Mabar bareng

37 1 0
                                    

Hari ini gue sendiri ke kantin tanpa para miss rempong. Mereka lagi pada sibuk ke cari bahan untuk proker kamis depan. Sedangkan aku sendiri lagi sibuk nyari sang pujaan.

Di kantin, gue memesan orange juice sambil sesekali menerawang, siapa tahu ketiban oppa ganteng. Namun dari hasil terawangan, ku lihat di pojok meja sebelah kiri ada seorang yang lambain tangan. Ternyata dia Angga bukan oppa Richo, sedih aku tuh. Dia nyamperin aku dan sok akrab gitu. Beruntung, kak Angga temennya oppa Richo kalau bukan bisa-bisa gue cuekin.
So, gue itu orangnya emang cuek bebek paling malas sok di akrabin tapi sekali akrab dijamin setiakawin, eitss maksudnya setia kawan.

"Eh, ntar malem lo ada acara nggak? " Tanya kak Angga

"Nggak juga! " Sahutku sambil terus menikmati seteguk orange juice.

"Gini lo gamers kan? "

"Nggak juga. Why?"

"Gue sama anak-anak pengen ke rumah lo, terus mabar bareng, gimana kira-kira bisa nggak? " Jelas kak Angga.

Wihh, rupanya ini hasil terawangan gue yang sok paranormal. Beneran ketiban oppa-kan? Hitung-hitung bisa ketemu oppa secara live.

"Wah, bisa banget! " Pungkasku sambil jingkrak-jingkrak tapi dalam hati loh gaes.

"Oke ntar gue WA! " Sahutnya.

***

At Lila's House

Lila sibuk dengan segudang pakaian yang bertumpuk di lemari dan di atas bednya. Ia berkaca dan berlenggak-lenggok di depan cermin laksana model tapi nggak jadi. Ia mempersiapkan segalanya begitu matang untuk bertemu Richo.

Setelah kurang lebih dua jam mencocokan baju. Akhirnya pilihannya jatuh pada jumpsuit berwarna nude. Ia tampak begitu santai namun tetap stylish. Kemudian,  setelah selesai ia bergegas ke dapur sekedar menyiapkan cemilan untuk para senior tampan itu.

Jam tepat menunjukan pukul 19.00 bel rumah Lila berbunyi nyaring seakan menantang pendengaran. Ia segera berlari meraih kenopi pintu dan menyambut para oppa senior dengan senyum yang sok ramah.

"Wah, lo sendiri? " Tanya kak Roy.

"Iya, bonyok gue lagi kondangan di luar kota! " Sahut Lila.

"Emang nggak apa-apa, kalau temen cowok main ke sini? " Tanya Richo yang justru membuat salting Lila dengan tatapan elangnya.

"Hmm, gak apa-apa, sans aja! " Ujar Lila sambil ngunyah aspal, eh maksudnya kacang, "Eh, ne makan gih, cuma ada itu doang! " Kata Lila menawarkan cemilan yang telah tersedia di atas meja.

"Wah, repot-repot banget sih! " Kata Roy.

"Ini PS lo?" Kata Richo sembari mengangkat stick PS Lila dengan wajah penuh tanya.

"Iyalah, masa punya monyet! " Sahut Lila, "Emang kenapa oppa, eh, kak maksudnya! "

"Emang lo bisa main? " Tanya Richo meremehkan.

"Bisalah! " Jawab Lila sembari mengangkat alisnya ke arah Richo.

"Wah, PS lo?  Skuy, kita main PS aja yuk, seru ni! " Kata Kak Galang kepada teman-temannya. Dan di iringi anggukan.

"Gue sama Lila dulu deh yang main! " Kata Richo merampas stick PS dari tangan Galang. Sebenarnya itu hanya alibi Richo agar ia bisa lebih dekat dengan gadis pujaannya.

"Awas, ntar kalah jangan nangis ya! " Kata Richo sambil mencubit gemas hidung Lila sedangkan Angga hanya menatap tak senang atas perlakukan Richo.

"Awww, sakit tahu. Siapa takut?  Paling kak Richo yang kalah! " Ledek Lila.

"Nggak etis boy, masa cowok lawan cewek? Mending lo main lawan gue aja! " Sahut Roy sembari merampas stick PS dari tangan Lila dan Lila hanya memasang ekspresi bimoli (bibir monyong lima senti)  yang membuat Richo ingin sekali menggigitnya. Namun nampaknya Lila menyadari bahwa sedari tadi Richo terus memandangnya. Dan kini netra mereka pun beradu.

"Ssstt... Ssttt...! " Kata Roy memanggil teman-temannya dan menunjuk ke arah Lila dan Richo yang tengah beradu pandang.

"Ehhheemmm! " Angga berdehem dan membuyarkan lamunan mereka hingga tampak salah tingkah.

"Ciee.. Ciee..! " Kata Roy mengejek mereka.

"Baby take my hand and i want to be my girlfriend...! " Galang bernyanyi untuk mereka dan sedikit merubah lirik lagu dari Stephani Putri yang lagi hits itu.

"Udah puas belum abang Icho menatapnya! " Kata Roy.

"Ng.. apaan sih?" Kata Richo berusaha mengendalikan diri.

"Kuy, kuy. Main yuk keburu malem ntar! " Kata Angga berusah mencairkan suasana.

"Awas lo cobe, kalau kalah lo harus traktir semua orang yang ada di sini selama satu minggu! " ujar Richo dengan nada mengancam.

"Cobe?  siapa? " Tanya Lila bingung.

"Si Roy! " Sahut Galang enteng sambil menyederkan badannya pada sofa.

"Cobe itu artinya Cowok bego! " Sahut Richo sambil tertawa dan Roy memandangnya begitu tajam dan Lila hanya memasang wajah bingung.

"Loh, kok kayaknya masih bingung! " Tanya Angga sembari menopang dagu mengenakan tangannya.

"Ohh iya, aneh aja kok kak Roy, panggilannya si cobe?  Semalem habis di aqiqah ulang ya? " Tanya Lila dan mereka yang ada di ruangan itu terbahak sementara Roy nampak kesal. Dan Angga hanya tersenyum membayangkan betapa manisnya si biduan kemresek ini. Sedangkan Richo hanya bergumam dalam hati bahwa sekarang ia sadar rasa itu tengah menyelimuti kalbunya.

My Senior is My boyfriend [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang