Aneh
Kita di bumi yang sama
Dalam konstanta waktu yang sama
Menghirup nafas setara
Berjalan kadang beriringan kadang saling mendahulu
Menjadikan jejak serupa kala hujan
Atau membentuk bayangan di pagi buta
Semetafora itu kamu dengankuTapi kamu asik bercanda
Membuat keributan di tengah padamnya masa
Pandai sekali melemparkan bogem di mukamu
Sekali lagi, kamu tidak pandai melawakKita, ah tidak, aku, tepatnya
Kuanggap kau lamban saja berjalan
Padahal Tuhan lebih tahu
"Kita tak di frekuensi yang sama"
Kau tak lebih asik dari lawakan raditya dika
Menyemaimu lebih seram dari jurnalrisaAh sudahlah
Hiperbola sekali aku
Perihal permainanmu saja galaunya bukan main
Kembali sana ke planetmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoar Waktu
شِعر[TAMAT] Kemarilah, kamu cukup bahagia bersamaku. Memoar waktu, sebagian mengisahkan manakala masa menjadi waktu menunggu yang menyenangkan atau bisa jadi menggores luka, segalanya murni berkat kuasa Tuhan serta tangan tangan eksentriknya. Menariknya...