12. Perlahan

5.8K 263 10
                                    

*Typo Bertebaran











Zahra tersenyum,

"Lo berdua yakin ini anak Affan?"

Yang sukses membuat Devi dan Rika melongo dengan ucapan Zahra barusan.

"Oke, wait. Are you kidding me?" ucap Rika

"Gila ya lo zar" ucap Devi

Zahra membalas ucapan teman-temannya dengan senyum, dan ia mulai menceritakan semuanya.

~•~

Affan sepenuhnya memberikan perhatiannya kepada Dilla.

Bahkan sudah hampir 2 minggu Affan tak mendatangi atau bahkan menanyakan kabar Zahra.

Perhatiannya sepenuhnya pada Dilla yang akhir-akhir ini banyak mau nya.

Disisi lain Zahra kesal dengan tingkah Affan ini. Dia selalu berusah menghubungi Affan namun hanya berakhir dengan sebuah pesan dari Affan yang mengatakan bahwa ia sedang sibuk.

"Sibuk apanya? Mengurusi Dilla?"
Batin Zahra

Kali ini dia harus benar-benar mendatangi kerumah Affan dan Dilla.

Bagaimanapun dia adalah istri Affan juga.

~•~

Hari ini Affan dan Dilla akan mengadakan sedikit syukuran.
Dengan memberikan sedikit rezeki mereka kepada anak yatim piatu. Dan pengajian dirumah mereka.

Dirumah mereka sudah berkumpul keluarga, sanak saudara dan beberapa teman dekat mereka.

"Kak, kenapa ngabarinnya mendadak sih? Kan aku jadi gak bisa bawain sesuatu"

"Lupa" Jawab Affan singkat

"Iya emang aku selalu terlupakan iyaaa"

"Syukur aku ingat ngabarin kamu Sana" jawab Affan lagi

Ya, Sana juga diundang kecara syukuran yang digelar Affan dan Dilla.

"Fan, gak boleh gitu ah" jawab ibu Affan

"Emang kak Affan tuh gitu tante" jawab Sana dan hanya dibalas acuh oleh Affan

"Mas, acaranya udah mau dimulai" ucap Dilla yang datang dari depan

Mereka semua berkumpul dan acara dilakukan dengan sangat khidmat.

Dilla sangat senang bisa berbagi seperti ini.

Sedikit lagi akan lengkap sudah kebahagiaannya. Dengan kehadiran sang buah hati ditengah keluarga mereka.

Dilla sangat bersyukur akan hal itu.

~•~


Seusainya acara, keluarga mereka berkumpul bersama. Dan para orang tua memberi beberapa wejangan pada Dilla dan Affan.

Sana masih berada disana. Ia memang sudah dekat dengan keluarga Affan sehingga dengan mudah pula ia bisa dekat dengan keluarga Dilla.

Hingga ponsel Affan berdering, ia pamit kebelakang untuk mengangkatnya.

"Zahra"

Zahra, lagi yang menghubunginya. Sungguh Affan benar-benar kesal dengan ini. Tapi ia juga punya tanggung jawab atas Zahra.

De FactoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang