Aku masuk ke dalam kafe dengan tampilan sederhana. Tidak ada make up berlebihan juga gaun seksi yang akan menarik minat siapapun yang akan kutemui. Aku sungguh keluar dari cangkang glamor yang selama ini kusematkan pada diriku. Tentu saja alasannya adalah apa yang terjadi sebelum keberangkatanku.
Setelah keluar dari kamar Anita, aku bertengkar hebat dengan Deborah. Hampir wanita itu akan menamparku tapi di detik terakhir dia mengurungkan niatnya yang membuat aku tentu saja naik pitam. Berani sekali dia mencoba menamparku. Siapa dia hingga berlaku demikian. Itulah yang membuat aku ingin membalas dendam dengan menghadirkan diriku sesederhana ini. Biar Deborah tahu rasa karena dia sudah menyakiti perasaanku. Bahkan wanita itu mengungkit masalalu yang telah aku kubur dalam-dalam.
Aku masuk ke ruangan VIP. Ruangan yang sudah dipesan oleh Deborah untuk pertemuan ini. Sebelum aku berangkat tadi dia sempat memberitahukan padaku nomor ruangan dan nama pemesannya. Walau dia melakukan itu dengan setengah hatinya. Aku sendiri hanya berlalu tanpa memberitahunya kalau aku mendengar apa yang dia katakan. Kami sungguh perang dingin.
Kusilangkan kakiku dan mulai menyesap wine yang sudah di siapkan oleh pelayan yang mengantar aku ke ruangan. Setelah dia menuangkan wine untukku, pelayan itu pergi meninggalkan aku sendiri yang larut dalam pikiran.
Sudah sejak lama aku ingin keluar dari pekerjaan ini tapi aku takut kalau aku melakukannya maka akan membuat Deborah kecewa. Bagaimanapun wanita itu memiliki andil besar membuat aku bisa berdiri sebaik ini sampai sekarang. Aku tidak bisa membuat penolongku kecewa. Tapi jika aku terus bertahan seperti ini maka aku akan gila rasanya. Belum lagi perasaan tertekan setiap kali aku dan Arthur bertemu. Pria yang aku cintai itu membuat aku merasa bersalah setiap detiknya.
Aku ingin tahu ke mana arus akan membawa perjalanan hidupku tapi aku juga ingin mengubah arah arus itu. Sedikit saja. Biarkan aku hidup seperti perempuan pada umumnya. Yang hanya mencintai satu pria dan hanya di cintai oleh satu pria. Pria itu tidak harus Arthur, walau aku sungguh berharap itu Arthur. Aku tidak pantas menginginkan Arthur. Dia terlalu baik untukku yang buruk. Dia terlalu bersih untuk aku yang kotor.
Suara pintu terbuka. Aku segera meletakkan gelas wine ku dan terkejut saat kulihat yang datang adalah Decon dan bukannya Alexander. Apa-apaan ini?
Decon menatapku. Ada kecewa di matanya. Kecewa yang teramat besar yang hingga pada tahap sebuah kebencian. Aku tidak tahu apa yang membuat aku mendapatkan tatapan semacam itu.
Pria itu berjalan mendekat dan terlihat matanya yang memburu hingga membuat degup jantungku berdetak keras sekali. Satu tangan pria itu meraih pergelangan tanganku dan menarikku dengan sekeras yang dia bisa lalu tanpa menunggu detik berlalu dia merobek dress selutut yang aku pakai. Membuat baju itu menjadi kain tidak berbentuk. Aku yang masih terkejut dengan kehadirannya hanya bisa beku saat tangannya mulai menggerayangiku seperti orang gila.
Bahkan dia meremas payudaraku dengan sekeras yang dia mampu hingga aku menggerang kesakitan. Satu kata yang bisa aku katakan pada apa yang dia lakukan adalah kebrutalan. Dia seperti hadir dari kerak neraka, membuat aku tidak kuasa menahannya. Harusnya aku bisa saja melawan tapi sejak dulu aku tahu kalau melawan pria yang sedang marah hanya akan membuat kau semakin terluka. Pengalaman adalah guru yang paling berharga.
Itulah yang membuat aku diam saja walau dia melakukan apapun untuk membuat aku merasa terhina oleh caranya. Dia seperti ingin menunjukkan padaku siapa diriku. Hanya gadis yang bisa di setubuhi oleh pria manapun. Itulah yang aku tangkap dari caranya. Siapapun yang membuat dia seperti ini, orang itu ingin membuat hubunganku dan Decon memburuk.
Decom membaringkan aku di atas lantai yang dingin. Dia langsung memmasuki aku tanpa merasa perlu melakukan pemanasan. Membuat kewanitaanku terasa perih tapi aku menahannya. Hanya sampai pria ini bisa memuaskan birahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Pesona Om - Versi Lengkap Di Playstore
Romance~Versi lengkap ada di playstore. Cari dengan kata kunci originalpublisher atau enniyy~ Anditha Agatha memiliki gelar bunga malam dengan harga permalam bisa mencapai jutaan dollar. Ya, Anditha memiliki pekerjaan menjual tubuhnya. Bukan pelacur, karen...