lino.

Haerin merasa bersalah karena telah membuat pria itu menunggu.

"Gua minta maaf tapi tadi gua kira lo cuma bercanda", jelas Haerin.

"Lo kira gua bercanda? Gua serius rin!", ujar Lino.

Pria itu menjauh dari hadapan Haerin dan berusaha untuk pergi.
Namun Haerin mencegahnya dan membuat Lino semakin kesal.

"Lepasin gua! Lepasin rin!", ujar Lino.

Ia menghempas tangan Haerin bahkan melempar payung yang diberikan oleh Haerin.
Terlihat di wajah pria itu bahwa dirinya sangat kecewa saat ini.

"Lo kenapa sih no? Lo bilang kalo gua ada salah!", lirih Haerin.

Gadis itu juga membuang payungnya dan menatap sinis ke arah Lino.

"Gua minta maaf udah buat lo nunggu lama disini, gua tau lo kecewa sama gua! Gua yang salah!", ujar Haerin.

Namun dengan cepat, pria itu memeluk gadis itu.
Dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan bagi Haerin.

"Gua suka sama lo rin, gua ga rela lo sama pria lain", bisik Lino.

Haerin seketika membeku ditempat dan jantungnya berdebar kencang.
Ia tak mengira bahwa Lino akan mengatakan hal itu kepada Haerin.

"Lo pasti bercanda kan? ", ujar Haerin sembari melepaskan pelukannya.

"Gua serius rin, lo ga percaya?", ujar Lino.

Haerin masih terdiam dan memalingkan wajah dari Lino.
Lalu pria itu menggenggam tangan Haerin dan diletakkan di dada bidang pria itu.

"Coba lo rasain detak jantung gua rin, gua bener-bener suka sama lo sampe jantung gua detaknya melebihi kecepatan cahaya", ujar Lino.

Haerin yang mendengar itu langsung tertawa sambil memukul bahu Lino.
Ia kemudian menatap Lino dan mendekat ke wajah pria itu.

"Gua sebenernya juga...", ujar Haerin.

"Juga sayang?", ujar Lino.

"Juga percaya kalo lu itu ga waras!", ujar Haerin sembari tertawa.

"Gapapa untung sayang", pikir Lino.

Lino mendekatkan wajahnya ke arah gadis itu kemudian memejamkan matanya.
Sontak saja Haerin terkejut dan langsung meninggalkan Lino.

"Lah malah pergi, belom dijawab pertanyaan gua", ujar Lino.

"Lo orangnya mesum! Ga demen gua", ujar Haerin sembari berlari.

"Awas rin kepleset jangan lari-lari", ujar Lino sembari mengejar gadis itu.

Bad Boy HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang