🎶 Yellow Claw ft. Flux Pavilion - Catch Me (Accoustic Version)
•••
Bruce memenuhi janjinya untuk mengantar Marleen menuju Belle Reeve, dengan tujuan memulihkan keadaan wanita yang sedang dalam pengaruh joker. Marleen masih dalam keadaan tak sadarkan diri ketika Bruce menyerahkan nya kepada kepala sipir.
"Sadarkan orang gila ini, kita harus merekam identitasnya terlebih dahulu." Perintah Dereck selaku kepala sipir.
Bruce melihat kearah Marleen yang didorong menggunakan kursi roda menuju kesebuah ruangan, oleh beberapa sipir perempuan. Marleen nampak begitu kacau.
"Kalau begitu aku undur diri. Aku harus merancang banyak hal agar Joker bisa ku tangkap." Ucap Bruce kepada Derreck yang mengamati senapannya.
"Berhati-hatilah Batman. Dia penuh tipu muslihat." Peringat Derreck.
"Aku tau, sampai jumpa."
Saat Bruce meninggalkan penjara itu, derreck segera menghampiri anak buahnya yang sedang menyadarkan Marleen dari tidur panjangnya.
Byur!
Derreck menyiram Marleen dengan seember air dingin. Marleen terkesiap dari tidur nya dengan basah kuyup. Bukannya marah, marleen malah tertawa pelan.
"Apa kau gila? Mengapa kau malah tertawa huh!?" Derreck emosi dengan respon Marleen yang terlihat santai menanggapi perlakuan kasar yang ia berikan.
"Dengar tuan.., apabila aku gila, orang-orang terbaik adalah?" Marleen kembali tertawa sinting.
Seluruh sipir yang ada disana cukup ngeri dengan Marleen. Mereka akan menghadapi penjahat yang berbeda sebelumnya.
"Tenang, jangan takut. Puddin pasti akan membereskan kalian semua hahaha!" Ucap Marleen yang masih terkulai lemas.
"Cukup omong kosong mu, nona. Alieson, cepat bawa ia keruang perekam identitas setelah itu bawa orang sinting ini menuju ruangannya." Ucap Derreck yang kemudian berlalu.
Seorang wanita yang memakai seragam khusus bernama Alieson itupun langsung mendorong kursi roda yang Marleen duduki.
"Hai, aku Marleen." Ucap Marleen ketus kepada Alieson.
"Diam." Sentak Alieson tenang.
"Oh kau tak tau adab memperlakukan orang baru ya? Kasar."
Alieson memilih diam tanpa berniat ingin membalas perkataan Marleen, ia terlalu waras untuk menanggapi tahanan baru yang agak sinting ini, marleen.
•••
Joker terduduk di sofa didalam kamarnya, dengan keadaan kamar yang sangat gelap. Hanya ada cahaya yang menembus celah celah tirai jendela. Joker duduk sambil meminum sebuah soda anggur, ia menatap lurus kedepan.
Keadaan Joker sekarang sangatlah kacau. Dengan kemeja yang ia biarkan dua kancingnya tebuka, rambut hijau nya acak-acakan, ia tak pernah sekacau ini.
"Kenapa kau sulit sekali ditemukan, honey." Gumamnya sambil menegak soda anggur dari cawan.
Joker melihat kearah lemari. Ada beberapa baju yang Marleen sering pakai. Ia menggeram dengan penuh amarah. Ia merindukan Marleen saat ini, joker rindu pelukan hangat dari wanita itu.
Pria itu menyentak pistol dari dalam sabuknya dan menembakkan pistol itu kearah sebuah kaca besar dikamar. Kaca itu pecah berkeping-keping, joker menyandarkan kepalanya di sofa dan kemudian mendongak keatas. Nafas nya terdengar memburu. Ia merasakan amarah membuncah didalam dadanya.
Kamar ini semakin tak berbentuk.
"Baru kali ini aku merasa rindu. Ternyata ini sangat menyakitkan, seperti yang Michael katakan." Bisiknya sambil memejamkan matanya dan tertawa hambar.
•••
Michael berkutat dengan laptop di ruang kerja khusus mansion Joker. Ia menuruti perintah Joker untuk mencari Marleen, wanita itu amat berarti bagi Joker. Michael tak pernah melihat Joker sekacau ini ketika kehilangan sesuatu.
"Phantom." Panggil Michael kepada rekan kerjanya yang lihai dalam tembak menembak, kaki tangan Joker yang juga amat ditakuti.
"Yo, michael. Ada apa?" Sahut Phantom dan menaruh pistol yang tadi ia pegang di atas sebuah meja kecil, ia segera menghampiri Michael.
"Apa kau sudah mendapat informasi tentang jejak keberadaan Batman?"
Phantom menggeleng.
"Tapi yang ku dengar dari beberapa orang di Gotham saat aku menyamar, ada banyak penjahat yang ikut hilang bersamaan dengan perginya ratu." Kata Phantom.
Michael melihat kearah laptopnya lagi sambil memutar otaknya. Ini benar-benar aneh, pikirnya.
"Siapa saja yang hilang?" Tanya Michael sambil mengetik sesuatu di laptop.
"Biar ku ingat." Jawab Phantom sambil menatap langit-langit ruang kerja,"ah iya. Deadshot, slipknot, killer croc, kapten boomerang, hanya itu yang ku tau." Jawabnya lagi.
"Sepertinya ini adalah rencana pemerintah, michael." Kata Phantom.
"Mengapa kau yakin begitu?" Michael cukup terkejut karena pemikirannya dan Phantom tak jauh berbeda.
"Ya mungkin saja, pemerintah sudah kehilangan salah satu superhero, sementara dunia tengah kacau balau. Sampai sini kau paham?"
Michael mengangguk dan terdengar bunyi bip! Yang berasal dari laptopnya. Senyumnya mengembang dan sedikit rasa lega menghampiri dadanya.
"Hey mau kemana kau?" Tany Phantom heran kepada Michael yang bergegas pergi.
"Menemui bos. Ada kabar baik untuknya."
"Oh, good luck."
×××××××××××××××××××
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' To You
Fanfiction"Aku adalah ide, aku bukan seseorang yang bisa mencintai. Aku mengikuti keinginan ku sesuai dengan rencanaku, dan kau.., bukan lah salah satu rencanaku." - JOKER. °°°° Disclaimer : Terinspirasi dari film Suicide Squad. Dan ya, harley dan Joker tentu...