Anda besar di Negeri fana (selama ini dimana duniamu?)

50 1 0
                                    

Pukul 21.00
Teriakanmu hampir membuat nenek renta menjerit kebisingan
Kau lugu dalam lemahnya ragamu
Beberapa manusia terlihat menangis haru
Ada yang sibuk mencari selendang
Ada sepasang mata dengah peluh di kening tak sabar menyapamu
Terdengar sekali suara teriak di ujung telfon sana tak sabar

Kau asik dalam setiap langkah kecilmu
Sampai lupa dahulu sekali dua tangan itu sigap meraih kala kakimu masih tergopoh
Ada aroma hangat setiap masanya
Kau kian lupa dimana tempat kau berpulang
Kau kian asik menganggap kau hebat dalam duniamu
Sudah sajalah..

Pukul 07.30
Kau hampir terlambat bekerja
Sepatumu basah di guyur hujan malam tadi
Matamu bengkak ah kau sudah payah
Kilauan senja tak lagi menjadikanmu manusia melankolis
Hujan tak lagi menarikmu mati kegirangan
Lalu impianmu? Ah sudahlah

Kau dalam masa menawar bara
Marilah berbalik sedikit
Ada yang luar biasa girang kala kau pesan akan pulang
Ada yang sibuk bertanya "mau dimasakin apa?" Atau "makanan favoritmu sudah siap"
Lalu kau mudah berucap "maaf, aku tak lagi bisa pulang"
Ah sudahlah

Kau lelah di Negeri hanyutmu
Jutaan kali mengusap keringat tak kian surut
Sebenarnya apa mimpimu?
Ah sudahlah

Memoar WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang