part -12

26.9K 638 12
                                    

Vano berjalan santai memasuki sebuah cafe. Ia berjalan menyusurinya sambil melihat lihat keberadaan orang akan ia temui.

Seseorang pun melambaikan tangan, ke arah vano. Dengan cepat vano berjalan ke arah mejanya.

"hey,yo whatss'up bro!" ucap revan sambil berdiri dan memeluk vano dengan gaya laki lakinya.

"ku kira kau tidak akan pergi menemuiku!" tuturnya.

"ternyata,kau terlalu menyayangiku,jadi kau datang kemari" ucapnya dengan terkekeh dan diberi respon vano raut muka meremehkan.

"cih! Untuk apa menyayangimu?"

"aku kesini hanya menetapi janjiku,aku pria yang menepati janji,kau tau, ingat itu!" perintahnya.

"oke,calm down bro" katanya dengan tersenyum.

"lalu sekarang ceritakan padaku!" ucap revan. Mendengar perkataan revan,vano dibuat bingung.

"ceritakan apa?"

"hei,tentu saja menceritakan first night mu kemarin" celetuk revan dengan menaik turunkan alisnya di iringi senyuman jahil.

Vano menghela napas, tentu saja makhluk langka ini tak akan membiarkan hidupnya tenang,namun bagaimana lagi, ia sahabat yang paling dekat denganya dari kecil.

Seperti yang diharapkan dari revan, laki laki ini akan kelebihan hormon,jika itu menyangkut hal seperti ini.

"kami tidur" jelas vano singkat.

Tatapan revan melemah, raut wajahnya yang tadi berseri menjadi lesu. Bukan itu jawaban yang ia inginkan dari vano.

"shit! Kau pikir aku bodoh,maksudku kau sudah melakukan apa saja dengan rachel istrimu tadi malam. Ayo ceritakan padaku." rengeknya tidak tahu malu.

Raut muka revan semakin antusias dan penasaran,bahkan tanpa disadari ia berpindah kursi jadi disamping vano. Vano yang sedang asik menyeruput kopi,mau tidak mau membuatnya kaget dan menghentikan kegiatannya.

Tatapanya mengarah pada revan dengan lesu. Laki-laki ini benar-benar gila atau bagaimana? Mana ada orang yang menceritakan malam pertama pernikahannya pada orang lain. Ingin sekali rasanya vano menyiram kopi panasnya ke arah revan.

"dia menutup mata,aku pun juga begitu."

"apa?...kau ss-ssungguh? Kau tidak melakukan apapun padanya?" kata revan.

"kau ini idiot sekali." mendengar cemohanan revan,vano pun melayangkan tatapan tajam karena kesal, yang sedang dipelototi malah santai.

Revan mengendurkan bahunya kecewa karena ia seakan tidak percaya oleh apa yang vano. Namun melihat dari tampang vano,apa yang ia ucapkan memanglah kenyataan.

Dan itu benar terjadi.

Revan mengarahkan jarinya ke kepala untuk memijat pelipisnya yang pening.

" kenapa kau tidak melakukanya? Ha?"

"oh my god, apa perlu aku contohkan padamu tentang bercinta! Ha?" teriak revan pada vano. Membuat vano terperangah pada yang di ucapkan revan. Karena revan mengutaraknya dengan suara nyaring keras.

Tunggu,bukankah yang menikah adalah alvano wijaya. Tapi kenapa si revan aldric ini yang seperti merasa terpukul. Pria ini memang aneh.

"aku bingung padamu. Apa tidak ada hal lain yang ada di otakmu itu?" protes vano.

Seandainya revan tahu, bahwa semalam ia sudah hampir melakukanya namun ia urungkan. Ya! Selama ini ia belum ceritakan pada siapapun mengenai jika rachel belum sepenuhnya mencintai dirinya.

My Husband is PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang