2

1.1K 21 3
                                    

HAPPY READING
WARNING TYPO BERTEBARAN!!
V
O
T
E

***

Tak disangka ada mahasiswa yg memiliki mulut tajam setajam itu persetanan denganya, saya harus naik darah saat bicara denganya.
Dia tidak tahu siapa saya akan ku buat dia tunduk di hadapan ku nanti

"Jack jemput saya di lobi antarkan saya ke rumah. saya sedang tidak ingin di kantor hari ini"

"...."

"ya" putus sean setelah mengatakan kpd supir pribadinya

Setelah 30 menit saya sudah sampai dirumah keluarga saya ah lebih tepat rumah neraka itu ya saya tinggal bersama ayah saya dan nenek dari ayah saya,ayah saya seorang pengacara.jika kalian bertanya tentang ibuku?? ibuku telah berada di surga itu

Rasanya menyakitkan jika bicara tentang kematian ibuku ayahku bertahun tahun tengah mengurus kasus itu tapi tak ada satupun bukti yang ditinggalkn para pembunuh itu ibuku di lecehkan saat saya berusia 16 tahun. Dibunuh dan mayatnya di tinggalkn di bawah jurang hingga tubuhnya menjadi bangkai

sangat sakit saat saya menerima kenyataan itu

Ya diduga sih pembunuhnya seorang pchycopat perempuan maka dari itu saya ingin membalas dendam kpd pychopat itu suatu saat nanti akan saya lakukan

Ayahku sekarang tengah gila perempuan.jalang manapun dibawa ke dalam rumah, sangat menjijikan
Mungkin ayahku depresi saat kehilangan ibu saya pun sama

Sekarang hidup saya hanya untuk nenek saya dia yang memberikn saya motivasi,saat saya terpukul oleh kenyataan ini ia yang memberi pencerahan kepada saya agar menjadi seseorang yang sukses

Saat sesampainya di rumah saya langsung merebahkan diri diatas kasur king size hingga kegelapan menyerang

*****

Malam tlah berganti pagi cahaya mentari mulai menyusup ke dalam ventilasi kamar seorang pria

Pria yang berdiri dengan jas dan rambut yang rapi seakan siap untuk melakukan rutinitas seperti biasanya

"Nek"panggil sean saat berada di depan kamar sang nenek

"Masuk sayang"jawab seseorang dari dalam kamar

"Nek hari ini aku mau mengajak nenek liburan nenek mau?"tawar sean

"Yayaya baiklah nene akan bersiap"
Jawab sang nenek dengan senang hati

"Ok sean tunggu di bawah nek"putus sean dengan suara baritonya.

Setelah beberapa menit sean menunggu sang nenek diruang tamu akhirnya mereka pergi berdua tanpa supir pribadinya sean

Mereka mulai membelah nuansa kota jakarta lampu lampu yang berwarna menghiasai jalan.udara dingin mulai menerpa kulit kulitnya

"Gimana dengan kuliah yang kamu ingin berikan dana itu?"tanya nene di tengah perjalanan mereka

"Huhh ne kalau saja nene berada di satu tempat dengan sean pasti nene akan langsung naik darah saat itu juga"jawab sean dengan pasti

"Oh ya?pasti ada cerita dong??"canda sang nene

"Nenek tau!! sean betemu seorang perempuan mulut dia sangaat tajam ugh sean saja kalah kalau beradu bicara denganya dan dia berbicara tentang harga diri di depan ku dia bilang sean lebih menjijikan dari seorang pemulung bayangkan saja nek oh ya aampun rasanya sean ingin menusuk mulut nya itu dengan pisau"
Jelas sean

"Tak mungkin dia berkata seperti itu
jika kau tak memulainya"ujar nene

"Ya sih sean meminta dia duduk di pangkuan sean,ku pikir dia suka dan akan luluh dengan sean tapi nyatanya?? oh dia malah menyemburkan api dan bendera perang kepada sean ."

" nak dengarkan nene tidak semua perempuan itu bisa ditebak. ada yang menyukain fisik ada yang melihat materi dan juga yang tulus dn menjaga kehormatannya"
Ucap nene seolah memberi pengertian kepada cucunya ini

"Tapi sean yakin nek takkan ad perempuan sekarang yg menjaga kehormatan dan apa tadi nenek bilang??tulus?itu lebih langka lagi nek "jawab sean

"Ya tapi ingatlah dia pasti perempuan baik baik nenek percaya itu"-nenek

"Ahh sudahlah nek topik ini kurang menarik"sergah sean agar mengganti pembicaraannya

"Kau mau mengajak nene kemana sean?"tanya nenek

"Oh ini sangat spesial untuk seorang paling berharga di hidup sean jadi tunggu saja ya"-sean

Perjalanan memakan waktu cukup lama apalagi ditambah dengan kemacetan di kota ini hingga tibalah mereka di tempat yang begitu familiar dihidupnya tempat pemakman ibunya sean dan menantunya nenek

"Nek kita ke ibu dulu ya sean ingin bertemu denganya"-sean

"Kau benaar nak nenek pun sama"-nenek

Mereka mengampiri gundukan tanah coklat itu bunga yang sudah kering rumput yang mulai tumbuh seakan kurangnya pengurusan terhadap makam itu

Sean dan nene mulai mengirimkan doa untuk ibunya dan mantunya rumput kering mulai dicabuti oleh tangan kekar itu. air mata yang berusaha di tahan oleh seorang billieonier tak kuasa ingin keluar
Sedangkan sang nene tengah tersenyum seolah memberikan kekuatan kepada sean

Cuaca mulai sore langit menjadi kelabu namun ada tempat yang cocok untuk mereka datangin saat ini. taman bunga tempat vaforit mereka sejak lamaa

"Nek sean akan segera kembali nenek jangan kemana manaa sean ingin membeli minum untuk nenek"ucap sean sembari mendudukan nenek di kursi putih yang berada di bawah pohon rindang itu

Nene hanya membalas dengan anggukan dan senyuman seolah menyetujui ucapan sean

"Linda anakmu sangat tampan ia menjadi seorang yang sukses seperti yang kau inginkan dia menjadi seorang yang tegar aku berhasil mendidiknya bahagialah kau disana"ujar nenee dengan air mata yang mulai turun ke pipi nya itu.

Tiba tiba ada perempuan cantik yang mengusap air mata itu dengan kedua tanganya
"haii..aku Sonya boleh aku duduk disamping ibu?"

"Oh silahkan cantik" ujar nenek mempersilahkan

" ibu sendiri disini?" tanya Sonya disebelah nenek

" jangan panggil aku ibu nak, aku sudah tua panggil Saja nenek" ucap nene sembari mengusap kepala sonya

"tapi aku rasa tidak setua itu, Masih terlihat cantik " goda Sonya mendekatkan wajahnya kearah nenek

"kamu mengingatkan nenek dengan seseorang sayang "
"kamu ceria,manis,cantik,anggun,baik seperti dia" ucap nenek senyum tulus terbit diwajahnya

"Nene kau tahu aku dikirim dia untuk menghibur nene dengan bunga mawar ini"
"nenek tau apa perbedaan kau dengan bunga ini?" lanjutnya

"apa nenek tidak tahu??"-nenek

"Kalau bunga ini indah dipandang namun saat disentuh ia berbahaya
Nah kalau nene indah dipandang dan kalau disentuh??.......aku tidak tahu"ucap sonya dengan nada teduh

"Loh?knpa tidak tahu??"tanya sang nenek

"Karna aku belum merasakanyaa"ucap sonya sembari merentangkan tanganyaa di hadapan sang nene.
Nenek pun memeluk gadis lucu ini dengan erat

"Nah tersenyumlah karna nenek terlihat lebih muda hehe"canda sonya

"Kau bener benar ya hahaha"
"Ini untuk mu"sonya memberikan bunga yang sedari tadi ia pegang

"Hey who are you?"

Suara berat itu mucul dengan tiba tiba di belakang mereka. sontak sonya seperti mengenali suara itu dan

Jddaarrrr

Segini dlu yah. nanti aku lanjut okeh jan lupa tinggalin jejak votenya
~

TUAN ARROGAN!! [COMPLETE✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang