11 ; Where is my Pooh?

331 33 0
                                    

🎶 The Chainsmokers - Don't let me down

•••

Joker menatap sekelilingnya. Banyak sejata ia susun melingkar memenuhi kamarnya. Berbagai senjata, alat komunikasi, botol racun, baju bayi dan banyak barang lainnya ia susun pola acak dan mengelilinginya.

"Dimana dirimu, honey.." bisiknya sambil meraih sebuah spidol hitam yang terletak disisi kiri tubuhnya di atas karpet bulu.

Joker mencoret mulutnya dengan spidol hitam dan tertawa hambar. Bisa dibayangkan bagaimana kacaunya pria itu hanya karena Marleen Dalton yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Ia menunduk. Ia berusaha menyelami pikirannya sendiri, nampaknya Joker benar-benar sudah jauh diambang batas kesadarannya dalam bertindak. Marleen begitu berpengaruh pada kehidupannya.

Krett

Pintu kamarnya terbuka dan dengan cepat Joker menodongkan pistol yang tersimpan di sabuknya, menuju kearah pintu. Saat ia mendongak ternyata yang datang adalah Michael sambil membawa tas laptop hitam.

"Dimana dia, michael?" Tanya Joker dengan nada dingin.

Michael duduk disebuah tangga kecil ke karpet bulu. Ia menghela nafas sejenak.

"Tenang bos. Semua penjahat super di kota Gotham menghilang, termasuk ratumu, marleen. Batman membawanya menuju sebuah fasilitas rahasia di penjara Belle Reeve, terletak di sebuah rawa-rawa kota Gotham yang sangat jauh dari jangkauan publik." Kata Michael.

Perhatian Joker kembali terfokus dan melihat kearah tas laptop yang Michael bawa.

"Lantas, apa yang ingin kau tunjukan padaku?"

"Aku berhasil meretas data cctv disetiap penjara di kota Gotham dan aku berhasil meretas data cctv penjara Belle Reeve, aku berhasil menemukan Marleen." Ucap Michael sambil membuka laptop nya dan menunjukkan seluruh rekaman aktifitas di penjara Belle Reeve.

Joker menatap layar laptop dengan sebuah seringaianya. Ia melihat Marleen disebuah sel penjara kubus sambil berayun-ayun diatas sprei.

"Kirim salinan cctv itu padaku. Otak brillian ku harus bekerja."

Joker merebahkan tubuhnya dan tertawa kencang sambil menutup kedua matanya. Ia menemukan ratunya.

•••

Marleen bergelantungan diatas sebuah sprei putih yang gantung. Ia memakai baju kaos putih yang sudah robek di beberapa bagian dan hanya mengenakan celana dalam, marleen benar-benar gila didalam sel penjara.

"Waktu nya makan!" Teriak kepala sipir yang bernama Derreck.

Marleen hanya menghela nafas dan memilih tak mempedulikan Derreck, marleen kembali melanjutkan aktifitasnya yang ia sebut Yoga.

"Kalian semua berjaga. Jika ia macam-macam denganku, langsung tembak." Perintah Derreck kepada anak-anaknya.

Sesampainya didepan sel Marleen, ia menatap kearah Marleen yang tengah bergelantungan.

"Hey cantik, turun lah kemari. Makanan mu sudah siap." Kata Derreck.

Gadis itu membalik posisinya dan duduk di atas sprei sambil melihat ke arag Derreck, dengan ekspresi datar.

"Ada apa? Kau mau menyebut itu makanan hm?" Tanya Marleen dengan nada sensual.

Ia langsung turun dari sprei itu dan segera menghampiri Derreck.

"Ya sayang. Kau harus makan agar kau tak semakin gila, mengerti?" Ucap Derreck sambil tertawa.

"Hey, aku bosan disini. Masuklah Derreck.., mari bermain." Rayu Marleen sambil menunjukkan wajah memelasnya.

Derreck menggoyang jari telunjuknya kearah Marleen,"tidak sayang. Kau sudah membuat lima anak buah ku harus masuk rumah sakit karena patah tulang setelah masuk kedalam sel mu. Apa kau ingat, hm?"

"Dan sudah berapa kali aku memperingatkan mu agar menjauh dari jeruji mu, karena ini sudah dialiri arus listrik, sayang." Lanjut Derreck lagi.

"Tapi.., aku tak peduli." Marleen tertawa dan menjilati besi itu dengan sensual.

"Oh.. lihatlah dirimu.." Kekeh Derreck melihat Marleen.

Bagaimanapun Derreck adalah pria normal, ia menginginkan Marleen namun saat mengingat jejak kejahatan Marleen bersama Joker, derreck mundur. Ia masih waras.

"Alpha 1, sentrum dia." Ucap Derreck pada walkie talkie nya.

Hitungan detik, tubuh Marleen terpental ke lantai saat aliran listrik mengenai tubuhnya. Beberapa kenangan buruk kembali bermunculan di kepala Marleen, tepatnya saat Joker memberikan aliran listrik di otaknya saat itu.

Marleen bangkit dan mencoba menyerang Derreck, tapi ia kembali terpental hingga terjatuh tak sadarkan diri. Kenangan itu kembali bermunculan. Marleen benar-benar ingin bebas dari neraka ini yang sangat tak pantas disebut dengan penjara.

"Well, dia adalah wanita cantik yang terperangkap dilingkungan penuh ketidakwarasan." Ucap Derreck kemudian pergi dari sana beserta anak buahnya.

Seseorang memperhatikan itu semua dibalik layar. Amarahnya tersulut melihat itu semua.

•••

Marleen duduk diatas kasur tipisnya sambil memainkan ujung rambutnya. Ia merasa bosan didalam sini, jika ia mencoba berbicara walau hanya sekedar mengoceh kepada para penjaga, mereka hanya diam tak bergeming.

"Hey penjaga! Aku bosan sekali, kemari lah, mari bercerita dengan ku." Katanya kepada para penjaga disana.

Hening.

"Oh kalian pengecut dan membosankan." Ucap Marleen sambil merebahkan diri nya.

Ia mengusap kasur nya yang lusuh, marleen membayangkan jikalau sekarang ia berada di samping Joker, marleen rindu memeluk tubuh Joker.

"Kapan kau menjemputku, puddin.." bisiknya.

××××××××××××××××

Mungkin disini aku gak bakal munculin cerita SS tapi aku mau mokusin ke Joker dan Marleen aja. Ehehehehe..

Fallin' To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang