Akrab

28 13 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Setelah keheningan yang lumayan lama, lalu Galang kembali membuka obrolan.

“Kamu ke sini sama siapa, Mir?”

“Aku sendirian,” ucap Miranda pelan sambil fokus pada ponselnya.

“Kenapa sendirian? Ini kan udah malam. Nggak baik loh, kalau cewek keluar malam sendirian, bahaya. Takutnya ada apa-apa di jalan,” peringat Galang sambil menyeruput kopinya.

“Ya aku dah biasa, sih, ke mana-mana sendiri, ngelakuin apa-apa sendiri. Soalnya aku nggak punya temen, sahabat pun nggak punya,” ucap Miranda sambil meletakkan ponselnya dan mulai memakan roti cokelat bakar miliknya.

“Kenapa gitu?” tanya Galang mengentikan aktivitas makannya.

“Aku juga nggak tahu. Nggak ada satu pun cewek yang mau temenan sama aku. Bahkan nggak satu pun cowok juga yang mau deket sama aku. Baru pertama kali ini aku ketemu kamu dan ada cowok yang mau ngajak ngobrol aku, mau ngajak kenalan aku,” jelas Miranda.

Ternyata yang merasa kalau nggak punya temen bukan cuma gua. Ternyata masih ada orang lain yang nasibnya lebih parah daripada gua. Gua masih punya Chelsea sebagai sahabat gua. Sedangkan Miranda? Dia gak punya sama sekali. Nasibnya jauh lebih kasihan, batin Galang terlihat simpati mendengar penuturan Miranda.

“Ohh ... gitu, ya. Kalau menurut aku, sih, semua orang berhak untuk bahagia, juga berhak mendapatkan kebahagiaan dari orang lain. Kalau misal mereka nggak mau temenan sama kamu, sama aja dong, mereka melanggar hak orang lain. Iya nggak, sih?” tanya Galang sambil melanjutkan makan.

“Iya juga,” ucap Miranda sambil mengangguk.

“Kamu keberatan, nggak, kalau misal aku jadi sahabat kamu?” tanya Galang tiba-tiba.

“Serius, Galang? K-kamu nggak bercanda, 'kan?” tanya Miranda sambil menatap mata Galang karena terkejut.

“Enggak kok, aku serius,” ucap Galang sambil menatap mata Miranda dengan tersenyum.

“Aku mau bangetlah, Galang,” ucap Miranda dengan senang sambil masih menatap mata Galang.

“Serius, kamu mau?” tanya Galang meyakinkan.

“Iya, aku mau banget,” ucap Miranda dengan mantap.

“Oke. Jadi, mulai sekarang kita sahabat, ya. Kalau kamu ada apa-apa, kamu tinggal bilang aja ke aku. Kalau kamu ada masalah, kamu juga cerita sama aku,” jelas Galang sambil tersenyum.

“Iya, Galang. Makasih, ya. Kamu juga gitu. Kalau ada apa-apa, jangan lupa cerita ke aku, ya,” ucap Miranda lagi.

“Siapp!” Setelah itu, Galang pun mengajak Miranda untuk bertukar nomor WhatsApp supaya lebih mudah untuk berkomunikasi.

“Oh ya Galang, kamu ke sini juga sendirian?” tanya Miranda tiba-tiba.

“Iya, aku juga sendiri. Aku juga nggak punya temen. Aku cuma punya satu sahabat dan sekarang pasti dia udah tidur. Sebenernya tadi aku mau ke sana. Cuma aku nggak mau ganggu dia tidur,” tukas Galang sambil menghabiskan makanannya.

“Ohh gitu. Ya udah,” ucap Miranda sambil mengangguk.

Setelah itu, Galang bertanya tentang sekolah Miranda. Akan tetapi, jawaban Miranda justru membuat Galang terkejut seakan tak percaya. Benar saja, ternyata Miranda bersekolah di sekolah yang sama dengan Galang, yaitu SMAN 1 Kepanjen. Bedanya, Galang di kelas 11 IPS 1, sedangkan Miranda di kelas 11 IPS 4.

Tak terasa sudah 1 jam mereka mengobrol, malam pun juga semakin larut. Galang pun mengajak Miranda untuk pulang.

“Eh, Mir. Udah malam, nih. Pulang, yuk,” ajak Galang sambil melihat jam tangannya.

“Boleh, deh.” Miranda pun menghabiskan minumannya.

Setelah itu, mereka keluar kafe dan langsung menuju tempat parkir. Kemudian mereka mulai menaiki motor dan Galang melesatkan motornya meninggalkan kafe Papringan guna mengantarkan Miranda pulang, karena sudah tidak ada taksi yang lewat.

***

“Lu salah karena udah mengenal dia. Bahkan lu salah karena udah bersahabat dengan dia!” ucap seseorang di dalam papringan kafe, yang sedari tadi memerhatikan Galang dan Miranda sambil memainkan laptopnya.

***

═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Hai-hai, guys!
Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik aja, yah.

Oh ya, gimana menurut kalian ceritanya? Bagus nggak? Seru nggak? Kalau bagus dan seru, jangan lupa vote, comment, and share yahh...🥰
Penasaran nggak sama kelanjutannya?
Kalau penasaran, wait next part yaaa
Seee you😍😍

Salam,
Eryun Nita

Telah Pergi (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang