14 ; Bad dreams

325 32 0
                                    

🎶 Flosstradamus ft. Travis Porter - Droptop (Party Favor Meaux Green Remix)

•••

Marleen tersenyum penuh arti kearah Derreck sehabis pria itu mengantarkan makan siang untuknya. Marleen tahu kalau mungkin Derreck tidak akan mengantarkan makanan lagi untuknya, dan itu membuatnya sangat bahagia.

"Hay, deereck." Sapa Marleen dengan wajah memelas seolah mengejek.

"Mengapa kau menatap ku seperti itu?" Sahut Derreck santai, tetap pada kepribadiannya yang arrogan.

Marleen kemudian tertawa singkat.

"Tak apa. Hanya saja aku sedih." Katanya sambil mengusap besi dan menatap kearah Derreck.

"Mengapa kau harus bersedih? Aku sudah memberimu makan dengan cukup. Apa lagi?"

Sungguh, derreck bingung dengan tingkah Marleen yang sangat aneh hari ini. Biasanya wanita itu akan acuh bahkan mungkin akan memberinya sumpah serapah disertai tawa sinting yang membuat Derreck bergidik.

"Hm.., aku bersedih karena mungkin besok kau tak akan memberiku makan lagi."

Derreck semakin bingung dengan perkataan Marleen. Pria itu memilih untuk segera meninggalkan Marleen, mungkin itu pengaruh obat yang tim medis berikan hingga kesadarannya belum pulih.

"Nikmati hari ini selagi bisa Derreck, hahahaha!" Marleen tertawa sinting dan lagi lagi Derreck menyentrum nya hingga terkapar tak sadar kan diri.

"Dasar wanita gila." Ucap Derreck dan meninggalkan Marleen disana.

•••

Joker sudah menaiki kapal pesiar mewah miliknya, yang akan mengantarkan mereka menuju pelabuhan. Ia sudah tak sabar untuk melihat wajah Derreck secara langsung. Joker ingin tahu seberapa besar keberaniannya.

Sesuai rencananya ia akan memberi Derreck hadiah.

"Bos, mobil sudah siap." Ucap Phantom sesaat setelah kapal sampai di pelabuhan Gotham.

Joker menggeram kemudian meninggalkan kapalnya menuju mobil mewah milik Joker yang lain. Setelah mobil lamborghini ungunya menghilang, ia memilih untuk tak menghiraukan mobil itu, sebab jika ia kembali melihat mobil itu maka Marleen makin terpikir di pikirannya.

"Ayo anak-anak. Kita berpesta!" Pekik Joker kemudian ia duduk di kursi penumpang dibelakang.

Semenjak Marleen menghilang, joker mungkin gila namun ia merasa kenangan buruk saat mereka dikejar Batman terulang saat menyetir, terlebih saat Marlen.., ah sudahlah.

Rombongan mobil itu melaju di jalanan kota Gotham. Joker melihat keluar jendela, ia memperhitungkan segala hal yang ia rencanakan, termasuk rencana cadangan. Joker tak mudah untuk di kalahkan.

"Kita sudah sampai." Ucap Phantom yang kemudian memarkirkan mobil di depan club itu, agar mempermudah mereka melarikan diri.

Joker menuruni mobil dengan santai. Dengan ciri khasnya, sebuah setelan jas kulit berwarna merah mencolok dan kemeja biru membalut tubuhnya. Jangan lupakan celana kain hitam panjang serta sepatunya yang hitam sungguh membuat penampilannya aneh namun gagah.

Joker menghirup udara lalu berbalik kearah para anak buahnya,"Hmm.., carilah Derreck. Aku ingin melihat-lihat seisi club ini terlebih dahulu bersama Michael." Perintahnya dan Michael segera beralih ke sisinya.

Pria itu melenggang masuk kedalam club. Seisi club mendadak riuh saat Joker memasuki club, banyak bisik-bisik dan ada beberapa yang mencuri pandang kearah rombongan Joker. Sedangkan Joker melihat seisi club, ada beberapa wanita berpakaian minim mengerling kearahnya.

Joker memilih duduk disebuah kursi merah panjang yang terlihat mewah. Pelayan datang melayani keinginannya namun ia hanya memilih minum whiski, michael bertugas mengawasi pengunjung yang ingin menganggu Joker.

"Bos, derreck terlihat di ujung sana sedang bermain poker." Bisik salah satu anak buah Joker.

Joker menegak whiskinya,"giring ia menuju mobil. Aku ingin bersenang-senang sebentar." Ucap Joker sambil melepas dasi yang melilit di lehernya.

"Maksud mu?" Michael menunjuk kearah seorang wanita yang sedari tadi menatap kearah Joker.

Joker berjalan tanpa menghiraukan Michael.

"Hey! Bagaimana jika ratu tahu!"

Joker tetap tak menghiraukan apapun yang Michael ucapkan, bagaimanapun ia harus melepaskan segala bebannya ketika merindukan Marleen. Walau pun wanita yang akan ia tiduri malam ini besoknya tak akan bernyawa ketika fajar menyinsing.

Tak beberapa lama kemudian, terdengar suara teriakan Derreck yang menolak untuk digiring kedalam mobil. Tamatlah sudah sipir congak itu.

•••

Marleen berjalan kearah kamar yang biasa ia tempati bersama Joker. Senang rasanya bisa bebas dari penjara itu, ia tak perlu lagi makan makanan yang tak layak dan bisa merasakan hijaunya rumput di halaman Joker. Ia baru saja tiba dari Belle Reeve dijemput oleh Michael dan juga Phantom siang ini.

"Puddin? A-apa yang kau lakukan? Siapa dia? PUDDIN JAWAB AKU!"

Tubuhnya membeku. Ia melihat Joker tengah mencumbu seorang wanita ber-rambut pirang di atas kasur yang biasa ia tiduri. Sedangkan Joker nampak terkejut dengan kedatangan Marleen yang tiba-tiba.

"P-pooh.., aku bisa menjelaskan kekacauan ini." Ucap Joker tercekat dan wanita itu hanya terdiam menunduk menutupi tubuh polosnya.

"Disaat aku di Belle Reeve untuk beberapa saat, inilah yang kau lalukan! Aku benci padamu!" Teriak Marleen dengan penuh kebencian.

"Pooh!"

"Stop! Jangan menyebut nama itu lagi!"

Marleen menyentak pistol dari sabuknya dan mengarahkan kearah wanita tadi, dalam hitungan detik wanita itu sudah terkapar dengan luka tembak di dada kirinya.

"Tidak! Puddin!"

Marleen terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya terengah-engah dan keringat dingin membanjiri tubuhnya, baru kali ini Marleen mengalami mimpi buruk dan baginya itu mimpi terburuk yang pernah ia alami.

"Tidak, ini hanya mimpi. Ya ini hanya mimpi." Marleen meyakinkan dirinya dari mimpi tadi.

"Mungkin aku hanya rindu kepadanya hingga mimpi buruk ini membuatku ketakutan."

Puddin, jaga dirimu.

××××××××××××××××××××××××××

Gaje? Supaya ada suasana baru nya.

Fallin' To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang