17. Bertahan

9.4K 530 32
                                    


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

(وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا )

"Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami..." (Ath Thur: 48)

~•~





*Typo bertebaran




"San, kamu kenapa?" tanya Dilla

Sana memandang wajah Dilla dan berucap pelan

"Zahra melahirkan kak" ucap Sana pada Dilla

Dilla hanya diam tak menanggapi Sana

"Kak" panggil Sana

"Hm?"

"Kakak gapapa?"

"Enggak kok, kakak kedapur dulu ya" ucap Dilla lalu meninggalkan Sana

Sana tau ini berat bagi Dilla.


~•~


Affan mengirim pesan pada Sana setelah Zahra memasuki ruang bersalin.

Affan menunggu didepan ruangan tersebut sendirian.

Sampai akhirnya pintu ruangan tersebut dibuka, dan seorang dokter keluar

"Selamat Fan, anak kamu cewek" Affan hanya tersenyum tipis tanpa berucap sepatah katapun

Affan mengeluarkan ponselnya dari sakunya mengetikkan pesan pada seseorang lalu pergi dari rumah sakit tersebut.

Bahkan ia tak melihat Zahra dan anaknya.

Ia pergi.

~•~

Dilla tak banyak bicara sejak siang tadi mendapat kabar bahwa Zahra telah melahirkan. Sana juga bingung harus bagaimana.

"Kak" ucap Sana

"Temenin aku makan sate didepan komplek yuk" lanjutnya

"Yaudah yuk" ucap Dilla dengan senyum tipis

Dilla dan Sana berjalan kaki kedepan komplek

"Kakak gak pengen sesuatu gitu?" tanya Sana

Dilla menggeleng

"Es krim?"

Dilla menggeleng lagi

"Bakso? Martabak?"

"Enggak Sana, kakak gak mau apa-apa" ucap Dilla tersenyum

"Beneran kak?" ucap Sana yang dibalas anggukan lagi oleh Dilla

"Pokoknya kalau mau sesuatu kakak bilang Sana ya, Sana turutin deh apa mau kakak"

"Kalo gitu kakak mau bintang itu" ucap Dilla menunjuk langit

"Ya gak itu juga kak" ucap Sana yang membuat tawa pada Dilla

Tak terasa mereka telah sampai di warung sate.

Sana memesan 2 piring sate, 1 piring untuknya dan 1 piring untuk Dilla yang sebenarnya atas paksaan Sana.

Setelah selesai mereka pulang dan tak ada pembicaraan apapun, Dilla yang sedari tadi banyak diam, dan Sana pun bingung harus membicarakan apa. Hingga keheningan menemani mereka.

De FactoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang