26.🍃This Feeling

756 103 12
                                    

....

TOLONG DIBACA!

Sebelum baca, aku mau minta pendapat dari kalian.

Di part sebelumnya aku pernah bilang kalau aku akan buat part yang nantinya khusus untuk mendiskusikan momen MARKDY.

Nah, aku mau nanya. Enaknya bahas momen mereka itu di cerita ini aja atau aku buat cerita lain yang khusus untuk bahas momen itu?
Tapi mungkin nanti partnya nggak banyak banget, karena kalian tau sendiri MARKDY itu minim momen ㅠㅠ

Kalau mau dibahas di cerita ini aja, aku harus nunggu cerita ini tamat dulu. Jadi aku buatnya di part-part akhir. Karna nggak mungkin kan aku bahas di pertengah-tengahan bab, nanti yang ada ceritanya malah nggak nyambung.

Jadi gimana?

Tetep di cerita ini aja atau buat cerita lain yang khusus?

Tolong beri pendapat kalian karena aku beneran bingung ㅠㅠ

Wkwkwk...

______________________________________

▫Happy Reading▫

••

“Apa dengan jujurnya perasaan ku, semuanya akan kembali baik-baik saja?”

~Mark Tuan

🍃

Jam di dinding menunjukan pukul 23.45ㅡhampir tengah malam. Seharusnya sudah waktunya tidur bagi gadis berambut pirang itu. Tapi nyatanya dia malah hanya bersembunyi di balik selimut tebalnya dan menyikap erat guling yang selalu menemani tidur. Matanya masih terbuka lebar. Rasa kantuk belum juga menyergap, bahkan hampir di tengah malam seperti ini.

Suasana sudah sangat sunyi. Yang terdengar hanyalah suara-suara alam di malam hari yang petang. Bisa diyakini kalau sekarang penghuni Dorm sudah terlelap di atas tempat tidur masing-masing.

Sebenarnya Wendy juga ingin segera terlelap ke dalam tidurnya seperti member yang lain. Tapi nyatanya dia tidak bisa. Belum ada rasa kantuk yang mengusiknya. Justru sesuatu yang lain yang sedang mengusik ketenangannya hingga tidak bisa tidur.

Gadis yang bersembunyi dibalik selimut tebal itu memang terlihat tenang. Bahkan sampai bermenit-menit lamanya dia tidak mengubah posisi tidur miringnya sama sekali. Meskipun begitu, sebenarnya hati dan pikirannya yang tidak bisa tenang.

Sejak saat Mark menelpon tadi, ketenangannya kembali terusik. Setelah beberapa hari tidak ada kabar, tiba-tiba saja laki-laki itu menghubunginya. Sontak berhasil menghancurkan dinding pertahanan yang dia buat. Dia sudah berusaha mati-matian untuk menerima kenyataan bahwa sekarang hubungan mereka sudah berakhir. Tapi dengan mudahnya Mark bersikap seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka. Hal itu berhasil membuat hatinya kembali terpancing untuk berharap. Dia takut Mark hanya sedang berusaha menenangkannya saja. Dia benci karena Mark mempermainkan hatinya.

Helaan napas berat terdengar dari deru napas Wendy yang tenang. Kali ini dia memutuskan untuk mengubah posisinya menjadi telentangㅡmelepaskan guling yang beberapa saat tadi memberinya kenyamanan.

Pandangan gadis itu menatap kosong langit-langit kamarnya. Rasanya sunyi dan hampa. Biasanya di jam ini dia baru kembali dari kencan malamnya bersama Mark. Atau tidak, dia baru kembali dari berkumpul bersama teman-temannya, yang tentu saja di sana juga ada Mark. Tapi seharian ini dia hanya berdiam diri di kamar. Bahkan dia hanya keluar kamar ketika ada sesuatu yang dia perlu lakukan.

Idol Secret - MARKDY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang