04 ; His Lie..

380 40 0
                                    

🎶Ascence - about you

•••

Marleen menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, ia mengusap pangkal hidungnya. Marleen tak mengerti dengan dirinya sendiri, dia, selalu ada dipikirannya semenjak hari itu. Yup, joker. Marleen memiliki hasrat ingin terus menyentuh wajah putih pucat milik pria itu.

"Tidak, tidak. Aku tidak mungkin jatuh cinta kepada orang yang sama sekali tidak memiliki kewarasan seperti Joker. Tidak." Gumam Marleen sambil terus menerus perasaan aneh itu.

Ini sudah pukul 22.30 malam, dan Marleen bahkan belum bisa memejamkan matanya hingga sekarang. Setiap Marleen ingin memejamkan mata, bayangan wajah Joker saat tertidur kembali terbayang.

"Argh! Kenapa dia selalu menghantui pikiranku!" Kata Marleen setengah berteriak.

Marleen mengusap wajah nya kasar. Ia berjalan menuju wastafel didalam kamar pribadinya, dan membasuh wajahnya disana. Marleen menatap pantulan diri nya sendiri di cermin.

Aku selalu ingin menyentuh wajahnya.

Aku menyukai mata nya yang menatapku tajam.

Aku ingin lebih dalam memyentuhnya.

Apa aku...., Jatuh cinta pada Joker?

Gadis itu tersesat dalam labirin pikirannya. Semakin ia selami, semakin ia jauh. Joker benar-benar membuat pikirannya tak karuan.

"Bagus Jaxon, kau membuatku setengah gila seperti ini."

•••

Marleen bangun dengan kantung yang sedikit menghitam. Marleen baru bisa tidur ketika pukul 02.00 pagi dan sekarang waktunya mengintrogasi Joker sekaligus memberinya theraphy lagi.

"Selamat pagi dokter Marleen." Sapa sebagian penjaga saat Marleen berjalan menuju ruang Brianna. Sekarang ia tak perlu ditemani oleh penjaga, marleen sudah hafal lorong-lorong panjang itu.

"Selamat pagi." Jawabnya dengan senyum tipis.

Marleen terlihat lesu namun ia mencoba sekuat mungkin agar tetap fresh meskipun, dia bergadang. Lelah. Ia menekan bel di dekat pintu besi itu dan kemudian Brianna membukakan pintu untuknya.

"Oh kau Marleen. Masuklah." Sambut Brianna hangat.

Marleen mengangguk dan memasuki ruangan itu.

"Ada dengan dirimu? Kau terlihat sedikit..., Kacau." Tanya Brianna sambil menunjuk kantung mata Marleen.

"Aku kurang tidur semalam." Jawab Marleen disertai tawa kecil.

"Ada apa?"

Brianna duduk sambil mengambil berkas berisi laporan progress kejiwaan Joker selama ditangani oleh Marleen.

"Aku sibuk memikirkan metode teraphy bagi Joker, hingga aku tak sadar kalau aku tidur pukul 02.00 dini hari." Jawab Marleen, bohong, tentunya.

"Ah, kau tak perlu memforsir dirimu seperti itu. Kau sudah berusaha sebaik mungkin dan itu cukup."

"Jadi apakah Joker akan di beri kejut listrik?"

Fallin' To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang