8. Pergerakan Kepala Pelayan

152 21 14
                                    

Liese mengalami mimpi, ia mendapati seorang Werewolf tengah membunuh berbagai manusia yang mengancamnya. Akan tetapi, wajahnya terlihat sedih entah apa alasannya.

Ketika ia ingin menggapai Werewolf tersebut dengan tangannya, tiba-tiba saja Werewolf itu pergi jauh meninggalkannya.

* * * * *

   “Di mana ... ini ... ”

Liese menatap atap rumah yang tidak ia ketahui, ia melihat ke sebelah samping kanan terdapat seorang laki-laki yang tengah melakukan squat jump. Ia pun melanjutkannya dengan push up, Liese cukup bingung dengan keadaannya saat ini.

Ia merasakan rasa sakit di seluruh tubuhnya, apalagi ia tidak bisa melihat dengan mata kirinya yang sudah terbakar. Ia mencoba untuk bangun perlahan-lahan, tindakannya diketahui oleh Rindou yang tengah melakukan push up.

Ia segera mengenakan pakaiannya meskipun berkeringat. Liese menatap sosok laki-laki tersebut dan baru diketahui bahwa orang tersebut adalah Rindou.

   “Rindou? Di mana aku?”

Tanya Liese seraya memegangi mata dahinya yang sedikit pusing, sepertinya darah milik Rindou memulihkan sedikit lukanya.

   “Penginapan di mana aku tinggal. Pemilik penginapan ini beserta anaknya sudah merawat lukamu.”

   “Begitu ya ... aku sudah merepotkan mereka. Jika aku tidak salah, terdapat Werewolf yang menolongku ketika kesadaranku hilang sepenuhnya. Rindou, apakah kau tahu di mana saat ini sosok yang menolongku berada? Aku ingin berterima kasih padanya.”

   “Ya, dia adalah salah satu temanku yang telah membantumu keluar dari neraka itu. Werewolf itu menyuruhku untuk mendengarkan ceritamu, ketika kau disiksa di sebuah ruangan tersembunyi. Jika kau sudah menceritakannya padaku, dia bersedia untuk menemuimu.”

   “Begitu ya ... sepertinya aku sudah merepotkanmu dan Tuan Werewolf yang sudah menolongku. Baiklah, akan kuceritakan dari awal.”

Liese mulai menceritakan dari awal di mana ia diracuni dengan obat tidur ketika makan malam entah oleh Adiknya maupun Kepala Pelayan. Dilanjutkan dengan dirinya yang dikurung di sebuah tempat, dan ia pun menceritakan tentang apa yang dilakukan oleh Kepala Pelayan serta Adiknya.

Rindou yang mendengar ceritanya mulai paham dengan inti permasalahannya, tidak lain adalah harta peninggalan Keluarga Forded. Ketika Liese ingin melanjutkan ceritanya, Rindou menyuruhnya untuk istirahat sejenak dan  makan siang terlebih dahulu.

   “Sebelum itu, Liese ... bagaimana jika Adikmu dan Kepala Pelayan itu dibunuh oleh Werewolf yang menyelamatkanmu.”

   “Itu ... aku tidak tahu, yang jelas ... aku ingin berterima kasih kepada Tuan Werewolf.”

   “Begitukah, baiklah ... akan kusampaikan rasa terima kasihmu.”

Rindou pergi meninggalkan ruangan ini yang ada di samping ruangannya. Ia pergi ke bawah lalu menyuruh pelayan perempuan anak dari pemilik penginapan untuk membawakan makan siang kepada Liese.

Rindou pun makan siang bersama untuk menemani Liese, sesekali ia menyuap Liese yang kesulitan makan karena luka pada kedua tangannya masih terasa sakit. Apa yang dipikirkan oleh Liese saat ini adalah entah Rindou adalah orang yang jahat, entah orang yang baik.

* * * * *

Di waktu yang sama, Kepala Pelayan yang baru saja kembali dari menikmati sebagian harta Keluarga Forded untuk melihat keadaan Liese yang disiksa sampai sekarat.

Ketika ia membuka pintu depan rumah Keluarga Forded, terdapat beberapa bekas cakaran serta barang berharga di beberapa tempat telah dirusak. Ia segera pergi menuju suatu lorong yang di bagian dindingnya terdapat jalan tersembunyi yang menuju ruangan rahasia.

The Cursed One: CompanionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang