Chapter Twenty One-Something New

5.5K 230 11
                                    

Malam dimana Kyuhyun memeluknya erat dan menangis bersamanya adalah malam terakhir Hyun Jin melihat seorang Kyuhyun serapuh itu. Hyun Jin bertanya-tanya apakah Kyuhyun secepat itu melupakan calon bayinya yang telah pergi? Pria gila itu kembali bersikap seperti biasa seolah hari kelam kemarin tak pernah ada, Hyun Jin ingin membahasnya lagi bersama Kyuhyun tapi pria gila itu selalu mempunyai alasan untuk menghindari pembicaraan.

Kim Hyun Jin merasa Kyuhyun berubah.

Tidak, Sikap pria gila itu padanya tetap sama bahkan kini jauh lebih protektif. Kyuhyun tetap memperlakukannya dengan baik, Pria gila itu tetap menunjukkan rasa pedulinya yang terlalu berlebihan, Pria gila itu tetap tersenyum padanya dengan penuh cinta kasih dan ketulusan yang terbingkai jelas pada kedua bola matanya namun Hyun Jin tahu ia tak boleh terus hidup dalam bayangan kemarin, Ia setidaknya harus menyelesaikan segala sesuatu yang masih menjadi penghalang dihatinya.

Siang ini ia berencana untuk menemui Kyuhyun di kantornya untuk berbicara sebab jika malam tiba Cho Kyuhyun akan selalu menghindarinya untuk membahas hal yang ingin ia bahas, Begitu pun ketika pagi, Pria gila itu akan bergegas pergi dengan alasan ada rapat penting, Begitu seterusnya jadi Hyun Jin mengambil resiko datang ke kantor Kyuhyun untuk berbicara dengannya di siang hari.

Kim Hyun Jin baru saja akan pergi bersama ahjussi Kim ketika kakak Kyuhyun datang dan meminta sedikit waktunya untuk berbicara. Hyun Jin ingin menolak tapi wajah kakak Kyuhyun yang tersenyum tulus padanya membuat hatinya tak sanggup melakukan penolakan.

Jadi disinilah mereka sekarang, Di depan tanaman milik ibu Kyuhyun yang terus bergerak karena tiupan angin.

"Kau tahu kenapa ibuku menyukai tanaman?".

"Ye?". Pikiran Hyun Jin masih menerawang ketika suara tanya kakak Kyuhyun masuk pada vital pendengarannya. Ia menatap Cho Ahra ketika wanita itu tersenyum menatapnya dengan kelembutan, Hyun Jin perlahan mengembangkan senyumnya, Hatinya merasa seperti sedang melihat Cho Kyuhyun tersenyum padanya.

"Ibuku menyukai tanaman, Kau tahu kenapa?".

Cho Ahra yang melihat Hyun Jin menggeleng kemudian menghembuskan nafasnya dan berkata, "Ibuku dulu hampir sama sepertimu".

"Yee? Wanita malam sepertiku?". Hyun Jin sepertinya harus mengontrol mulutnya lain kali, Menundukkan kepalanya ia bergumam, "Aku tidak bermaksud begitu, Maafkan aku".

Cho Ahra tertawa kemudian berkata, "Wah, Jadi ini salah satu alasan adikku begitu menyukaimu hmm?". Hyun Jin menatapnya bingung jadi ia melanjutkan, "Kau manis sekali". Ahra menutup tawanya diakhir kalimat kemudian kembali menatap deretan tanaman indah yang ada di salah satu sudut mansion Kyuhyun.

"Ayahku terlahir dari seorang konglomerat dan ibuku saat itu hanyalah seorang gadis yang sangat berkekurangan. Jika ayahku terlahir dengan banyak uang maka ibuku terlahir dengan otak yang pintar". Ahra menatapnya sembari tersenyum, Hyun Jin pun ikut tersenyum dan berkata, "Dia adalah wanita yang paling berkelas yang pernah kulihat".

"Benarkah begitu?". Hyun Jin tersenyum sembari mengangguk.

"Singkat cerita, Kakek dan nenekku yaitu orang tua ibuku memiliki sebuah hutang yang sangat banyak, Mereka tidak bisa membayarnya dan jika ingin terbebas dari segala hutang tanpa tuntutan apapun mereka harus memberikan satu-satunya anak gadis mereka untuk dijadikan pemuas nafsu pria".

Kim Hyun Jin membuka mulutnya sempurna mendengar ucapan yang baru saja diucapkan Ahra, "Lalu.. Ibumu—".

Cho Ahra menggeleng dan melanjutkan ceritanya, "Tidak, Maksudku hampir menjadi sepertimu". Hyun Jin tahu kakak Kyuhyun tidak bermaksud untuk menyinggungnya namun kalimat terakhirnya entah mengapa membuat kepercayaan dalam dirinya semakin menipis, Pekerjaan-nya memang bukan sesuatu yang patut untuk dibanggakan.

Mr. Arrogant, ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang