Telah Pergi

8 3 0
                                    

═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Wow! Sungguh drama yang sangat menyedihkan," ucap seorang gadis sambil bertepuk tangan dan mendekat ke arah Galang.

Sontak Galang pun mengalihkan pandangannya.

"Miranda! Apa maksud kamu?" tanya Galang dengan terkejut.

"Ternyata ... kamu itu nggak pinter, ya. Tapi bodoh," ucap Miranda sambil tersenyum smrik.

"Kenapa kamu bilang gitu? Bukankah seharusnya kamu senang, ya, aku udah ngelakuin permintaan kamu dengan ngebunuh Chelsea?"

"Iya, sih, aku seneng. Karena aku gak perlu turun tangan secara langsung buat bunuh Chelsea, tapi udah lewat kamu. Sekarang, kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi," ucap Miranda dengan santai.

"Kenapa gitu?" Galang masih belum mengerti akan maksud Miranda.

Miranda pun menjelaskan pada Galang apa alasan dia yang sebenarnya. Ia jujur pada Galang bahwa sebenarnya Miranda tidak cinta pada Galang. Tidak ada sedikit pun rasa sayang yang terselip di hati Miranda untuk Galang.

Miranda hanya ingin memanfaatkan Galang. Miranda berpikir karena Galang seorang psikopat, dia itu pintar dan sadar bahwa apa yang Miranda lakukan itu tidaklah tulus. Namun ternyata, Galang mudah ditipu. Galang merupakan psikopat yang bodoh.

Alasan Miranda mengapa ingin sekali membunuh Chelsea adalah karena dia iri pada Chelsea. Papa Miranda selalu membanding-bandingkan Miranda dengan Chelsea. Chelsea selalu berhasil menjadi juara umum, sementara Miranda tidak, dan papanya selalu menarget Miranda, berambisi supaya Miranda menjadi yang nomor satu.

Gara-gara Chelsea menjadi juara umum dan bukan Miranda, papa Miranda memarahinya, bahkan sampai menghukumnya tidak boleh keluar rumah selama satu bulan, kecuali sekolah. Itu yang membuat Miranda sakit hati karena selalu dibanding-bandingkan.

Seolah semua kerja kerasnya tidak pernah dihargai, selalu diremehkan, disia-siakan begitu saja. Cara satu-satunya yaitu dengan membunuh Chelsea. Dengan menyingkirkan Chelsea, bisa membuat Miranda menduduki juara umum.

"Apa! Lalu, rekaman video itu?" tanya Galang masih kebingungan.

"Oh ya, aku lupa memberitahu," ucap Miranda tersenyum manis.

Kemudian, Miranda menjelaskan pada Galang, bahwa sebenarnya, rekaman video itu hanyalah setting-an Miranda belaka. Dia menyewa seorang perempuan, kemudian menyuruhnya berdandan mirip seperti Chelsea.

Dia juga menyewa seseorang laki-laki yang akan datang menolongnya saat perempuan yang berdandan mirip Chelsea itu hendak membunuhnya. Miranda juga menyuruh seseorang untuk menata gudang itu semirip mungkin dengan gudang yang ada di sekolahnya.

Lalu ia menyuruhnya memasang CCTV yang juga sangat mirip dengan CCTV sekolahan. Sehingga, video itu terlihat seperti rekaman CCTV di sekolah.

Miranda menyangka, bahwa Galang akan teliti dan pintar. Karena logikanya, jika operator tahu tentang pembunuhan itu dari CCTV, dia akan langsung melaporkan pada kepala sekolah.

Namun, Galang tidak berpikir sampai di situ. Ia langsung percaya pada Miranda. Ia juga tidak menanyakan terlebih dahulu pada Chelsea tentang keadaan orang tua Chelsea.

Ia langsung percaya begitu saja pada Miranda bahwa di video itu seolah-olah orang tua Chelsea memang sudah terbunuh, Chelsea memfitnah Miranda dengan berkata bahwa Miranda-lah yang membunuh orang tuanya.

Telah Pergi (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang