Winter's tale

438 25 0
                                    

Di malam hari disebuah restoran terlihat Haerin bersama pria lain.
Ia terlihat begitu akrab dan bahagia bersama pria itu.

"Ya masa gua bikin skripsi tentang karya ilmiah game development? Kan sulit!", ujar Haerin sembari menyeruput americano coffenya.

"Lha sekarang gimana? Udah kelar skripsinya? Tentang apa?", ujar Rio.

"Udah kelar kok tinggal besok sidang", ujar Haerin.

"Wah sidang nih, semangat ya!", ujar Rio.

"Lo sekarang kerja dimana?", ujar Haerin.

"Kerja di perusahaan game online di Thailand", ujar Rio.

"Wahh hebat, bagian apa?", ujar Haerin.

"Developernya sih tapi kadang jadi staf IT nya juga hehe", ujar Rio.

"Keren banget, jadi kepengen nyusul jadi developer deh. Tapi developer aplikasi android hehe", ujar Haerin.

"Pokoknya lo harus yakin kalo lo bisa gapai tujuan jadi developer", ujar Rio.

"Aminn gua bakal berjuang kok", ujar Haerin.

Rio tersenyum kemudian menatap wajah gadis itu dengan seksama.

"Oh iya bentar lagi jam delapan nih, gua harus pulang", ujar Haerin.

"Loh kok buru-buru banget? Gua anterin ya", ujar Rio.

"Enggak usah makasih, gua naik gojek aja", ujar Haerin.

"Ga ada penolakan! Gua ga tega lo pulang sendirian", ujar Rio.

"Hmm yaudah iya deh", ujar Haerin.

Haerin segera mebayar bill dan ikut bersama dengan Rio.
Mereka berdua menuju ke tempat parkir dan naik motor.
Diperjalanan, Haerin hanya diam dan tak banyak bicara.
Sedangkan Rio, ia mencoba mencari topik pembicaraan.

"Disini tinggal sama siapa rin?", tanya Rio.

"Hah? Iya", ujar Haerin.

"Maklum lah", pikir Rio.

"Besok aku anterin ke kampus ya", ujar Rio.

"Hah gimana ga denger", pekik Haerin tepat ditelinga Rio.

"Pelan dong rin, budek gue nanti", ujar Rio.

Saat sampai dirumah, Rio mengantarkan Haerin didepan pintu gerbang.
Ia sempat memberikan bingkisan kepada gadis itu.

"Ini oleh-oleh dari keluarga di Tangerang. Dimakan ya", ujar Rio sembari memberikan bingkisan kepada Haerin.

"Loh kok repot-repot segala, makasih ya", ujar Haerin sembari menerima bingkisan dari Rio.

"Oh ya rin, udah punya gandengan belum?", tanya Rio.

"Haha belum, ga sempet mikirin gituan sih", ujar Haerin.

"Oh gitu", ujar Rio.

Disisi lain, saat Lino keluar rumah ia tak sengaja melihat Haerin bersama Rio.

"Wah gila, cowonya banyak bingits. Haerin emang pro", ujar Lino sambil geleng-geleng.

"Duh, duhai kasih rinduuuu. Nuhina hinuhina hinu hiyaaakk", Lino mulai menyanyi dan mencoba mengganggu Haerin.

Rio yang melihatnya, langsung pamitan dan pulang.

"Yaudah gua pulang dulu ya rin, besok gua kesini nganterin lo ke kampus", ujar Rio.

"Wahh ga usah repot-repot, yaudah ati-ati ya", ujar Haerin.

Rio langsung melajukan motornya dan pergi.
Sedangkan Haerin hanya mendengus kesal dan masuk ke rumah.

Bad Boy HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang