21

2.3K 83 0
                                    

Keesokan harinya Ani terbangun ditempat yang asing. Dia bingung dimana dia kini berada. Ani memperhatikan sekelilingnya dan menemukan Deni yang tertidur di sebuah sofa. Sepertinya saat ini dia berada di rumah sakit. "Mengapa aku di rumah sakit? Dan dimana ini?"

Tak lama, dua orang suster masuk untuk memeriksa tekanan darahnya. Ani bingung karena kedua suster menggunakan Bahasa Korea. Tak lama Deni bangun.

"Den... kita ada dimana? Mengapa aku ada disini?"

"Sttt.... Kamu ada di rumah sakit sayang."

Ani heran, kemarin dia masih ada dirumah bersama dengan anak-anaknya dan Pram. Mengapa saat ini dia ada di rumah sakit.

Tak lama seorang dokter ganteng yang berkebangsaan Korea hadir dan memeriksa. Ani tercengang melihat Deni dapat bercakap-cakap dalam Bahasa Korea. Dia tak menyangka bahwa Deni yang keturunan Arab bisa berbahasa Korea seperti oppa-oppa Korea.

Dokter memeriksa beberapa hal dan kemudian mengangguk. Entah apa yang kemudian dibicarakan, namun tak lama, Ani di bawa menuju ruang lain. Disana dia diminta untuk melepaskan seluruh pakaiannya kemudian menimbang badannya dan kemudian di ukur di semua tempat.

Setelah mereka selesai mengukur, Ani kemudian kembali dipakaikan baju dan dibawa kembali ke kamarnya. Tak lama Deni pun masuk.

"Den... mengapa mereka mengukur ku? mereka mau apa?"

"Stttt.... Tenanglah. Mereka akan melakukan operasi pengangkatan lemak ditubuhmu. Aku kan pernah bilang bahwa lemak menahun akan berakibat buruk bagi kesehatan. Oleh karenanya kita ada disini untuk menghilangkan lemak kamu."

"Tapi kemarin aku masih ada di rumah kan Den?" sahut Ani sambil memandang takut ke Deni.

"Kamu kayanya terpengaruh obat. Kemarin kan kita sama-sama ke bandara dan terbang ke Korea. Kamu yang senang sekali kalau aku mengajakmu ke Korea. Kita sama-sama ke dokter dan mendapatkan penjelasan perihal operasi yang akan kamu lakukan."

Ani mengenyitkan dahi. "Ah engga. Kemarin aku masih ingat kalau aku ada di Jakarta, menunggu Ren dan Didi pulang." Ani mulai gundah. Dia kuatir Deni marah karena Ani melarikan diri.

"Aduh sayangku.... Kamu ga pernah kemana-mana. Kamu selalu sama aku. Kayanya kamu lupa deh! Tuh kamu lihat, tas kamu kan kamu yang bawa. Kita sudah janjian akan berjalan-jalan setelah operasi dan pemulihan."

Ani masih memandang Deni tak percaya.

"Udah! Kamu ga usah banyak pikir. Yang penting sekarang kamu wujudkan keinginan kamu. Aku akan pergi sebentar untuk mencari makan. Nanti akan ku bawakan makanan yang enak-enak dari luar. Kamu mau makan apa? Bimbimbab?" Dia ingat karena setiap Ani diajaknya makan masakan Korea, menu yang diminta hanyalah Bimbimbab. Melihat Ani mengangguk, dia kemudian melangkah keluar ruangan. Deni kemudian berjalan tenang menuju ke kantin.

Tak lama dokter beserta suster datang kembali ke ruangan kemudian duduk disamping tempat tidur pasien. Mereka tersenyum kemudian menyapa.

"Good morning, Mrs. Gunawan. I'm doctor Kim. We already ask something with Mr. Gunawan, but there's something that we want to ask you directly." Kata dokter tampan. Rupanya dia bisa berbahasa Inggris.

"As you already know, tomorrow we will operate on several parts of your body. The main goal is to make your body perfect. On that occasion, our patients usually ask to perfect themselves by restoring their virginity. Do you want to do the same thing?"

Ani berkerut dan berpikir, namun tak dapat memutuskannya sendiri. Dia berpikir bahwa hal ini akan didiskusikan dengan Deni. "Let me thing about it. Can you give me several time to make decision about it. I will give you an answer before afternoon."

"Okay. We will waiting your decision than."

"Is there any additional price to do the operation?" Dokter agak bingung atas maksud pertanyaan Ani. Melihat wajah Ani yang memerah, dia kemudian mengerti dan tertawa. "No... Mr. Gunawan already conform the package but he didn't advised us about this. So as our experience, we directly asking the patient since the effect of this operation, you will be as virgin again complete with the pain at the first time. Whenever we explain the condition, I don't thing Mr. Gunawan agree, but that's is your body. That's way now we directly asking to you."

"Usually about this, we discuss with the patient directly. Most of them was agree to feel the first time feeling. But there's also women say no since the pain. But we know that you will be get married with Mr. Gunawan. That one our consideration to asking you about this."

Ani kemudian berpikir sebentar, kemudian berkata. "Doctor, I will do to restoring my virginity."

"oh... okay than. We will revised our form and will add the condition as your wish. We will come again to get your approval" Kemudian dokter itu berlalu bersama dengan suter yang mendampinginya.

Tak lama Deni kembali. Dia terlihat lebih segar dan membawa tentengan. Segera Deni menyiapkan makanan dan kemudian mengangkat sendoknya untuk menyuapi Ani.

"Aku ga sakit. Aku masih bisa makan sendiri." Ani merajuk. Deni tertawa seraya memberikan sendok dan mangkuknya untuk dapat dimakan oleh Ani.

"sayang.... Ada satu hal yang perlu kamu tahu. Setelah operasi, kamu tak bisa langsung pulih. Kamu mungkin akan merasakan sedikit sakit. Kamu memerlukan waktu pemulihan selama kurang lebih 2 minggu. Setelah itu, baru kita sama-sama jalan-jalan ya. Kamu mau kan? Kan sayang kalau sudah sampai Korea tapi ga kemana-mana.?

"Kamu jago Bahasa Korea ya? Kok bisa sih?"

"Hahaha... kamu ga tau kalo calon suami kamu ini hebat?"

"Calon suami?" mata Ani terbelalak heran. Sejak kapan kamu ngelamar aku? Ucapnya dalam hati.

"Kamu lupa ya kalau aku masih bersuami. Dan kapan aku berjanji akan menikahi kamu."

Deni mengeluarkan sebuah kotak dari saku celananya. "Kamu pasti lupa... kenapa sih sayang? Aku akan menanyakan ke dokter kenapa sepertinya kamu agak bingung kaya gini. Kamu sudah bercerai dari bekas suamimu. Anak-anak kamu sekarang sekolah di Singapura dan kamu bebas mengunjungi mereka kapanpun kamu mau. Aku juga sudah menyiapkan cincin ini tapi sayangnya belum dapat kamu pakai. Setelah kamu operasi cincin ini pasti akan kamu kenakan di jari kamu."

Ani mengerutkan keningnya. Dia sama sekali tak dapat mengingat hal-hal yang Deni sampaikan. Yang dia ingat adalah dia kembali ke rumah dengan bantuan Nenden, istri Deni. Kemudian mereka lapor ke kantor polisi dan untuk sementara dia dirumah hingga kasus selesai.

"Bi Asih mana?"

"Di Indonesia lah.. Disini kamu hanya bersama ku. Kamu mau kemana memangnya? Ha haha... kamu kemana-mana harus dengan aku. Kamu kan ga bisa Bahasa Korea.."

"Kata siapa aku tidak bisa Bahasa Korea. Aku bisa kok.. Oppa... anyonghaseo... sarangheo..." Deni mengecup pipi Ani dan berkata... "sarange sayang...." Dengan mimik lucunya.

"Tau ah..." rajuk Ani.

Mereka menghabiskan seharian itu dengan mengobrol hingga seorang suster kemudian mempersiapkan operasi bagi Ani.

First ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang