"loh, kok cuma berdua, nggak ada orang lain lagi apa? Woa, bakal jadi penonton scene romantis lagi nih," Banyol Sisil ketika memasuki kafe Maroon tempat kita janjian sore ini.
Kita bertiga minus Aini berniat nongkrong sore di cafe, sebenarnya ini kencan aku sama Ditto. Tapi kubilang aku pengen pergi rame-rame jadilah disini dia duduk menunggu bersama leo, pacar Della."Sil, Lo nggak lihat ada yang nyapa Lo di ujung," Kata Ditto seraya menarik kursi di sebelahnya untuku. Ah dia selalu sok romantis .
"Mana?"
"Didekat pintu." Jawab Ditto acuh.
"Ah sialan," Maki Sisil seraya memukul lengan ditto yang terkekeh. Aku pun ikut tertawa atas candaan Ditto. Della dan leo pun tertawa pula setelah menoleh pada pajangan kucing di dekat pintu . Kucing yang disuka oleh orang China.
"Oh iya sayang, kemarin aku nganterin mama ke toko, terus aku beli ini sekalian."
Apa sih. Ditto menarik tanganku dan meletakan entah apa yang terasa dingin di genggaman ku.
" Dipakai ya?" Pintanya masih dengan menggenggam jemari kananku.
"Ini apa?" Tanya ku gugup. Tidak mungkin kalung emas kan?atau mungkin gelang? Rasanya hampir mirip seperti itu .
"Pakein dong," celetuk leo dan disambut oleh Della dan Sisil yang berteriak mendukung leo.
"Pakein. Pakein." Ah mereka bikin aku malu di tempat umum.
"Pakai sendiri apa aku bantu sekarang?" Bisik Ditto tepat ditelingaku. Rasanya nafasnya panas di telinga. Bikin merinding. Dan ketika aku menoleh, dia begitu dekat, dan matanya yang kecil itu jadi terlihat besar, bola mata hitamnya yang pekat terasa seperti lampu sorot di pasar malam yang langsung disorotkan tepat di mataku. Membuatku berkedip cepat.
"Ini apa?" Ku ulangi atas pertanyaan tadi. Sembari mencari alasan untuk menunduk, lalu aku buka genggaman dan ternyata benar. Ini emas? Ngapain dia kasih aku emas? Oke, aku gak mau di bilang matre.
"Kamu ngapain kasih aku kalung emas gini?" Entah kenapa rasanya tidak enak sama Ditto.
"Hadiah ulang bulan kemarin lusa, sini aku bantu pakai."
Aku tidak bisa menolak, hanya bisa merunduk dan menikmati dia yang mendekat dan mengalungkan benda dingin yang ternyata dia berliontin namaku. Dia memang niat banget bikin ini ya.
"Ini sebenarnya ide mama," Katanya masih berdiri dekat , bahkan sangat dekat denganku. Yakin deh aku dengar suara detak jantung dia dengan jelas. Eh! Ini detak jantung Dito apa aku ya? Ah mungkin karena aku gugup dan malu. Entahlah..
"Berarti mama tahu dong kamu pacaran?" Tanyaku masih menatap pemberian Dito ini. "Kamu niat banget sih bikin ini segala. Aku malu tahu sama mama kamu. Nanti dikira aku matre."
"Tumben kamu mau ngomong banyak sayang," katanya dengan terkekeh. Kulirik dia dengan cemberut. Eh, apa-apaan ini! Modus banget dia berani ngerangkul aku di tempat umum, terus ini tangan satunya lagi meraup bibirku, mentang-mentang aku di sogok kalung emas ya?
"Gemes sama kamu," katanya lagi tak menghiraukan batuk-batuk dari Sisil dan Della .
Aku coba singkirkan tangannya tapi berat. Kalaupun bisa tersingkirkan, dia bakal nempel lagi di pundak .
"Mana nih minum? Lama bener keburu kering tenggorokan. Gerah AC kurang dingin," hahaha.. aku tahu bagaimana rasanya jadi Sisil hingga dia bilang begitu. Rasain aja, dulu aku sering yang jadi obat nyamuk dia sama Dodi. Kujulurkan lidahku padanya.
Hari ini Dito lebih romantis dari biasanya. Walaupun romantisnya itu bisa dibilang lebay dan jijik banget. Tapi kalau dipikir-pikir ya, dia tidak pernah malu menunjukan rasa sukanya padaku di tempat umum.
Eh itu termasuk PDA nggak sih?
Dibilang malu, ya malu banget. Tapi jujur sih kadang memang ada rasa haru gitu, segitu cintanya dia ke aku.
Bunyi kling di hapeku membuatku memeriksanya karena aku tahu itu grup obrolan squad - aku, Della , Sisil, dan aini- yang kami namai Miss 4 angel.
Kayaknya ada yang mulai lupa kalau kemarin galau enggak nyaman sama pacarnya.
Itu dari Sisil. Della pun menimpali dengan emoticon tepuk tangan serta disusul oleh emoticon kiss. Kulirik pacarku yang sedang berbicara dengan Leo, dia cakep sih, tinggi dan baik. Kenapa juga aku selama ini sia-siakan dia. Jahat banget nggak sih aku?
***
Happy reading 💕
Terimakasih jika berkenan memberi bintang. 🌟 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
kumpulan cerita pendek
Randomhanya wadah untuk menampung beberapa cerita pendek hasil karya saya, Tsofie. terimakasih kalau anda sudah menyempatkan waktu untuk membaca apalagi berkenan memberi bintang. 💕