Tidak terasa matahari sudah saja menyambut hari ini, mungkin kemarin badan ini memang benar-benar lelah karena terlalu dipaksakan. Menengok jam tangan yang sudah menunjukan pukul sembilan pagi, membuat waktu untuk hari benar-benar akan berjalan begitu cepat jika dihabiskan untuk bersih-bersih rumah.
"From : Kirana"
Gimana keadaanmu disana ?
"Berjalan begitu mengerikan, belum saja masuk sudah ada sambuttan yang datang"
Ponsel kembali aku letakan diatas meja, rasanya badan ini benar-benar gatal semua. Sepertinya, efek kemarin tidak membersihkan badan setelah seharian berjalan-jalan. Setelah membongkar seluruh isi koper, aku bergegas menuju kamar mandi yang benar-benar memiliki aura mengerikan.
Setelah membuka pintu kamar, sebuah kejuttan lagi-lagi terpampang didepan mataku. Bercak darah menempel di dinding. Cukup banyak dan panjang, mungkin bercak darah ini adalah salah satu bukti bahwa keluargaku merupakan korban pembunuhan.
Mungkin semalam karena badan memang sudah sangat lelah. Membuat bercak darah ini sama sekali tidak terlihat, tanpa terasa air mata menetes dan membasahi wajahku. Entah kenapa, aku kembali teringat bapak, ibu dan Mbak Lestari yang saat ini sudah ada dialam yang berbeda dengan cara yang tragis.
Terbata-bata aku menyusuri lorong menuju kamar mandi, semua kenangan dalam bentuk foto terpajang di tembok menimbulkan suatu rasa yang benar-benar menyesakkan. Tibalah aku didepan pintu kamar mandi yang terlihat cukup usang.
Suara tangisanku kini beralih menjadi ketakuttan, suara tangissan terdengar dibalik pintu kamar mandi. Benar, rumah ini tidak mungkin ada orang selain aku. Lalu siapa yang menangis tersedu di kamar mandi.
"A...dddd...aaa...orrrr...aaanggg...diiiii...ddalllaaaaaam" ujarku dengan nada yang benar-benar sudah seperti orang menahan kencing.
Tiba-tiba suara tangisan itu pun menghilang. Jujur saja, momen ini bukan malah membuatku senang. Tetapi malah sebaliknya, jangan-jangan dia mau keluar dan mencekikku atau ternyata dia ingin menunjukkan sosoknya.
Dengan keberanian yang tersisa, aku mencoba secara perlahan membuka pintu kamar mandi yang memberikan efek horor lebih setelah terdengar suara berdecit. "Ciiiiiittt" setiap kali pintu ini didorong, maka suara itu juga semakin terdengar.
Aku tidak berani membuka pintu lebar-lebar takutnya ada jumpscare. Secara perlahan-lahan aku mengintip kedalam kamar mandi, sambil kaki ini siap-siap untuk lari kapan saja dibutuhkan. Semakin lama semakin masuk kepala ini kedalam kamar mandi.
Ternyata tidak ada apapun selain boneka yang ditengahnya terdapat kertas putih diatas closet kamar mandi. Meskipun ragu-ragu mengambilnya, namun tetap saja aku memberanikan diri untuk mengambil boneka dan juga kertas tersebut.
"Kalau saja waktu itu aku tidak sakit" sebuah kata-kata tertulis didalam kertas tersebut, aku tidak begitu paham maksudnya apa. Tapi firasatku ini adalah salah satu petunjuk yang mungkin ingin disampaikan bapak, ibu atau Mbak Lestari kepadaku.
Setelah mulai merasa nyaman dengan rumah ini, aku bergegas mandi untuk membersihkan badan yang memang sudah mulai terasa gatal-gatal. Untung saja, meskipun sudah lama tidak ditinggali. Aku tetap rutin membayar iuran air ledeng dan juga listrik.
Hari ini tampaknya, akan aku habiskan untuk membersihkan beberapa bagian yang mungkin bisa dibersihkan dengan kemoceng dan sapu saja. Juga tidak lupa untuk mengecat tembok yang terdapat bercak darah yang sering membuat kejadian dua tahun lalu selalu membuatku berimajinasi liar. Untung saja, toko bangunan hanya beberapa langkah dari rumah. Untuk sisanya besok, setelah semua peralatan rumah sudah aku beli.
Rumah ini memang angker, namun tetap saja. Ada kenangan didalamnya dan itu benar-benar membuat motivasiku untuk tetap tinggal di rumah peninggalan bapak semakin tinggi. Dan aku yakin, mereka tidak akan menyakitiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Misteri) Rumah Peninggalan Bapak
Mystery / ThrillerBurhan adalah sosok laki-laki yang baru saja menyelesaikan kuliahnya, dan kini dia sudah mendapatkan pekerjaan di Kota Solo. namun siapa sangka, hal ini malah membuatnya terjebak dalam dunia yang tidak dia inginkan. Apalagi semuanya juga berhubung...