Tumbuh Rasa

27 13 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Sudah satu tahun lebih hidup sendirian, membuat Galang merasa bosan menjalani kehidupan yang menurutnya sangat monoton. Sehingga, timbul keinginan dalam benaknya untuk mencari suasana baru, yaitu pergi ke alun-alun Kota Malang bersama Chelsea. Hal itu membuat Galang harus bangun pagi dan bergegas membersihkan diri. Setelah selesai, Galang pun bersiap-siap untuk menjemput Chelsea.

Saat jam dinding menunjukkan pukul 07.00, Galang mulai melajukan motor R25-nya. Setelah 20 menit menempuh perjalanan, akhirnya Galang sampai di rumah gadis berkulit putih itu. Sebelum pergi ke tempat tujuan, mereka mengobrol sebentar di ruang tamu. Setelah dirasa waktu sudah sedikit siang, Galang mengajak Chelsea untuk berangkat saat ini juga.

"Chel, berangkat sekarang, yuk. Kalau kesiangan nggak enak, di sana panas," ajak Galang.

"Iya juga, ya. Ya udah, bentar, ya, aku ngambil tas dulu," pamit Chelsea.

Galang mengangguk. Setelah mengambil tas, Chelsea segera menuju ke ruang tamu. Kemudian, pergi keluar bersama Galang.

"Pakai motor aja, ya, nggak usah mobil. Katanya kalau naik motor, bisa lebih romantis," goda Galang sambil menaikkan kedua alisnya.

"Ihh Galang ... apaan, sih. Udah, yuk, berangkat," ajak Chelsea tersipu malu.

Setelah itu, mereka berdua berangkat menuju alun-alun Kota Malang bersama.

***

Setelah memakan waktu setengah jam perjalanan, akhirnya, mereka sudah sampai di alun-alun Kota Malang. Meskipun Hari Minggu dan alun-alun kota penuh oleh pengunjung, tetapi tak mengurungkan niat Galang dan Chelsea untuk tetap mengunjungi tempat tersebut.

Setelah memarkirkan motor, Galang dan Chelsea pun mengelilingi alun-alun sambil mengobrol dan bercanda.

"Eh, Galang. Kita ke dekat air mancur, yuk. Kayaknya di sana ada bangku yang kosong, deh," ajak Chelsea.

"Iya, kayaknya ada. Ya udah, ayo ke sana cepet, sebelum nanti keduluan orang lain," usul Galang.

Mereka berdua pun berlari sedikit terburu-buru menuju bangku di sebelah air mancur yang merupakan pusat alun-alun Kota Malang.

Sesampainya di tempat, mereka segera duduk.

"Chel, capek nggak?" tanya Galang santai.

"Capeklah, orang dari kepanjen ke sini setengah jam, di jalan kena macet, terus aku naik motor serasa mau jatuh, keliling alun-alun udah mulai panas. Gimana nggak capek?" keluh Chelsea sambil memasang muka masam.

"Salah sendiri, ngapain naik motor kamu nggak pegangan?" tanya Galang menahan tawa.

"Yaa, aku takut aja mau pegangan. Takut kalau nggak kamu bolehin," cetus Chelsea asal.

Mendengar alasan Chelsea yang terkesan polos mengapa dia tidak berpegangan saat naik motor, membuat Galang tertawa pelan. "Kamu lucu banget, sih. Jelas boleh, dong. Udah, nanti kalau pulang harus pegangan pokoknya, ya," ucap Galang sambil menatap Chelsea.

"K-kamu serius? Emangnya boleh?" tanya Chelsea terkejut.

"Ya seriuslah, ngapain bercanda. Ya boleh-boleh aja, sih. Orang pegangan masa nggak boleh. Lagi pun juga buat keselamatan."

Karena merasa deg-degan, Chelsea pun tak menanggapi omongan Galang, hanya mengangguk saja.

"Oh ya, tunggu sini bentar," ucap Galang.

Telah Pergi (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang