Chapter 5

8.2K 564 13
                                    

Aku telah mengurung diriku selama satu minggu. Tidak mengerjakan apapun. Hanya makan dan tidur. Hanya mengandalkan makanan dingin di kulkas dan yang aku lakukan setelahnya hanya masuk ke balik selimutku dan mengurung diri di dalam sana. Membuat aku terlihat mengerikan pastinya. Bayang-bayang keterdiaman Arthur menghantui aku hingga ke mimpiku.

Setelah pertanyaanku yang tidak mendapatkan jawaban darinya, aku berjalan turun dari mobilnya dan langsung melesat meninggalkan dia masuk lift. Bahkan kutekan lift itu agar cepat tertutup dan Arthur tidak bisa menyusulku walau sepertinya dia memang tidak merencanakan hal itu. Karena bahkan batang hidungnya tidak kutemukan ada di depan lift. Jadi aku pastinya yang terlalu berlebihan.

Kini yang bisa aku lakukan adalah menata ulang hidupku dan yakin kalau meninggalkan negara ini adalah jawaban yang tepat. Aku memang tidak terlalu berharga untuk Arthur bahkan secuil saja tidak. Lantas apa yang bisa membuat aku bertahan di sini saat semua orang mulai memotivasi aku untuk pergi. Tidak ada lagi yang ingin aku pertahankan disini. Tidak hidupku, tidak juga kisah cinta tak berbalasku.

Suara ketukan pintu terdengar. Membuat pikiranku yang mengembara ke segala arah langsung buyar. Melihat jam dindingku yang telah menunjukkan angka sembilan pagi. Aku tidak tahu kalau aku akan memiliki tamu sepagi ini. Aku memang tidak membuat janji temu dengan siapapun. Mengingat ponselku yang telah hilang entah kemana dan aku tidak berniat untuk mencari gantinya dalam waktu dekat. Aku memiliki telepon apartemen tapi bahkan deringnya yang menggangguku telah membuat aku melepaskan kabelnya. Jadi aku cukup yakin siapapun yang mengetuk pintuku itu, pastinya dia amat sangat frustasi hingga memilih mendatangiku.

Aku kembali masuk dan tenggelam dalam selimutku. Biarkan saja. Siapapun itu pasti akan menyerah pada akhirnya. Aku tidak ingin waktu menyendiriku terganggu karena satu ketukan dari tangan yang tidak aku ketahui.

Tapi rupanya sang pengetuk bukan orang yang mudah menyerah. Membuat aku dengan kesal melepaskan selimut dari tubuhku dengan cara menendangnya. Merasakan kekesalan yang bertumpuk di kepalaku dan rasa jengkel di hatiku. Kupaksa bangun tubuhku. turun dari ranjang aku berjalan keluar kamar menuju pintu yang diketuk dengan irama yang sama sejak pengetukan pertama.

Dengan tanpa melihat siapa yang datang lewat lubang kecil pintu, aku menarik terbuka pintu tersebut. Bersedekap kutemukan perempuan pirang yang sedang menatap aku dalam mata beningnya yang terlihat mendung. Aku angkuh melihat kearahnya. Apalagi yang dia mau. Harusnya dia menjadi bagian yang paling bahagia atas apa yang menimpaku saat ini. Atau setidaknya dia bukan apa yang aku harapkan ada di depan pintuku dengan kesan yang begitu kelam.

"Anita." Kuucap namanya dalam nada ragu yang kentara.

Dia menatap aku sejenak. Aku tahu kalau matanya tidak lurus menatap mataku. Tapi dia cukup berusaha untuk terlihat menatap padaku. Usaha yang tidak akan bisa kupuji. Karena nyatanya kami tidak lagi sedekat apa yang aku rasakan. Dia yang mendorong aku menjauh.

Tanpa dia katakan saja aku tahu kalau dia ikut campur pada apa yang dilakukan Deborah. Mengacaukan hubunganku dengan Decon. Membuat Alexander Fiance tidak akan pernah mau berhubungan denganku. Perempuan yang berhubungan dengan adik kandungnya. Lalu mereka juga mengatakan semuanya pada Peter Arbani, ayah dari Decon dan Alexander Fiance tentang hubunganku dengan kedua putranya.

Butuh waktu satu minggu untuk mencari tahu hubungan ketiga pria itu dan butuh lebih banyak waktu lagi untuk tahu apa yang membuat tiga pria sedarah itu memiliki nama belakang yang berbeda.

Peter Arbani memiliki dua putra yang di mana keduanya membenci ayahnya karena nyatanya Peter Arbani tidak pernah ada saat Decon dan Alexander membutuhkannya. Dua putranya memiliki ibu yang berbeda dan Peter tidak mencintai kedua wanita itu, dia hanya memanfaatkan dua wanita itu untuk membuat kerajaan bisnisnya mendunia. Sungguh cara yang kejam tapi memangnya sejak kapan dunia lembut terhadap siapapun.

Terjerat Pesona Om - Versi Lengkap Di PlaystoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang