Terjadi

33 12 1
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Hari itu, Galang dan Miranda berencana untuk pergi ke sebuah kafe yang terletak di kota Kepanjen. Saat Galang tengah bersiap-siap, ponselnya malah berdering lantaran Chelsea meneleponnya. Karena merasa penting, Galang pun mengangkat telepon tersebut.

Ternyata, Chelsea bermaksud mengajak Galang untuk keluar. Akan tetapi, Galang sudah ada acara. Sehingga, Chelsea pun mengurungkan niatnya.

“Yah, ternyata Galang udah mau ke kafe. Pasti udah ada janjian, tuh, gak tahu sama siapa. Terus, gue gimana? Secara gue pengen banget ketemu Galang. Entah kenapa tiba-tiba kangen aja. Apa kira-kira dia sekarang pergi sama Miranda, ya? Tapi, tadi gak ngomong. Mungkin cuma kumpul sama temennya. Okelah, gue samperin ke sana aja. Kalau nanti Galang nongkrong sama temennya kan, gue bisa lihat Galang dari jauh,” gumam Chelsea.

Setelah itu, ia bergegas mandi dan bersiap untuk menyusul Galang ke kafe.

***

Setengah jam kemudian, Galang telah tiba di rumah Miranda. Mereka pun langsung menuju kafe karena tak ingin membuang waktu. Ditambah lagi cuaca hari itu mendung, mereka takut jika akan kehujanan di jalan.

Sesampainya di kafe, Galang langsung mengajak Miranda untuk masuk kafe karena takut turun hujan.

Mereka mengambil meja nomor tiga, lalu memesan minuman serta makanan. Tak lama kemudian, pesanan mereka pun datang.

“Ayo, Mir, makan sama minum dulu. Nanti nyantai kalau udah kenyang kan enak,” ajak Galang.

“Iya juga, ya. Ya udah, ayo.”

Mereka pun tampak melahap makanan bersama-sama. Beberapa saat kemudian, makanan mereka pun telah habis. Hanya tersisa jus di depan mereka. Lalu, mereka pun kembali basa-basi.

Oke, ini waktunya yang tepat, batin Galang.

“Miranda,” panggil Galang pelan.

“Iya, kenapa Galang?” tanya Miranda sambil memperhatikan wajah Galang.

“Kamu bisa tutup mata bentar, nggak? Aku mau nunjukkin sesuatu nih, sama kamu,” pinta Galang.

“Ya udah, oke.”

Ketika Miranda mulai menutup mata, Galang terlihat tengah mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Kemudian, ia taruh di depan Miranda sambil memegangnya dengan erat.

“Sekarang buka mata,” pinta Galang lagi.

Ketika Miranda membuka mata, perlahan ia terkejut dan bertanya-tanya apa maksud Galang memberikan itu.

“Galang, ini maksudnya apa?”

Sebelum menjawab, Galang pun meraih tangan kanan Miranda.

“Maaf jika menurut kamu aku terkesan tidak romantis. Hanya ini yang bisa  aku perbuat. Tapi ketahuilah, aku tulus sama kamu, Mir. Aku mulai tertarik sama kamu saat pandangan pertama. Lama-kelamaan, aku menjadi penasaran, kebersamaan kita yang semakin dekat, membuatku timbul rasa sayang dan rasa nyaman, hingga mengubahnya menjadi cinta. Miranda, aku serius sama kamu, aku tulus sama kamu. Kamu mau nggak, jadi pacar aku?” ucap Galang panjang lebar.

Pengakuan dari Galang sukses membuat Miranda menjadi salah tingkah, jantungnya berdetak sangat kencang.

What? Apa Galang serius? Gue gak nyangka banget ditembak kayak gini! batin Miranda.

Telah Pergi (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang