*TYPO BERTEBARAN
"Astaghfirullah, Sana..."
Affan kaget melihat salah satu korban itu, Sana.
Affan memberi pertolongan pertama pada ketiga korban, sampai ambulans datang dan mengevakuasi korban kerumah sakit.
Affan segera menelfon dokter Zahra bahwa ia tak bisa hadir ke acara makan malam itu. Ia harus kerumah sakit sekarang. Dan setelah itu affan menyusul ambulans tersebut dengan mobilnya.
~•~
Sesampainya di rumah sakit, para korban sedang di tangani dokter. Sementara Affan menunggu di depan ruangan Sana.Ya, Sana. Mahirah Sana.
Teman Affan sedari kecil, yang melanjutkan pendidikannya dan menetap di Amerika. Sudah hampir 10 tahun mereka tidak bertemu sejak Sana melanjutkan pendidikannya disana, dan kelurga Sana pun turut pindah kesan. Namun entah bagaimana sekarang Sana ada disini dan ia bertemu Sana dengan keadaan seperti ini.
Tak lama setelah itu dokter Vito yang memeriksa Sana keluar, Affan langsung menghampirinya.
"Bagaimana keadaan pasien Vit?"
"Tidak ada yang serius, hanya luka-luka kecil saja fan"
"Ooh baiklah terima kasih Vit" ucap Affan
"Iya sama-sama" dan dokter tersebut pun berlalu. Affan memasuki ruang rawat tersebut. Sana masih belum sadarkan diri. Tetapi lukanya sudah ditangani.
Affan menelfon orangtua nya, memberi tau bahwa ia menemukan Sana kecelakaan, ia meminta orangtua nya menghubungi keluarga Sana, karena ia tak bisa menjaga Sana terus menerus disini.
Tak lama setelah itu, Sana sadar.
Affan memanggil dokter Vito yang tadi menangani Sana untuk memastikan keadaannya. Walaupun ia bisa melakukannya tapi bagaimanapun ia menghormati dokter Vito sebagai rekannya."Keadaan nya cukup baik Fan, tidak ada yang serius. Malam ini dia sudah bisa kembali kerumah"
"Terima kasih aVit" ucap Affan dan dibalas anggukan oleh Riko.
Setelah Vito berlalu, Affan melihat Sana yang melihat kearahnya. Affan hanya tersenyum
"Tulis nomor rekening kamu, biar saya transfer uang" ucap Sana pada Affan sambil memberikan ponselnya
"Maaf nona Mahirah Sana, saya membantu anda dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun" ucap Affan yang tentu saja membuat Sana bingung, siapa laki-laki ini, kenapa dia bisa tau nama Sana.
"Apa saya mengenal anda?"
Affan tersenyum mendengar ucapan Sana
"Entahlah, saya tak yakin. Keadaan kamu baik-baik saja, tidak ada luka serius, dan malam ini anda bisa kembali. Kalau begitu saya permisi dulu, Assalamualaikum" ucap Affan lalu meninggalkan ruangan Sana.
Sana hanya diam menatap heran.~•~
Tepat pukul 10 malam, Affan tiba dirumah. Dan ia kini menyantap makanan yang sempat di belinya sebelum pulang tadi.
Sampai telfon berdering, dari ibu nya
"Hallo, Assalamualaikum ma""Waalaikumusalam fan, bagaimana keadaan Sana?"
"Sana baik-baik aja ma, gak ada luka serius. Dia juga udah balik dari rumah sakit kok. Tapi Sana kok bisa disini ya ma? "
"Alhamdulillah kalo gitu. Tadi mama nelfon mama Sana, katanya Sana mau berkarir di Indonesia sayang. Jadi ya dia balik ke Indonesia"
KAMU SEDANG MEMBACA
De Facto
Spiritual(Completed) "Tak apa pergilah bersamanya, dia lebih membutuhkan mu dibanding aku mas, percayalah aku akan baik-baik saja" Faadhillah Nisa Balqis "Aku menyesal telah menyia-nyiakan wanita sepertimu, ku mohon maafkan aku. Aku mencintaimu" Affan Mirza...