*Typo Bertebaran
Bagimana bisa Dilla memaafkan Affan bahkan ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri?
"Apa yang harus hamba lakukan ya allah" Batin Dilla dan semakin terisak.
Setelah mendengar semua penjelasan Affan, Dilla belum bisa juga menentukan keputusan apa yang harus diambilnya.
Dilla masih terlalu sakit hati. Affan telah membuat luka yang sangat dalam dihatinya.
"Mas" Ucap Dilla dengan suara yang serak karena terlalu banyak menangis
Affan manatap Dilla
"Beri Dilla waktu untuk berpikir, dan silahkan mas lakukan apapun untuk membuktikannya. Selagi Dilla memikirkan semuanya"
"Sekarang Dilla mau balik ke rumah orang tua Dilla dulu, Dilla mau nenangin diri mas" lanjutnya lagi
"Baiklah, mas akan buktikan" Ucap Affan setelah cukup lama diam
"Mas anterin kamu ya" lanjut Affan lagi
Dilla menggelang,
"Gak mas, Dilla bisa sendiri kok" ucapnya lalu berdiri dan menarik kopernya keluar rumah merekaAffan tak bisa berucap apapun. Ia tau Dilla kecewa dan membutuhkan waktu.
~•~
Setelah ucapan Dilla tadi, Affan benar-benar akan berusaha, Ia akan membuktikan pada Dilla.
Bukan tak yakin dengan Zahra, tapi Affan juga merasa ada yang janggal disini. Tapi ia tak tau apa.
Satu bulan setelah kejadian itu. Affan tak menemukan bukti apapun, satu lagi harapannya,anak Zahra.
Setelah anak itu lahir. Affan akan melakukan tes DNA.
"Gimana kalau itu memang anak kakak?"
Affan diam.
"Kak, kakak harus bisa pastikan, kasian kak Dilla"
"Aku berusaha mempertahankan nya
San" jawa Affan pada Sana"Kakak mau pertahanin apa? Bahkan semuanya udah hancur sebelum kakak berusaha" ucap Sana yang sukses membuat Affan terdiam
"Jangan semakin membuat luka nya mendalam kak" Ucap Sana dan pergi meninggalkan Affan.
Ucapan Sana tadi membuat Affan semakin tak tau harus berbuat apa. Dia ingin Dilla tetap bersama dia, dia ingin membesarkan anaknya bersama Dilla.
Tapi disisi lain ada Zahra. Affan memang tak sepenuhnya percaya pada Zahra. Tapi bagiamana jika nanti hasil nya anak itu memang anak Affan.
Beberapa hari ini Affan menginap di apartemen Zahra. Tinggal menghitung hari, Zahra akan melahirkan.
Semua persiapan untuk bayinya telah dipersiapkan dengan baik oleh Zahra. Dan seperti yang diinginkannya, Affan pun sekarang disisinya. Tinggal menunggu hari lagi sampai dimana Zahra memiliki seutuhnya.
~•~
Selama berada dirumah kedua orangtuanya, Dilla hanya fokus dengan bayinya. Ia tak mau terlalu stress yang akan berdampak pada kesehatannya dan bayi dalam kandungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
De Facto
Spiritual(Completed) "Tak apa pergilah bersamanya, dia lebih membutuhkan mu dibanding aku mas, percayalah aku akan baik-baik saja" Faadhillah Nisa Balqis "Aku menyesal telah menyia-nyiakan wanita sepertimu, ku mohon maafkan aku. Aku mencintaimu" Affan Mirza...